Wanita ini jadikan kulit vaginanya sebagai liontin pasca operasi vagina

Ini seram atau indah, Bunda?

Seorang model asal Inggris bernama Tracy Kiss membuat sebuah liontin tak biasa yang terbuat dari putongan organ vaginanya. Keputusan ini ia buat usai menjalani operasi vagina untuk mengurangi keluhan seputar organ intimnya.

Sebelumnya, Tracy sering merasakan vaginanya terasa sakit setiap kali berhubungan seksual. Selain itu, vaginanya juga sering mengalami iritasi.

Saat ia berhubungan seksual dengan suami, selain rasa sakit ketika penetrasi, ia juga merasakan vaginanya seperti terbakar dan perih. Rasa sakit pada vaginanya itu juga membuatnya tak bisa sembarangan untuk olahraga sekalipun sangat menggemari olahraga bersepeda, berselancar, dan aktivitas yang memungkinkan dirinya bergerak bebas.

Setiap bulan, ia juga mengeluh tentang rasa sakit yang teramat sangat pada organ pribadi dan rahimnya. Ia tahu bahwa apa yang dialaminya tak normal.

ini gatal di vagina Candida ini bagaimana mengatasinya

Model sekaligus blogger ini awalnya hanya diberi resep antibiotik saja yang dapat mengurangi iritasinya. Sayangnya, antibiotik tidak dapat mencegah timbulnya kista yang baru terdeteksi belakangan.

Dokter benar-benar mengambil tindakan operasi ketika didapati bahwa ada dua kista yang tumbuh di rahim dalam tempo satu bulan. Pemeriksaan lanjutan pun terus dilakukan.

Artikel terkait: Minum Air Es Saat Haid Menyebabkan Kista/Kanker Rahim? Ini Penjelasan Dokter

Dokter menyatakan bahwa labia minora dan mayora vaginanya terlalu panjang. Ia mengusulkan agar Tracy melakukan operasi pemotongan labia minora dan mayora yang dapat mengakhiri rasa sakitnya.

Karena jadi jalan satu-satunya untuk sembuh, akhirnya model pakaian dalam ini setuju dengan tindakan operasi tersebut. Ia pun mewanti-wanti dokter agar menyimpan potongan dan cairan yang berasal dari tubuhnya saat operasi nanti.

benjolan divagina 2

Operasi vagina; Mengubah rasa sakit jadi karya seni

Setelah operasi pemotongan labia mayora dan minora itu, ia mengubah potongan organnya itu menjadi sebuah liontin. Liontin itu ia beri tali kulit dan dipakai sebagai perhiasan sehari-hari.

“Dengan membuat liontin ini, aku ingin mengatakan pada diri sendiri bahwa aku sudah mengakhiri rasa sakit yang selama ini aku rasakan,” ujarnya.

Proses mengabadikan penyakitnya sebagai kalung yang ia kenakan tiap hari ini jadi tanda bahwa ia ingin selalu bisa menjaga kesehatannya. Butuh waktu 8 bulan untuk pulih sambil membuat sisa organ tubuhnya itu menjadi sebuah kalung.

“Dengan kalung ini, aku ingin selalu punya keberanian untuk selalu mencari pertolongan dokter kapan pun aku membutuhkannya. Aku berharap para perempuan yang memiliki masalah sama dapat mengikuti jejakku dalam mengambil keputusan soal kesehatannya.”

Sisa labia bekas operasi vagina berikut dengan cairan tubuhnya pun ia simpan dalam sebuah toples. Ketika organ kewanitaannya tersebut berubah dari pink menjadi abu-abu, Tracy membubuhkan glitter dan kristal resin pada toples itu agar penampakannya jadi lebih indah.

Uniknya, ia mempelajari cara mengawetkan organ dengan teknik seperti ini dari anaknya. Dukungan anaknya jadi kekuatannya untuk dapat sembuh.

Ia berbagi ceritanya soal operasi dan kalung tersebut lewat YouTube.

Semoga cerita ini jadi inspirasi Bunda ya supaya mau memberanikan diri untuk memeriksakan kesehatan reproduksinya ke dokter. Jika diperlukan untuk operasi vagina demi kesembuhan, kenapa tidak?

masalah kewanitaan

Menjaga Kebersihan Vulva

Vulva adalah area organ seks wanita yang terletak di luar vagina. Organ-organ ini termasuk lipatan jaringan sensitif yang disebut labia. Lipatan terluar disebut labia majora. Set lipatan kedua, disebut labia minora, tertutup di dalam labia majora. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini tips menjaga kebersihan vulva.

  1. Gunakan air hangat untuk mencuci vulva. Keringkan sampai bersih dengan handuk bersih.
  2. Vagina membersihkan dirinya secara alami dalam bentuk keputihan yang normal. Hindari menggunakan sabun pembersih kecuali diresepkan oleh dokter. Produk-produk ini dapat mengganggu keseimbangan alami organisme.
  3. Gunakan celana dalam katun. Hindari memakai nilon, asetat, atau serat buatan lainnya jika Anda memiliki kulit halus atau rentan terhadap iritasi vulva.
  4. Bilas pakaian dalam dengan hati-hati setelah dicuci atau bilas ganda. Hindari menggunakan terlalu banyak deterjen.
  5. Cuci pakaian dalam baru sebelum dipakai.
  6. Gunakan sabun lembut untuk mencuci pakaian dalam. Hindari pelembut kain dan deterjen dengan enzim (amilase, lipase, protease, dan selulosa).
  7. Gunakan tisu toilet lunak, yang berwarna putih.
  8. Hindari memakai stoking nilon atau girdle panty. Mereka memerangkap panas dan kelembaban, menyediakan lingkungan berkembang biak yang ideal bagi bakteri. Saat nilon atau legging diperlukan, kenakan kapas atau nilon dengan celana dalam katun.

Baca juga:

Kista Ovarium: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Penanganannya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.