X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Kejadian Traumatis Pengaruhi Perkembangan Otak Anak

Bacaan 3 menit

Dampak peristiwa kekerasan pada perkembangan otak anak

Sebuah laporan oleh University of San Diego School of Law menyebutkan ada sekitar 686 ribu anak menjadi korban kekerasan dan penelantaran di tahun 2013.

Berita ini tak bisa dianggap enteng karena peristiwa traumatik akan terekam dalam ingatan anak selamanya dan mengakibatkan gangguan perkembangan otak anak, serta kesehatan fisik maupun mental mereka.

Menurut Bessel Van Der Kolk, psikiater dan pengarang buku The Body Keeps The Score: Brain, Mind and Body in The Healing of Trauma, peristiwa traumatik juga dapat mengubah struktur fisik otak dan mempengaruhi cara berpikir anak.

Peristiwa buruk seperti bullying dapat mengganggu perkembangan otak anak.

Peristiwa buruk seperti bullying dapat mengganggu perkembangan otak anak.

Otak manusia adalah organ tubuh yang dibentuk berdasarkan hal-hal yang pernah dialami si manusia dan dibentuk untuk merespon segala kejadian yang dihadapinya.

Sedangkan peristiwa buruk yang pernah dialami anak seperti di-bully, pelecehan seksual, perkelahian, pertengkaran (dengan atau tanpa kekerasan) dan perceraian orangtua, perang, bencana alam, perampokan, dll ibarat racun mematikan bagi perkembangan otak anak.

Otak anak hanya akan memikirkan tentang cara melindungi dirinya sendiri dari bahaya, sehingga ia akan sangat mungkin mengalami gangguan dalam belajar, gangguan dalam memusatkan perhatian dan terjadi kekacauan dalam upayanya mengenal lingkungan di sekitarnya.

Saat dewasa, bisa jadi ia tidak akan memiliki kemampuan untuk mengenali dirinya sendiri, atau merasakan kegembiraan.

 Akibat lain dari kejadian traumatis

Narkoba cenderung menjadi pelarian mereka yang mengalami kejadian traumatis di usia dini karena dianggap mampu memberikan efek menyenangkan, meski tidak selamanya.

Sementara yang lainnya mungkin akan memilih jalan untuk ‘menularkan’ rasa takutnya pada orang lain dengan menjadi pelaku kriminalitas atau tindak kekerasan.

Dampingilah anak yang baru saja mengalami peristiwa traumatik agar perkembangan otak anak kembali stabil.

Dampingilah anak yang baru saja mengalami peristiwa traumatik agar perkembangan otak anak kembali stabil.

Dengan memilih jalan ini ia juga secara tanpa sadar telah mewariskan rasa khawatir atau rasa takutnya kepada pihak lain. Rasa takut itu ia sebarkan ketika ia, misalnya, merampok seorang ibu yang sedang bepergian bersama anaknya, atau terlibat dalam perkelahian yang direkam, dipublikasikan oleh media televisi dan ditonton oleh anak-anak.

Demikian juga rasa takut yang dirasakan secara kolektif akibat bencana alam maha dahsyat juga akan diwariskan dari generasi ke generasi. Contohnya adalah sejumlah korban selamat dari Tsunami Aceh di tahun 2004 yang dikabarkan sempat mengalami trauma mendalam sehingga mereka takut mengunjungi pantai, bahkan sampai saat ini.

Dengan kata lain, kejadian traumatik yang tidak segera ditangani bukan hanya akan menjadi penghalang bagi perkembangan otak anak. Namun juga berpotensi merusak mental sebuah generasi dan beberapa generasi berikutnya.

Suatu bangsa, masyarakat atau komunitas mungkin tidak akan pernah mengalami kemajuan karena generasi penerus mereka masih larut dalam peristiwa buruk yang membayangi pikiran mereka.

Oleh karena itu, janganlah kita bosan atau putus asa mendampingi anak-anak yang pernah mengalami peristiwa traumatik untuk mengurangi dampaknya terhadap perkembangan otak anak.

Parents, uluran tangan Anda di saat anak-anak terjatuh secara psikis akibat peristiwa buruk akan sangat membantu anak untuk move on, kembali bangkit dan melanjutkan kehidupannya.

Cara menangani anak yang pernah mengalami peristiwa traumatik dapat Anda baca dalam artikel : Apakah Anak Saya Mengalami Trauma?

Referensi: Side Effects – Childhood Trauma Leads Brains Wired For Fear

Baca juga : Trauma Masa Kecil Pengaruhi Kesehatan Saat Dewasa

Cerita mitra kami
Kurang Zat Besi Bisa Sebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak, Cek Fakta Lengkapnya!
Kurang Zat Besi Bisa Sebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak, Cek Fakta Lengkapnya!
Fungsi Zat Besi untuk Anak dalam Cegah Anemia dan Gangguan Kognisi
Fungsi Zat Besi untuk Anak dalam Cegah Anemia dan Gangguan Kognisi
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun Menurut Dokter Spesialis Anak
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun Menurut Dokter Spesialis Anak
5 Kunci Dukung Kecerdasan Anak dan Tumbuh Kembang Optimal
5 Kunci Dukung Kecerdasan Anak dan Tumbuh Kembang Optimal

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Kejadian Traumatis Pengaruhi Perkembangan Otak Anak
Bagikan:
  • 3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

    3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

  • Otak Anak Bisa Dipengaruhi dari Kasih Sayang Orangtua, Parents wajib Tahu!

    Otak Anak Bisa Dipengaruhi dari Kasih Sayang Orangtua, Parents wajib Tahu!

  • 3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

    3 Hal Unik Tentang Perkembangan Otak Anak

  • Otak Anak Bisa Dipengaruhi dari Kasih Sayang Orangtua, Parents wajib Tahu!

    Otak Anak Bisa Dipengaruhi dari Kasih Sayang Orangtua, Parents wajib Tahu!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar perawatan dan kesehatan bayi.