Kelainan tulang pada bayi, ibu ini harus jalani operasi janin dalam kandungan

Seorang ibu di Inggris berbagi pengalaman menjalani operasi saat hamil, untuk memperbaiki kondisi janinnya yang mengalami kelainan tulang.

Seorang wanita di Inggris menyatakan jika dirinya telah melakukan operasi 'fetal repair' setelah mengetahui bayinya terdiagnosis spina bifida yang merupakan salah satu kelainan tulang pada bayi. Ia bagikan kisah tersebut melalui media sosial Facebook.

Spina bifida merupakan kelainan tulang pada bayi dan termasuk cacat lahir yang memengaruhi tulang punggung. Jenis kelainan tulang pada bayi tersebut ditandai dengan terbentuknya celah atau defek di bagian tulang belakang dan saraf tulang belakang bayi.

Pemicu kelainan ini yaitu karena pembentukan saraf tulang belakang yang tidak sempurna selama bayi dalam kandungan. Dalam kondisi normal, embrio akan membentuk tabung saraf yang kemudian berkembang menjadi tulang belakang dan sistem saraf.

Sedangkan jika proses tersebut tidak berjalan dengan lancar, maka beberapa ruas tulang belakang tidak bisa menutup sempurna dan menciptakan celah. Itulah yang dinamakan dengan kondisi spina bifida.

Artikel terkait : Waspadai Spina Bifida, Cacat Lahir pada Tulang Belakang Bayi

Kelainan tulang belakang pada bayi pada masa kehamilan, operasi di dalam rahim pun dilakukan

kelainan tulang pada bayi

Dikutip dari situs BBC, dokter memberi tiga pilihan untuk Bethan Simpson. Di antaranya, melanjutkan kehamilan, menghentikan kehamilan, dan pilihan baru yang disebut bedah fetus, yaitu mengoperasinya sebelum terlahir ke dunia.

Akhirnya Bethan memilih pilihan yang ketiga. Hal tersebut membuat Bethan menjadi satu dari empat wanita di Inggris yang memilih tindakan tersebut.

Pada proses operasi, sang dokter awalnya membuka rahim Bethan untuk melihat bagian bokong sang bayi, Eloise, kemudian 'menjahit' celah kecil antara tulang punggung bagian bawah dan mengatur ulang posisi sarafnya. Operasi tersebut berlangsung selama 4 jam dan berjalan sukses.

"Operasinya sukses. Lesinya kecil dan kamu tidak akan percaya hebatnya dia saat menjalani operasi. Aku merasa lelah dan sakit, tapi yang terpenting adalah dia (bayi) baik-baik saja," cerita Bethan melalui akun Facebook.

Seorang ahli bedah saraf yang memimpin operasi tersebut, Dominic Thompson, menjelaskan jika prosedur itu nyatanya bukanlah untuk menyembuhkan. Namun, dengan melihat percobaan sebelumnya telah mengindikasikan jika melalui operasi yang dilakukan lebih awal justru hasilnya bisa lebih baik.

"Bedah fetus untuk spina bifida sangat mengurangi kebutuhan untuk mengalihkan cairan dari otak. Lalu, meningkatkan mobilitas serta kesempatan sang anak dapat belajar jalan dengan sendirinya," tuturnya.

Bethan menyebutkan jika anak yang dikandungnya adalah anak yang sangat spesial. Bagi Bethan, ia adalah bagian dari sejarah dan menjadi salah satu bukti jika ia memiliki kesempatan untuk tetap hidup.

Penyebab kelainan tulang pada bayi (Spina Bifida)

kelainan tulang pada bayi

Dikutip dari laman Alodokter, sebenarnya penyebab spina bifida belum diketahui secara pasti. Walau demikian, diduga ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko kelainan ini, berikut adalah penjelasannya.

1. Kekurangan asam folat

Memiliki kadar asam folat yang cukup terutama sebelum dan selama masa kehamilan sangat penting untuk mengurangi risiko bayi mengidap spina bifida. Sedangkan apabila ibu hamil kekurangan asam folat, hal itu bisa memicu bayi mengalami spina bifida, bahkan jenis kelainan saraf lainnya.

2. Faktor keturunan

Orangtua yang memiliki riwayat spina bifida dan pernah memiliki anak dengan kelainan yang sama, maka ia pun memiliki risiko tinggi untuk kembali memiliki bayi dengan kelainan tersebut. Maka dari itu, hati-hatilah Parents yang memang memiliki riwayat keturunan spina bifida.

3. Jenis kelamin

Kelainan tulang pada bayi spina bifida ini ternyata lebih sering dialami oleh bayi perempuan. Untuk mencegahnya dari awal, rajinlah periksa ke dokter terkait kondisi bayi.

4. Obat-obatan tertentu

Beragam obat, khususnya asam valproat dan carbamazepine dapat memicu spina bifida. Obat-obatan tersebut biasanya digunakan untuk epilepsi atau ganggual mental seperti bipolar.

5. Diabetes

Wanita yang mengidap diabetes berisiko tinggi memiliki bayi yang mengidap spina bifida. Terapkan pola hidup sehat agar Bunda terhindar dari penyakit diabetes.

6. Obesitas

Ibu hamil yang mengalami obesitas bahkan sejak sebelum hamil memiliki risiko akan melahirkan bayi dengan spina bifida. Untuk itu, jaga berat badan dengan rajin olahraga dan konsumsi makanan sehat.

Pencegahan kelainan tulang pada bayi (Spina Bifida) sejak dini

kelainan tulang pada bayi

Untuk Bunda yang tak ingin memiliki bayi dengan kelainan spina bifida, maka cukupi kebutuhan asam folat selama masa kehamilan dengan dosis yang dianjurkan yaitu 400 mikogram perhari. Bahkan akan lebih baik jika sering mengonsumsi asam folat sebelum hamil.

Selain ibu hamil, para wanita di usia subur juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat. Zat asam folat dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan, seperti bayam, kuning telur, kacang-kacangan, dan brokoli.

Itulah kisah tentang seorang wanita yang mengandung bayi dengan kelainan spina bifida dan bagaimana mencegah kelainan tulang pada bayi tersebut selama kehamilan. Semoga bermanfaat.

 

Referensi : detikhealth dan alodokter

Baca juga :

id.theasianparent.com/bahaya-bayi-jatuh-dari-tempat-tidur/

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.