Bisa Memicu Kontraksi, Ketahui 10 Jamu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Bila tidak hati-hati mengonsumsi jamu untuk ibu hamil, bukan tidak mungkin ada risiko yang bisa dirasakan.

Indonesia terkenal dengan rempah-rempahnya yang melimpah. Tak jarang, beberapa di antaranya sering dijadikan jamu. Mulai dari jamu untuk anak-anak hingga jamu untuk ibu hamil.

Jamu merupakan minuman tradisional yang dipercaya sebagai obat alternatif untuk penyakit ringan. Sebut saja masuk angin, batuk ataupun pilek. Bahkan, tak hanya sebagai obat alternatif, tidak sedikit masyarakat yang percaya kalau minuman tradisional ini juga berfungsi  sebagai penguat sistem kekebalan tubuh.

Seperti diketahui jamu yang terbuat dari rempah-rempah alami sering dijadikan obat herbal fitofarmaka. Artinya, obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik (pada hewan percobaan) dan uji klinik (pada manusia), bahan baku dan produk jadinya sudah distandarisasi.

Kendati demikian, banyak pro kontra mengenai pemberian jamu pada ibu hamil. Banyak profesional medis yang tidak merekomendasikan jamu untuk ibu hamil, karena keamanannya memang belum ditetapkan melalui penelitian ilmiah. Tenaga medis juga banyak yang menyarankan sebaiknya bumil tidak mengonsumsi jamu kemasan karena tidak mengetahui bahan sintetis apa yang digunakan dalam proses pembuatannya.

Belum lagi, jika mengingat sebagian besar merek jamu kemasan yang beredar di pasaran, belum terdaftar dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga bumil tidak tahu efek samping serta risikonya.

Melihat hal tersebut, apakah boleh ibu hamil mengonsumsi jamu? Lalu, adakah efek samping dari jamu pada tubuh ibu hamil atau janinnya?

Artikel Terkait: 7 Jamu Bersalin Pilihan 2022, Segar Bugar Selepas Melahirkan

Bolehkah Ibu Hamil Minum Jamu?

minum  jamu untuk ibu hamil

Banyak herbalis percaya bahwa jamu sering kali lebih baik, lebih murah, dan lebih sehat daripada obat-obatan medis. Namun, banyak profesional medis tidak merekomendasikan pengobatan herbal untuk ibu hamil karena keamanannya belum ditetapkan melalui penelitian ekstensif. Tidak seperti obat resep, jamu dan obat herbal tidak melalui proses pengawasan dan evaluasi yang sama dengan pembuatan obat-obatan.

Terlepas dari pro-kontra tersebut, sebenarnya ibu hamil boleh mengonsumsi jamu. Namun berhati-hati, karena tidak semua jenis atau campurannya aman. Dengan kata lain, jangan pernah mengonsumsi jamu atau obat herbal apapun, baik dalam bentuk teh atau bubuk, tanpa terlebih dahulu berbicara dengan praktisi kesehatan. Alih-alih menyehatkan, jamu bisa jadi menimbulkan masalah pada tubuh ibu.

Risiko Jamu untuk Ibu Hamil yang Mungkin Terjadi

Menurut American Pregnancy Association, meskipun jamu berasal dari bahan-bahan alami, tidak semua jamu aman dikonsumsi selama kehamilan. Sementara, Food and Drug Administration (FDA) mendesak agar ibu hamil tidak mengonsumsi produk herbal (termasuk jamu), tanpa konsultasi lebih dulu dengan profesional yang berpengalaman, dalam hal ini tentu saja dokter kandungan.

Beberapa jenis jamu dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi ibu dan janin dalam kandungan. Bahkan beberapa penelitian membuktikan bahwa tidak semua tanaman obat atau herbal, yang umumnya jadi bahan dasar pembuat jamu, aman untuk dikonsumsi.

Mulas

efek  jamu untuk ibu hamil

Menggunakan jamu kadang-kadang menyebabkan masalah. Mulas adalah masalah umum penggunaan obat herbal selama kehamilan.

Kontraksi Rahim

Rasa mulas yang berlebih tersebut juga dapat memicu timbulnya kontraksi dini. Untuk itu, tidak disarankan mengonsumsi jamu secara berlebih pada trimester pertama.

Peningkatan Aliran Darah

Saat hamil, volume darah ibu hamil akan meningkat seiring berkembangnya janin dalam kandungan. Namun, ada beberapa jenis rempah atau herbal yang dapat meningkatkan aliran darah. Hal ini jika tidak dikonsumsi dengan benar dapat menyebabkan masalah kehamilan, seperti tekanan darah tinggi atau preeklamsia, detak jantung cepat, hingga palpitasi jantung.

Persalinan Prematur

Beberapa jenis jamu mengandung senyawa laksatif (pencahar). Senyawa ini merupakan stimulator peristaltik usus yang sangat kuat. Overstimulasi usus atau radang kandung kemih diketahui mengiritasi rahim pada perempuan yang sensitif dan menyebabkan persalinan prematur.

Alergi

Tak sedikit jamu yang dapat menimbulkan reaksi alergi, seperti iritasi kulit, ruam merah, hidung berair, atau bahkan sesak napas.

Keguguran

Ada beberapa jenis jamu yang memiliki cita rasa pedas dan menimbulkan sensasi panas di perut atau tubuh. Ini rupanya bukan penanda baik bagi ibu hamil. Pasalnya, rasa pedas bercampur panas tersebut dapat memicu keguguran.

Cacat Lahir

Penting untuk diketahui, beberapa zat dalam bahan herbal justru mengandung zat-zat aktif yang dapat memengaruhi pembelahan sel dan menyebabkan cacat lahir.

Cedera pada Janin

Jamu bukan obat farmasi. Herbal adalah bagian dari tumbuhan utuh, bukan bahan kimia yang diisolasi atau tidak disintesis. Efek herbal berkaitan dengan aksi sinergis formulasi alam. Obat-obatan dan jamu digunakan secara berbeda tetapi keduanya bisa sangat bermanfaat bila digunakan dengan tepat. Selama kehamilan, konsumsi obat atau jamu mungkin tidak hanya memengaruhi ibu, tetapi juga dapat melewati plasenta juga berdampak buruk pada janin yang belum lahir, menyebabkan malformasi kongenital dan efek merusak lainnya.

Tapi tenang saja, jika di antara ibu hamil memang senang menikmati secangkir jamu, hal ini tetap bisa dilakukan, kok. Asalkan, pastikan lebih dulu apakah jamu tersebut berasal dari tumbuhan alami dan sudah terbukti khasiatnya. Akan lebih bijak jika Bumil tetap konsultasikan lebih dahulu dengan dokter.

Jamu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Dikutip dari American Pregnancy Association, ada beberapa jamu untuk ibu hamil dari tanaman herbal yang bermanfaat, di antaranya sebagai berikut:

1. Daun Raspberry Merah (Red Raspberry Leaf)

Daun ini kaya akan zat besi, dan membantu mengencangkan rahim, meningkatkan produksi susu, mengurangi mual, dan meredakan nyeri persalinan.

Beberapa penelitian bahkan melaporkan bahwa menggunakan daun raspberry merah selama kehamilan dapat mengurangi komplikasi dan penggunaan intervensi selama kelahiran.

2. Daun Peppermint

Bisa Memicu Kontraksi, Ketahui 10 Jamu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Membantu meredakan mual dan perut kembung.

3. Kayu Manis

Kayu manis dapat membantu menurunkan risiko infeksi. Kehamilan dapat melemahkan sistem kekebalan dan menempatkan Anda pada peningkatan risiko terkena pilek, flu, dan infeksi lainnya. Sayangnya, konsumsi kayu manis dalam jumlah besar dapat menyebabkan toksisitas hati.

4. Chamomile

Kaya akan antioksidan dan membantu membuat tubuh rileks, sehingga membantu meringankan stres dan kecemasan. Chammomile (Maricaria chamomilla) juga memiliki senyawa karminatif. Artinya, bunga ini dapat membantu mengeluarkan kelebihan gas dalam perut, serta membantu pencernaan dan mengurangi peradangan.

5. Bawang Putih

Bawang putih mengandung banyak mineral dan vitamin yang dapat mencegah infeksi. Bawang putih juga diketahui dapat menaikkan imun sistem dan membantu melancarkan pencernaan.

6. Kunyit

Bisa Memicu Kontraksi, Ketahui 10 Jamu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Kunyit dapat membantu melancarkan peredaran darah, menaikkan sirkulasi darah dan menaikkan energi tubuh.

7. Adas

Biji adas, khususnya teh adas dipercaya dapat meningkatkan kesuburan. Selain itu, mereka bermanfaat dalam menyembuhkan mual di pagi hari atau morning sickness. Adas juga membantu dalam memproduksi dan meningkatkan kualitas ASI.

Namun, rempah-rempahan ini juga diyakini menyebabkan persalinan pada ibu hamil. Jadi sebaiknya, jangan mengonsumsinya secara berlebihan, terutama pada trimester pertama dan kedua.

Artikel Terkait: 9 Jamu Pelancar ASI dari Bahan Alami, Daun Katuk hingga Jahe

8. Jahe

Dikenal sebagai alternatif detoksifikasi, jahe ternyata aman dikonsumsi ibu hamil sejak trimester pertama. Ini membantu dalam mengendalikan mual dan muntah selama kehamilan dan juga membantu pencernaan. Jahe juga dapat membantu meredakan nyeri pada tubuh, seperti sakit punggung dan kram kaki yang terjadi selama kehamilan.

Meskipun tidak ada dosis standar untuk meredakan mual pada kehamilan, penelitian menunjukkan bahwa hingga 1 gram (1.000 mg) jahe per hari aman dikonsumsi. Ini setara dengan 4 cangkir (950 ml) teh jahe kemasan, atau teh jahe buatan sendiri yang terbuat dari 1 sendok teh (5 gram) akar jahe parut yang direndam dalam air.

9. Kemangi

Basil atau kemangi adalah makanan super (superfood) kehamilan. Ramuan segar ini merupakan sumber protein, vitamin E, riboflavin, dan niasin yang baik. Bahkan daun ini juga mengandung sumber serat makanan, vitamin A, vitamin C, vitamin K, vitamin B6, magnesium, fosfor, kalium, seng, tembaga, dan mangan yang sangat baik.

Kandungan folat dalam kemangi membantu meningkatkan suplai darah dalam tubuh Anda untuk memenuhi kebutuhan selama kehamilan. Folat juga ditemukan bermanfaat dalam mencegah cacat lahir pada bayi.

10. Daun Mint

Pada trimester pertama, morning sickness sering meninggalkan rasa tidak enak di mulut. Daun mint membantu mengurangi mual. Bahkan, dapat juga menjaga masalah sistem pencernaan. 

Jamu untuk Ibu Hamil yang Perlu Dihindari

Bisa Memicu Kontraksi, Ketahui 10 Jamu untuk Ibu Hamil yang Aman Dikonsumsi

Para peneliti kembali mengingatkan beberapa bahan jamu yang sebenarnya berdampak buruk jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, seperti:

1. Kencur

Beberapa ahli khawatir jika kencur bisa meningkatkan risiko keguguran, terutama dalam dosis tinggi.

2. Rosemary

Rosemary mungkin memiliki efek kontraksi rahim jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Minyak esensial meningkatkan tekanan darah dan berpotensi memicu kejang jika Anda menderita epilepsi.

3. Ginseng 

Penelitian pada hewan dari Chinese University of Hong Kong menunjukkan bahwa paparan awal obat herbal mampu menyebabkan malformasi pada embrio tikus. Studi lebih lanjut diperlukan, kata para peneliti, untuk menentukan apakah ginseng dapat menyebabkan masalah pertumbuhan janin pada manusia.

Sementara itu, ginseng juga dapat menyebabkan kantuk, kecemasan, lekas marah, nyeri payudara dan pendarahan rahim dalam dosis besar. Juga, dapat menyebabkan jantung berdebar, detak jantung cepat dan tekanan darah tinggi. Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan linu panggul dan kejang otot.

4. Daun Raspberry 

Meski buahnya dapat memperbaiki sistem reproduksi, memperkuat dinding rahim, dan mengurangi waktu persalinan pada ibu hamil. Akan tetapi, daun raspberry merah dapat merangsang otot rahim, hal itu berpotensi menimbulkan risiko keguguran.

Bagi kebanyakan orang, tampaknya aman untuk minum 1-3 cangkir teh daun rosemary per hari, meskipun asupannya harus dibatasi hingga 1 cangkir selama awal kehamilan.

5. Lidah Buaya

Tampaknya sangat segar untuk minum es lidah buaya di siang hari saat masa kehamilan. Namun tahukah, lidah buaya dapat merangsang kontraksi rahim.

Namun, bila bahan-bahan tersebut hanya menjadi penambah rasa pada beberapa makanan sebenarnya tidak akan menimbulkan efek samping yang buruk.

Artikel Terkait: Amankah Jamu Beras Kencur untuk Bumil?

Tips Mengonsumsi Jamu untuk Ibu Hamil

 jamu untuk ibu hamil

Berikut adalah daftar tips keamanan saat mengkonsumsi jamu selama kehamilan.

  • Batasi dosis dan konsumsi jamu
  • Jangan gabungkan terlalu banyak bahan herbal sekaligus
  • Gunakan bahan herbal yang berbeda pada waktu yang berbeda selama kehamilan
  • Selalu ikuti instruksi dokter tentang konsumsi herbal
  • Untuk mempelajari lebih lanjut tentang manfaat kesehatan herbal selama kehamilan, silakan hubungi dokter kandungan dan diskusikan secara rinci tentang rasa khawatir atau keraguan Bunda.

Mengonsumsi jamu atau obat herbal selama trimester pertama dan trimester ketiga tidak aman untuk janin. Ibu hamil harus berbicara dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsinya. 

Ketika mengonsumsi jamu untuk ibu hamil, namun merasakan sakit atau efek samping yang dirasakan, segeralah berhenti mengonsumsinya. Biar bagaimana pun, masa kehamilan Bunda tentu saja perlu memerhatikan makanan atau minuman yang diasup karena akan memengaruhi tumbuh kembang janin. Bunda tentu ingin janin tumbuh sehat bukan?

***

Artikel telah diupdate oleh: Nikita Ferdiaz

Herbs and Pregnancy
americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/is-it-safe/herbs-and-pregnancy/

Is it safe to take herbal medicines during pregnancy?
www.sps.nhs.uk/articles/is-it-safe-to-take-herbal-medicines-during-pregnancy/

Are Herbs Safe for Pregnancy Symptoms?
www.whattoexpect.com/pregnancy-and-herbal-therapy.aspx

Herbal Medicine Use during Pregnancy: Benefits and Untoward Effects
www.intechopen.com/chapters/61138

 

Baca Juga:

5 Resep jamu setelah melahirkan agar badan balik singset, mana favorit Bunda?

Jamu, Rahasia Kecantikan Wanita Sepanjang Masa

Bolehkah ibu menyusui minum jamu? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

 

Ingin pulih lebih cepat setelah melahirkan tanpa obat? Cek disini untuk temukan jawabannya.

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.