Kepala Balita Terkoyak Akibat Menghantam Kipas Angin Saat Bermain Dengan Ayah
Ayah melemparkan putrinya ke udara hingga terbentur kipas angin, mengakibatkan kepala balita 3 tahun ini terkoyak hingga tulang tengkoraknya terlihat.
Em Phoeykiln (25), sedang bermain dengan putrinya Oum, yang berusia 3 tahun, di ruang tamu rumah mereka ketika kecelakaan mengerikan ini terjadi.
Em menggendong dan melempar Oum ke udara sambil bercanda. Namun nahas, kepala Oum menabrak kipas angin begitu kerasnya sampai kipas yang terbuat dari logam tersebut patah.
Meninggalkan luka yang sangat dalam pada kepala Oum, hingga tulang tengkoraknya terlihat.
Oum segera dilarikan ke rumah sakit di Rayong, Thailand, di mana ahli bedah melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan dari luka sedalam 4 inci di kepalanya.
“Dia sangat kesakitan dan darah terus keluar ke mana-mana. Sangat mengerikan, pikiran saya hanya bagaimana membawanya ke rumah sakit,” kata Em, seperti dikutip Metro.co.
“Melihat dia kesakitan seperti itu, rasanya hati saya sakit ribuan kali lipat.”
Sebelum proses operasi dilakukan, pihak rumah sakit meminta pihak keluarga untuk menyetujui pembayaran biaya medis yang cukup besar. Senilah lebih dari 26 juta jika dirupiahkan.
“Kami tidak memiliki uang itu, tapi dokter mengatakan ‘Jangan lambat untuk memutuskan, karena bisa terlambat’,” kata Em.
Em dan istrinya sempat meminta keringanan dari pihak rumah sakit, namun tidak dikabulkan.
“Mereka tidak akan mengurangi biayanya, jadi kami harus menjual barang-barang kami di rumah untuk melunasi tagihan itu,” tambahnya.
Saat berita ini diturunkan, Oum dan keluarganya telah kembali ke rumah meski belum sembuh total. Oum bisa sembuh, tapi dipastikan akan memiliki bekas luka di dahinya selamanya.
“Dia telah begitu kuat dan kami bangga padanya. Sekarang dia tersenyum lagi, tapi kami tidak akan bermain game itu lagi.”
Keselamatan anak adalah hal nomor satu yang harus orang tua perhatikan. Selalu memberikan pengawasan pada keselamatan si kecil adalah hal dasar yang harus diperhatikan. Jangan sampai anak mengalami hal hal yang tidak diinginkan, dan membaut orangtua menjadi resah dan menyesal di kemudian hari. Seperti kejadian anak kecil yang terkoyak akibat menghantam kipas angin saat bermain dengan anak ini. Mari simak ulasan selengkapnya berikut.
Tak Sengaja Kepala Oum Kena Kipas Angin
Em Phoeyklin yang berusia 25 tahun sedang bermain dengan putrinya Oum yang masih berumur 13 tahun. Mereka berdua bermain di ruang tamu rumah ketika kecelakaan mengerikan tersebut terjadi. Em menggendong dan melempar Oum ke udara sambil bercanda. Namun nahas, kepala Oum menabrak kipas dengan begitu keras sampai kipas yang terbuat dari logam tersebut patah.
Kejadian tragis ini menginggalkan luka yang sangat dalam pada kepala Oum, hingga tulang tenggoraknya terlihat. Hal ini membuat Em langsung membawa bayi yang berusia 3 tahun ini kerumah sakit terdekat. Oum segera dilarikan ke rumah sakit di Rayong, Thailand dimana ahli bedah langsung melakukan operasi darurat untuk menghentikan pendarahan dari luka sedalam inci di kepalanya.
Menurut kesaksian Em, Oum sangat kesakitan dan darah terus keluar kemana mana. Hal ini cukup mengerikan dan membuat Em berpikiran untuk segera membawanya ke rumah sakit. Melihat anaknya yang tengah kesakitan karena terkoyak ini, membuat hati Em sakit seribu kali lipat. Saat proses operasi dilakukan, pihak rumah sakit meminta pihak keluarga untuk menyutuui pembayaran biaya medis yang cukup besar.
Biaya Perawatan Oum yang Mahal
Biaya perawatan yang harus dikeluarkan ini adalah lebih dari 26 juta jika dihitung dengan angka rupiah. Saat diberi tahu oleh dokter, Em berfikir dan berkata bahwa ia tidak memiliki uang sebesar itu. Pihak rumah sakit mengatakan untuk segera mengambil keputusan agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan. Em dan istrinya sempat meminta keringanan biaya dari pihak rumah sakit, namun hal ini tidak dikabulkan.
Karena anaknya memiliki makna yang berarti bagi Em dan istrinya, ia pun rela untuk menjual seluruh barang barang perabotan yang ada di rumah untuk melunasi tagihan tersebut. Saat berita Oum ini mulai beredar, baik pihak Oum dan keluarganya telah kembali ke rumah sakit meskipun Oum belum sepenuhnya sembuh. Pihak rumah sakit bisa memastikan jika Oum bisa sembuh namun dengan bekas luka di dahinya tidak akan hilang selamanya.
Dengan adanya peristiwa nahas tersebut Em berjanji tidak akan mengulangi permainan tersebut sehingga tidak mengancam nyawa Oum. Hal ini juga bisa dijadikan pelajaran oleh para orang tua untuk senantiasa waspada saat bermain dengan anak di rumah. Ada baiknya perhatikan barang barang yang membahayakan dan berpotensi untuk mengakibatkan luka pada anak. Sehingga waktu bermain dengan keluarga tidak akan berakhir nahas seperti Em dan Oum.