Penelitian: Jangan Memberikan Jus Buah untuk Bayi Sebelum Dia Berumur 1 Tahun
Memberikan jus buah pada bayi ternyata tidak baik menurut dokter anak dan para ahli kesehatan bayi. Karena itu jauhi kebiasaan ini sekarang juga.
Buah telah terbukti secara ilmiah memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Karena itu, tak jarang orangtua memberikan jus buah untuk bayi agar si kecil ikut merasakan manfaat sehat dari buah.
Akan tetapi, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan di Jurnal Pediatric meminta para orangtua agar tidak memberikan jus buah untuk bayi sebelum dia berumur satu tahun. Hal ini dikarenakan, pemberian jus buah untuk bayi bisa membuat bayi berhenti minum ASI. Padahal, ASI adalah sumber nutrisi utama yang dibutuhkan bayi.
Selain itu, jus buah juga bisa meningkatkan risiko bayi terkena kerusakan gigi. Penelitian ini merekomendasikan, untuk membuang jus buh dari daftar menu makan si kecil sebelum dia berumur 12 bulan.
Penelitian yang dilakukan oleh Akademi Pediatrik Amerika ini, menyatakan bahwa jus buah tidak memiliki peranan penting dalam kesehatan dan gizi seimbang pada anak-anak, pada masa awal tumbuh kembang mereka.
Berikut ini adalah rekomendasi lengkap yang diberikan oleh penelitian ini, sebagai panduan bagi orangtua dalam memberikan jus buah untuk bayi dan anak.
1. Bayi di bawah satu tahun
Tidak diberikan jus buah sama sekali
2. Balita usia 1-3 tahun
Boleh diberikan jus buah, tapi dibatasi hanya setengah gelas sehari. Atau sekitar 100ml. Para peneliti juga merekomendasikan untuk memberikannya pada sippee cup yang bisa mendukung pertumbuhan gigi balita, dan mengurangi risiko kerusakan gigi akibat gula dari jus buah.
3. Anak usia 4-6 tahun
Batasi pemberian jus buah hanya 150ml per hari.
***
Dr. Steven Abrams, pemimpin dalam penelitian ini mengatakan, buah utuh memiliki lebih banyak serat dibandingkan jus buah. Buah utuh juga memiliki kadar gula lebih rendah daripada jus buah.
“Kami ingin anak-anak belajar makan makanan segar. Jika Anda menganggap bahwa jus buah sama saja dengan buah asli, maka Anda telah salah paham,” ujar Dokter Anak di Dell Medical School Universitas Texas ini, seperti dikutip dari NY Times.
Dr. Man Wai Ng, Kepala Dokter Gigi di RS Anak Boston mengamini hasil penelitian ini. Ia mengatakan, “Jus buah seharusnya hanya diberikan pada waktu-waktu istimewa, terutama bagi anak-anak yang memiliki risiko tinggi terkena kerusakan gigi.”
Bayi dan balita, serta anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang lebih membutuhkan nutrisi yang terkandung di dalam susu. Jus buah hanya boleh sesekali diberikan, minuman utama bayi adalah ASI, dan susu bagi anak-anak yang membutuhkan banyak kalsium dalam masa tumbuh kembangnya.
Jika ingin anak merasakan manfaat dari buah, berikan buah yang telah dipotong kecil-kecil. Sehingga mereka tetap minum susu, dan buah hanya sebagai makanan pendamping.
Pada usia 4 hingga 6 bulan, sebagian besar bayi siap untuk mulai makan makanan padat sebagai pelengkap ASI atau susu formula. Sekitar waktu inilah bayi biasanya berhenti menggunakan lidah mereka untuk mendorong makanan keluar dari mulut dan mulai mengembangkan koordinasi untuk memindahkan makanan padat dari depan mulut ke belakang untuk menelan.
Pada usia 6 bulan bayi membutuhkan makanan pendamping untuk mendukung pertumbuhan, memuaskan rasa lapar dan membantu memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi. Untuk bayi yang diberi ASI eksklusif, Parents harus menunggu hingga usia 6 bulan sebelum memperkenalkan makanan padat. Parents harus memastikan bayi mendapatkan manfaat penuh dari menyusui.
Memberi makanan padat terlalu dini, atau sebelum usia 4 bulan berisiko menyebabkan:
1. Risiko makanan tersedot ke jalan napas.
2. Menyebabkan bayi mendapat terlalu banyak atau tidak cukup kalori atau nutrisi.
3. Meningkatkan risiko obesitas pada bayi.
4. Selain itu, memulai makanan padat sebelum usia 4 bulan tidak terbukti membantu bayi tidur lebih nyenyak di malam hari.
Memulai makanan padat terlambat atau setelah usia 6 bulan – menimbulkan serangkaian masalah lain, seperti dirangkum Mayo Clinic berikut ini:
1. Memperlambat pertumbuhan bayi.
2. Menyebabkan kekurangan zat besi pada bayi yang disusui.
3. Menunda fungsi motorik oral.
4. Bayi bisa menolak makanan padat.
Menunda pengenalan makanan yang umumnya menyebabkan alergi, seperti kacang tanah, telur, dan ikan, di atas usia 4 hingga 6 bulan belum terbukti mencegah eksim, asma, rinitis, dan alergi makanan. Faktanya, pengenalan kacang secara dini dapat mencegah alergi kacang, demikian dilansir Mayo Clinic.
Semoga bermanfaat ya, Parents.