Ella Clarke, perempuan berusia 31 tahun yang berasal dari Inggris ini tak pernah menyangka bahwa proses persalinan kedelapan yang ia jalani akan merenggut kedua kakinya selama-lamanya.
Peristiwa ini terjadi pada bulan Desember tahun 2015, Ella datang ke rumah sakit Torbay untuk menjalani operasi caesar. Sebelumnya Ella didiagnosa mengalami kondisi placenta previa yang membuat ari-ari bayi menutupi serviks sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi saat proses persalinan.
Ella telah melahirkan 7 orang anak sebelumnya, satu anak lahir secara normal dan enam lainnya melalui operasi caesar. Oleh karena itu, Ella tidak merasa gugup saat akan menjalani operasi caesarnya yang ketujuh.
Anak kedelapan Ella yang diberi nama Winter Rose lahir dengan selamat. Sayangnya Ella mengalami komplikasi yang disebut placenta accreta yang membuat ari-ari bayi menembus dinding rahim. Hal ini menyebabkan Ella mengalami perdarahan parah.
Ella kehilangan enam liter darah, dan harus menjalani lima kali transfusi darah. Dokter pun melakukan prosedur histerektomi darurat, dimana rahim Ella diangkat seluruhnya untuk menyelamatkan nyawa Ella. Setelah itu, Ella diinduksi untuk menjalani koma.
Pembekuan darah pada pasien seringkali terjadi setelah operasi, oleh karena itu seharusnya pasien yang telah menjalani operasi diperiksa setiap satu jam sekali untuk menghindari terjadinya pembekuan darah. Namun, Ella dibiarkan dalam kondisi koma selama enam jam tanpa diperiksa sama sekali.
Hal ini membuat kedua kaki Ella mengalami pembekuan darah, sirkulasi darah ke kedua kaki Ella menjadi terhenti. Saat dokter mengetahui hal ini, semua sudah terlambat. Tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengembalikan sirkulasi darah ke kaki Ella. Dokter pun mengamputasi kedua kaki Ella.
Ella sadar dari koma lima hari kemudian. “Saya ingat saat saya sadar, saya kira saya baru bangun sehabis menjalani cesar. Saya pikir saya akan segera menggendong bayi saya, saya tidak tahu sama sekali bahwa saya telah mengalami koma.”
Ella bersama anak-anaknya. sumber:torquayheraldexpress.com
“Kenyataan pahit menerpa saya ketika Winter diletakkan di pelukan saya, masa depan saya yang terbatas terbayang di depan mata.” Ella menambahkan. “Saya adalah bayangan dari diri saya yang dulu, anak-anak saya enggan untuk memeluk saya karena kaki saya yang buntung membuat mereka takut.”
Ella menerima konseling dan kaki palsu sebelum ia keluar dari rumah sakit. Meski demikian, kini Ella harus beraktifitas menggunakan kursi roda, dan masih berjuang menghadapi trauma atas peristiwa pahit yang dialaminya.
“Pergi ke rumah sakit untuk melahirkan seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan. Saya mendadak berubah dari ibu yang sangat aktif menjadi terikat dengan kursi roda. Saya tidak bisa berhenti menangis.” Ella bercerita dengan pilu.
Ella kini harus menghabiskan sisa hidupnya bergantung pada kursi roda dan kaki palsu. sumber: metro.co.uk
Ian Ross, suami Ella juga merasa amat terpukul dengan kejadian ini. “Saat dokter mengatakan apa yang harus mereka lakukan, batin saya terpuruk. Tapi saya senang Ella selamat. Sekarang saya lebih sering turun tangan di rumah. Saya akan melakukan apa saja untuk mengembalikan kebahagiaan ke rumah kami.”
Sementara Ella, masih belum pulih dari perasaan sedih yang menimpanya. “Saya punya tiga anak yang harus saya rawat, hidup macam apa yang bisa saya miliki sekarang? Peristiwa ini memengaruhi hidup kami lebih buruk dari apa yang bisa kau bayangkan.”
Ella yang kini tak bisa lagi mengejar anak-anaknya di taman, anak Ella yang masih balita tak bisa memandang ibunya tanpa selimut yang menutupi tubuh Ella. Putri tertua Ella prestasinya menurun drastis di sekolah, Ella benar-benar merasa tak berdaya menghadapi semua ini.
Ella berjuang menghadapi trauma sambil terus berusaha menjadi ibu yang baik bagi anak-anaknya. sumber: torquayheraldexpress.com
“Keluarga saya berada di ambang kehancuran, dan saya tidak berdaya untuk mencegahnya. Pada akhirnya saya memang menerima permintaan maaf, tapi hal itu sudah terlambat lima bulan. Tidak ada seorangpun yang layak mengalami peristiwa yang seharusnya bisa dengan mudah dihindari seperti ini.”
Rumah sakit Torbay mengeluarkan pernyataan resmi memohon maaf pada Ella, dan menerima konsekuensi investigasi yang terjadi pada instansinya. Namun apapun yang dilakukan oleh rumah sakit sekarang, hidup Ella tidak akan pernah bisa kembali seperti dulu.
Kita doakan saja semoga Ella dan keluarganya segera bangkit dari keterpurukan ini, dan kembali menjadi keluarga yang bahagia.
Baca juga:
Efek Obat Bius Habis Saat Operasi Caesar Berlangsung, Ibu ini Alami Trauma Berat
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.