10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

Ibu tidak perlu sungkan untuk meminta pertolongan orang terdekat pasca melahirkan. Berikut 10 tips untuk ibu.

Melahirkan adalah salah satu pengalaman tak terlupakan yang dialami seorang wanita. Namun, pascapersalinan bisa menjadi waktu yang menantang dan melelahkan. Sebagai seorang ibu baru, ada banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan untuk menjaga agar segala sesuatu di rumah berjalan dengan lancar. Hal ini tentu tidak bisa diselesaikan ibu seorang diri. Karena itu, ibu tidak perlu sungkan untuk meminta pertolongan orang terdekat pasca melahirkan. 

Ada beberapa tips untuk ibu saat meminta pertolongan pasca melahirkan. Apa saja?

Artikel terkait: Kenapa ibu baru mudah stres? Ini penjelasan psikolog dan cara mengatasinya!

Tips untuk Ibu Baru Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

10 Tips untuk Ibu Saat Meminta Pertolongan Pasca Melahirkan

Dari berbagai pekerjaan rumah tangga hingga merawat bayi baru lahir, ada beban berat yang harus dipikul. Adalah wajar  bagi ibu baru untuk merasa tenggelam dalam tanggung jawab. Oleh karena itu, penting untuk ibu mencari bantuan atau meminta pertolongan pasca melahirkan. Dengan support system yang tepat, ibu akan dapat melewati hari-hari sebagai newmom dengan lebih ringan. Di sinilah peran seorang suami, orang tua, dan orang-orang tepercaya lainnya dibutuhkan. Berikut tips meminta bantuan setelah menjadi ibu baru.  

1. Identifikasi Tugas yang Paling Penting dan Prioritaskan

Berani meminta bantuan bagi ibu baru merupakan langkah penting untuk memastikan agar kita tetap ‘waras’. Sehingga, Anda pun dapat dengan mudah mengelola tugas sehari-harinya secara efektif.

Sebelumnya, sangat penting untuk mengidentifikasi tugas yang menjadi prioritas Anda dan mendahulukannya. Misalnya, mengatur jadwal makan dan tidur bayi baru lahir harus menjadi prioritas utama, diikuti dengan memerhatikan kesehatan fisik dan emosional ibu.

Tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah tangga mungkin dapat didelegasikan kepada suami, orang tua, atau kerabat dekat lainnya.

Ibu harus berani meminta pertolongan pasca melahirkan agar dapat memfokuskan waktu dan tenaganya untuk merawat si kecil tanpa mengabaikan kebutuhannya sendiri. 

2. Komunikasikan Kebutuhan Anda Kepada Keluarga dan Orang Terdekat Lainnya

Komunikasikan kebutuhan Anda kepada keluarga dan orang terdekat lainnya. Meski Anda mungkin awalnya ragu, tetapi penting untuk diingat bahwa meminta bantuan bukanlah tanda kelemahan. Dengan mengomunikasikan kebutuhan Anda secara jelas, Anda dapat menciptakan support system yang memungkinkan Anda untuk fokus merawat diri sendiri dan bayi Anda. Apakah itu meminta pasangan Anda untuk melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga tambahan atau meminta orang tua Anda untuk membantu Anda dengan tugas yang lebih rumit. Meminta pertolongan dapat membantu ibu menjalani periode pasca persalinan dengan lebih mudah dan percaya diri.

3. Mintalah Bantuan untuk Pekerjaan Rumah dan Tugas Mengasuh Anak

Jangan takut untuk mendelegasikan tugas, seperti mengambil belanjaan atau mengawasi bayi saat Anda beristirahat. Meminta bantuan untuk pekerjaan rumah dan tugas mengasuh anak juga diperlukan bagi ibu yang memiliki anak yang lebih besar untuk diasuh. Menyuarakan kebutuhan Anda dapat mengarah pada pengalaman pascapersalinan yang lebih sehat dan lebih mudah dikelola untuk Anda dan keluarga.

4. Luangkan Waktu untuk Istirahat dan Memulihkan Tenaga

Meluangkan waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga juga penting selama periode ini. Seorang ibu yang meminta pertolongan setelah melahirkan tidak hanya meringankan bebannya, tetapi juga membantunya untuk lebih cepat pulih. Hal ini memungkinkan ibu untuk menghabiskan lebih banyak waktu merawat bayi yang baru lahir dan menjalin ikatan dengan bayi, yang penting untuk kesejahteraan bayi dan ibu. Ibu tidak perlu merasa bersalah atau malu untuk meminta bantuan, karena sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental mereka.

5. Pastikan Menjaga Pola Makan yang Sehat

Sangat penting bagi seorang ibu untuk meminta bantuan setelah melahirkan untuk menjaga pola makan yang sehat. Wanita pascapersalinan membutuhkan diet seimbang untuk membantu tubuh mereka sembuh dan pulih.

Diet sehat yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat dapat membantu pemulihan pascapersalinan, meningkatkan produksi ASI, dan memberikan energi yang diperlukan untuk merawat bayi baru lahir.

Ibu juga harus tetap terhidrasi dengan minum banyak air untuk mencegah dehidrasi, yang dapat menyebabkan kelelahan dan suplai ASI berkurang.

Dengan memasukkan pola makan sehat ke dalam rutinitas sehari-hari, ibu pascapersalinan dapat memperoleh energi dan nutrisi yang diperlukan untuk merawat bayi mereka sambil memulihkan kesehatan mereka sendiri.

6. Sharing dengan Ibu Baru Lainnya untuk Mendapatkan Dukungan Emosional

Menjangkau ibu baru lain untuk mendapatkan dukungan emosional merupakan aspek penting dari perjalanan seorang ibu setelah melahirkan. Tidak jarang, Anda merasa kewalahan atau cemas selama ini dan mencari dukungan dapat membuat perbedaan besar.

Berhubungan dengan ibu-ibu lain yang telah mengalami pengalaman serupa dapat memberikan rasa nyaman, pengertian, dan validasi. Bergabunglah dengan kelompok pendukung, menghadiri kelas parenting, atau menjangkau teman ibu dapat bermanfaat dalam hal berbagi pengalaman, meminta nasihat, dan menerima dukungan emosional yang penting.

Dengan bersikap terbuka dan jujur tentang apa yang Anda rasakan, Anda tidak hanya menerima dukungan tetapi juga dapat membantu ibu lain melalui situasi serupa. Ingat, meminta bantuan adalah tanda kekuatan dan menjaga diri sendiri sangat penting untuk menjadi ibu terbaik bagi bayi Anda.

7. Luangkan Waktu untuk Menjalin Ikatan dengan Bayi

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan seorang ibu selama ini adalah meluangkan waktu untuk menjalin ikatan dengan bayi. Pada saat-saat inilah ibu dapat menjalin ikatan yang kuat dengan bayinya, menciptakan rasa aman dan percaya. Momen-momen ini juga penting untuk kesehatan mental ibu, karena memberikan rasa tenang dan cinta yang dapat membantunya mengatasi tantangan keibuan.

Jadi, selain meminta bantuan, para ibu tidak perlu ragu meluangkan waktu untuk menjalin bonding dengan bayinya yang baru lahir, meski itu berarti rehat dari tanggung jawab lain.

8. Carilah Bantuan Profesional Jika Diperlukan

Spesialis, seperti konsultan laktasi, dapat memberikan bimbingan dan dukungan kepada ibu baru, serta menawarkan saran praktis tentang berbagai masalah, seperti menyusui dan depresi pascapersalinan. Mencari bantuan profesional dapat membuat perbedaan besar bagi ibu baru yang mencoba menyesuaikan diri dengan tuntutan merawat bayi baru lahir, dan pada akhirnya dapat mengarah pada dinamika keluarga yang lebih sehat dan bahagia.

9. Buat Pikiran dan Tubuh Anda Tetap Aktif

Temukan cara untuk menjaga agar pikiran dan tubuh Anda tetap aktif. Ikuti aktivitas seperti yoga ringan, meditasi, atau olahraga ringan yang membantu Anda merasa berenergi dan segar kembali. Dengan memprioritaskan perawatan diri dan mencari bantuan saat dibutuhkan, ibu baru dapat mengelola tuntutan merawat bayi baru lahir dengan lebih baik, memungkinkan mereka menikmati peran mereka sebagai orang tua baru.

10. Bicaralah dengan Pasangan Anda

Salah satu orang terpenting yang dapat Anda andalkan untuk mendapatkan dukungan adalah pasangan Anda. Bicaralah  dengan mereka tentang perjuangan Anda dan berbagi perasaan dengan mereka bisa sangat membantu. Pasangan Anda dapat membantu meringankan sebagian beban dengan membantu Anda melakukan tugas sehari-hari merawat bayi yang baru lahir, serta melakukan pekerjaan rumah tangga. 

Artikel terkait: Hangout dengan teman tingkatkan kesehatan mental ibu, ini kata penelitian

Kesimpulannya, ibu baru harus memahami bahwa mereka tidak bisa mengurus semuanya sendiri. Mereka perlu mendelegasikan tugas dan meminta bantuan dari orang-orang terdekatnya. Dengan menjangkau pasangan, orang tua, dan teman, mereka dapat berbagi beban kerja dan tidak merasa kewalahan. Ini akan memberi mereka lebih banyak waktu dan energi untuk fokus pada bonding dengan bayi yang baru lahir dan juga menjaga kesejahteraan mereka sendiri. Dibutuhkan keberanian untuk mengakui saat Anda membutuhkan bantuan, tetapi dengan melakukannya, ibu baru dapat menciptakan support system yang akan membuat transisi menjadi ibu menjadi lebih mudah dan nyaman.

 

Baca juga

Penelitian: Para Ibu Lebih Rentan Stres daripada Ayah, Ini Penjelasannya

Benarkah Stres Pada Wanita Kebanyakan karena Ulah Pasangan?

Rambut Rontok Saat Menyusui, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.