Penyumbatan Pembuluh Darah
Penyumbatan pembuluh darah akhir-akhir ini menjadi pemicu utama kematian. Resiko penderita penyumbatan pembuluh darah timbul dari beberapa faktor seperti kegemukan, usia, kehamilan, dll.
Dalam dasawarsa terakhir ini, di Singapura telah ditemukan peningkatan penderita penyumbatan pembuluh darah secara signifikan. Di Eropa banyak penderita penyumbatan pembuluh darah ini yang meninggal dunia. Mulai dari kanker payudara, kanker prostat, HIV, dan kecelakaan lalu lintas.
Dalam reportase tahunan, kondisi ini kurang diperhatikan oleh masyarakat Singapura. Sehingga kami berusaha mengorek keterangan melalui wawancara khusus bersama Dr Yang Kuang Ying, Konsultan Bedah ortopedi dari Orthopaedic & Arthritis pusat. Hal ini untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyumbatan pembuluh darah.
TheAsianParent (TAP): Mengapa akhir-akhir ini terjadi peningkatan jumlah kasus penyumbatan pembuluh darah (trombosis vena) di Singapura?
Dr Yang Kuang Yin (YKY): Telah dilaporkan bahwa kejadian pembekuan darah di Singapura pada tahun 1990, 1992 dan 2002 adalah sekitar 2,8, 7,9 dan 15,8 per 10.000 rumah sakit. Namun, peningkatan jumlah kasus penyumbatan darah mungkin timbul dari kesadaran masyarakat terhadap kasus ini. Sebagai contoh, dokter sekarang lebih aktif mencari adanya pembekuan darah pada pasien pembedahan sehingga bisa mendeteksi gejala lebih awal. Selain itu, peningkatan penggunaan tes diagnostik seperti USG juga lebih diupayakan untuk mendeteksi masalah sejak dini.
TAP: Siapakah yang menghadapi risiko di sini?
Dr YKY: Beberapa faktor yang rawan terserang penyumbatan pembuluh darah adalah
- Kehamilan
- Kegemukan
- Merokok
- Riwayat keturunan
- Kanker
- Pasien Lansia
- Pembedahan
TAP: Apa pengobatan yang biasa diberikan untuk pasien tersebut?
Dr YKY: Pasien biasanya akan diberikan resep anti-coagulants seperti Warfarin, dengan berat molekul rendah. Dan sekarang ada heparins terbaru sebagai pencegah.
Namun, pada beberapa pasien yang telah teridentifikasi risiko keluhan tersebut, kami mencoba melakukan pencegahan menggunakan resep-resep di atas. Dan beberapa latihan fisik ringan juga bisa mengurangi terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
TAP: Apakah anak-anak juga beresiko?
Dr YKY: Secara umum, risiko penyumbatan pembuluh darah lebih rentan terjadi pada orang dewasa dibandingkan pada anak-anak.
TAP: Seberapa parah keluhan penderita penyumbatan pembuluh darah dapat dilihat secara kasat mata?
Dr YKY: Hal ini tergantung pada lokasi penyumbatan pembuluh darah. Misal, jika penyumbatan terjadi di area kaki biasanya penderita mengalami pembengkakan di kaki atau betis. Namun jika penyumbatan itu terjadi di paru-paru, hal ini dapat mengakibatkan sesak nafas, dada nyeri dan kejang.
TAP: Seberapa serius penyakit penyumbatan pembuluh darah ini terhadap pasien?
Dr YKY: Resiko emboli paru sekitar 0,5 – 1%. Dan kematian yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah ini sekitar 0,1%.
Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah (Trombosis Vena)
Penyumbatan pembuluh darah (trombosis vena dalam/DVT) terjadi ketika gumpalan darah (trombus) terbentuk di satu atau lebih vena dalam di tubuh Anda, biasanya di kaki. Trombosis vena dapat menyebabkan nyeri kaki atau bengkak, tetapi juga dapat terjadi tanpa gejala.
Trombosis vena dapat terjadi jika Anda memiliki kondisi medis tertentu yang memengaruhi cara darah Anda menggumpal. Ini juga bisa terjadi jika Anda tidak bergerak dalam waktu lama, seperti setelah operasi atau kecelakaan, atau ketika gerak Anda terbatas di tempat tidur.
Trombosis vena bisa sangat serius karena gumpalan darah di vena Anda dapat terlepas, mengalir melalui aliran darah Anda dan masuk ke paru-paru, menghalangi aliran darah (pulmonary embolism).
Tanda dan gejala trombosis vena dalam, menurut Mayo Clinic, meliputi:
- Bengkak di kaki yang sakit. Jarang ada pembengkakan di kedua kaki.
- Nyeri di kaki Anda. Rasa sakit sering mulai di betis Anda dan bisa terasa seperti kram atau sakit.
- Kulit merah atau berubah warna di kaki.
- Rasa hangat di kaki yang sakit.
Trombosis vena dalam dapat terjadi tanpa gejala yang nyata. Jika Anda mengalami tanda atau gejala trombosis vena dalam, segera hubungi dokter Anda.
Jika Anda mengalami tanda-tanda atau gejala emboli paru – komplikasi trombosis vena dalam yang mengancam jiwa – cari bantuan medis segera.
Tanda-tanda dan gejala-gejala peringatan dari emboli paru meliputi:
- Tiba-tiba napas pendek
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan yang memburuk saat Anda menarik napas panjang atau batuk
- Merasa pusing atu ingin pingsan
- Denyut nadi cepat
- Batuk darah.
Share on Facebook atau G+ jika Anda merasa aritkel ini bermanfaat. Join Komunitas Keluarga Indonesia di G+ untuk mengikuti update info dari kami dan berdiskusi dengan para Keluarga Indonesia