Apakah saya memiliki rahim yang lemah? Ini cara mengetahuinya
Rahim lemah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, cek di sini!
Hamil dan melahirkan menjadi impian sebagian besar wanita yang sudah menikah. Namun sayangnya, ada beberapa hal yang dapat membuat mereka tidak bisa merasakan kedua hal tersebut. Salah satunya karena kandungan lemah.
Mengenal lebih jauh tentang kandungan lemah
Kandungan lemah atau inkompetensi serviks adalah ketidaknormalan dari bentuk serviks yang disebabkan oleh beberapa gangguan pada leher rahim. Saat seorang wanita hamil, pada umumnya leher rahim secara perlahan akan membuka, memendek, dan melunak untuk memudahkan proses persalinan.
Namun bila ia memiliki kandungan yang lemah, leher rahim membuka lebih cepat sebelum waktunya sehingga menyebabkan bayi lahir prematur. Adapun pada wanita yang belum hamil dikatakan memiliki kandungan lemah bila leher rahim tertutup rapat dan kaku sehingga sulit hamil.
Gejala kandungan lemah
Pada umumnya, rahim lemah terjadi di awal trimester kedua hingga trimester ketiga. Kondisi ini perlu ditangani secara cepat dan tepat untuk menghindari keguguran.
Meskipun seringkali kondisi ini tidak disertai dengan gejala khusus. Namun, ada beberapa gejala yang dapat Anda perhatikan:
- Bercak selama beberapa hari atau beberapa minggu mulai dari 14 dan 20 minggu kehamilan
- Sensasi tekanan panggul
- Sakit punggung
- Kram perut ringan
- Perubahan keputihan
- Perdarahan vagina ringan
- Kontraksi ringan
Faktor risiko yang perlu diketahui
Kandungan lemah tidak hanya disebabkan oleh satu hal saja tetapi beberapa hal. Oleh karena itu, Anda tak perlu merasa sedih atau bersalah.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa faktor risiko kandungan lemah:
a. Trauma serviks
Beberapa prosedur bedah yang digunakan untuk mengobati kelainan serviks yang berhubungan dengan pap smear yang abnormal dapat mengakibatkan insufisiensi serviks.
Prosedur bedah lainnya seperti D&C juga dapat dikaitkan dengan insufisiensi serviks. Jarang, robekan serviks selama persalinan dan persalinan sebelumnya dapat dikaitkan dengan serviks yang tidak kompeten yang mengakibatkan rahim menjadi lemah.
b. Ras
Perempuan kulit hitam tampaknya memiliki risiko lebih tinggi mengalami kondisi ini.
c. Kondisi bawaan
Abnormalitas uterus dan kelainan genetik yang memengaruhi tipe protein berserat yang membentuk jaringan ikat tubuh (kolagen) dapat menyebabkan serviks yang tidak kompeten.
Paparan diethylstilbestrol (DES) bentuk sintetis dari hormon estrogen sebelum lahir juga telah dikaitkan dengan kondisi ini.
Artikel terkait: Fakta tentang obat penyubur kandungan yang perlu Bunda ketahui
Pencegahan kandungan lemah
Anda tidak dapat mencegah kondisi ini. Namun Anda bisa menjaga kehamilan tetap sehat hingga persalinan. Misalnya dengan cara:
1. Mencari perawatan prenatal secara teratur
Kunjungan prenatal dapat membantu dokter memantau kesehatan Anda dan bayi Anda. Sebutkan tanda atau gejala apa pun yang mengkhawatirkan, bahkan meskipun bila itu tampak konyol atau tidak penting.
2. Makanlah makanan yang sehat
Selama kehamilan, Anda membutuhkan lebih banyak asam folat, kalsium, zat besi dan nutrisi penting lainnya. Vitamin prenatal harian yang idealnya dikonsumsi mulai beberapa bulan sebelum konsepsi dapat memenuhi kebutuhan itu.
3. Menjaga berat badan selam hamil
Berat badan yang tepat dapat mendukung kesehatan bayi Anda. Kenaikan berat badan sekitar 11 hingga 16 kilogram sering direkomendasikan untuk wanita yang memiliki berat badan sehat sebelum kehamilan.
4. Hindari zat yang berisiko
Jika Anda terbiasa merokok maka berhentilah. Alkohol dan obat-obatan terlarang juga terlarang. Selain itu, jangan lupa untuk selalu meminta pendapat dan rekomendasi dokter sebelum Anda mengonsumsi obat atau suplemen apapun.
***
Penting untuk diingat, bila Anda pernah mengalami kandungan lemah selama kehamilan maka Anda berisiko mengalami kelahiran prematur atau kehilangan kehamilan di kehamilan berikutnya.
Jadi, jika Anda mempertimbangkan untuk hamil lagi maka sebaiknya bicarakan dengan dokter Anda untuk memahami risiko yang akan terjadi dan apa yang harus Anda lakukan agar kehamilan tetap sehat.
Referensi: Mayo Clinic, Dokter Sehat
Baca juga
Obat Penguat Kandungan, Apa Jenisnya dan Ampuhkah untuk Cegah Keguguran?