Kehamilan Postmatur, Ketika Bayi Terlambat Lahir

Kehamilan Postmatur, Ketika Bayi Terlambat Lahir

Kehamilan postmatur adalah kondisi ketika persalinan terjadi di atas 42 minggu, atau biasa disebut bayi terlambat lahir. Simak sebab dan akibatnya di sini.

Bunda sudah siap bersalin, tapi si buah hati belum juga mau nongol? Jika kehamilan sudah mencapai 42 minggu, maka kehamilan Bunda disebut postmatur.

Postmatur atau bayi terlambat lahir biasanya terjadi pada kehamilan pertama. Hal ini disebabkan karena tubuh Bunda belum pernah mengalami persalinan sebelumnya.

Secara medis, belum diketahui sebab pasti apa yang mengakibatkan kondisi kehamilan postpartum atau bayi terlambat lahir ini. Namun, sangat disarankan agar Bunda tetap tenang dan tidak terlalu khawatir, karena level stres yang tinggi justru akan semakin memperlambat kelahiran bayi.

Beberapa risiko kehamilan postmatur

Pada minggu ke-40, dokter kandungan akan lebih sering memeriksa kehamilan Bunda. Biasanya pemeriksaan dilakukan dua kali dalam satu minggu, untuk memonitor level air ketuban di dalam rahim.

Jika bayi tidak juga menunjukkan tanda-tanda akan lahir pada minggu ke-42, dokter akan segera menyarankan untuk dilakukan induksi, atau operasi caesar jika denyut jantung bayi terlalu lemah.

jamu bersalin

Risiko bila bayi terlambat lahir

  • Insufisiensi plasenta: Ketika bayi sudah lebih besar , plasenta menyusut dan bisa menyebabkan bayi kekurangan gizi. Namun hal ini hanya terjadi pada 10% bayi terlambat lahir.
  • Lahir terlalu besar: Kondisi ini lebih umum terjadi pada kehamilan postmatur, mengakibatkan proses melahirkan menjadi lebih sulit.
  • Cairan ketuban berkurang drastis, sehingga melahirkan normal lebih tidak memungkinkan karena berisiko akan terjadi berbagai macam komplikasi.
  • Bayi yang terlambat lahir kemungkinan besar akan menelan mekonium (kotoran pertama bayi) yang dikeluarkan di dalam rahim, yang mengakibatkan masalah pernapasan temporer ketika lahir.
  • Risiko ketidakstabilan gula darah pada bayi terlambat lahir lebih tinggi daripada bayi lahir normal.

rumah sakit bersalin lead

Setelah lahir, akan dilakukan tes darah untuk memeriksa level gula darah pada bayi. Bayi juga harus disusui sedikit-sedikit sekitar satu jam untuk 48 jam pertama, untuk mengembalikan kadar glukosa pada level normal.

Mengalami kehamilan postpartum tidak selalu berakibat fatal, asalkan ditangani dengan cepat dan tepat.

Gejala dan Penyebab Postmatur

Usia kehamilan normal adalah 37-41 minggu. Postmatur mengacu pada bayi yang lahir setelah usia kehamilan 42 minggu atau 294 hari setelah hari pertama periode menstruasi terakhir ibu.

Kurang dari 6 persen dari semua bayi dilahirkan pada usia 42 minggu atau lebih. Istilah-istilah lain yang sering digunakan untuk menggambarkan kelahiran terlambat ini termasuk post-term, postmaturity, kehamilan yang berkepanjangan, dan kehamilan post-Date.

Tidak diketahui mengapa beberapa kehamilan bisa bertahan lebih lama dari yang lainnya. Postmatur lebih mungkin terjadi ketika seorang ibu memiliki satu atau lebih kehamilan pasca-menstruasi sebelumnya.

Serba Hello Kitty di rumah sakit bersalin Hao Sheng

Serba Hello Kitty di rumah sakit bersalin Hao Sheng

Terkadang hari perkiraan lahir (HPL) seorang ibu salah perhitungan karena dia tidak yakin akan periode menstruasi terakhirnya. Kesalahan perhitungan dapat berarti bayi dilahirkan lebih awal atau lebih lambat dari yang diperkirakan, demikian diwartakan Children’s Hospital of Philadelphia.

Bayi postmatur lahir setelah usia kehamilan normal. Plasenta, yang memasok bayi dengan nutrisi dan oksigen dari sirkulasi ibu, mulai menua menjelang akhir kehamilan, dan mungkin tidak berfungsi seefisien sebelumnya. Kekhawatiran lain dari postmatur termasuk berikut ini:

  • Volume cairan ketuban dapat menurun dan janin dapat berhenti bertambah berat badan atau bahka berat badan dapat menurun.
  • Risiko dapat meningkat selama persalinan dan kelahiran untuk janin dengan pasokan oksigen yang buruk.
  • Masalah dapat terjadi selama kelahiran jika bayi besar.
  • Bayi postmatur berisiko mengalami aspirasi mekonium, ketika bayi menghirup cairan yang mengandung feses pertama.
  • Hipoglikemia (gula darah rendah) juga dapat terjadi karena bayi telah menggunakan simpanan penghasil glukosanya.

Berikut ini adalah gejala postmatur yang paling umum. Namun, setiap bayi dapat menunjukkan gejala yang berbeda dari kondisi tersebut. Gejala mungkin termasuk:

  • Kulit kering, kendur, terkelupas.
  • Kuku yang tumbuh terlalu panjang.
  • Kulit kepala dan rambut yang tebal.
  • Terlihat kerutan pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Berkurangnya cadangan lemak.
  • Warna kulit hijau, coklat, atau kuning dari pewarnaan meconium (feses pertama selama kehamilan yang masuk ke dalam cairan ketuban).
  • Tampak lebih waspada dengan “mata terbelalak”.
referensi: medscape, acog.

Kehamilan Postmatur, Ketika Bayi Terlambat Lahir

Baca juga:
Terlalu Banyak Naik Berat Badan Saat Hamil Berbahaya Bagi Bayi
Berbagai Risiko Kehamilan Pertama di Usia 40-an
Apakah Anda Memiliki Kehamilan Risiko Tinggi?
 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.