Nyeri Bahu Bisa Jadi Salah Satu Gejala Awal Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik mungkin tidak akan menunjukkan gejala spesifik di awal. Namun, rasa nyeri di bahu yang berlangsung selama kehamilan bisa menjadi salah satu gejalanya.

Rasa nyeri di beberapa bagian tubuh saat hamil mungkin memang normal terjadi. Namun, hati-hati bila rasa nyeri itu menyerang dengan hebat di bahu Anda. Bisa jadi itu adalah salah satu gejala kehamilan ektopik.  

Kehamilan ektopik

gejala kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika telur tumbuh di luar rahim atau uterus.  Seperti yang kita ketahui pada kehamilan normal, sel telur yang dibuahi di tuba falopi berjalan masuk dan tumbuh di dalam rahim.

Namun pada kehamilan etopik, sel telur tidak sampai di rahim. Biasanya dia tersangkut dan tumbuh di tuba falopi. Oleh karena itu, hampir semua kehamilan ektopik disebut tubal pregnancy.

Tidak hanya di tuba falopi, pada kehamilan ektopik kadang-kadang sel telur juga tumbuh di area lain seperti ovarium, leher rahim, bahkan rongga perut. 

Kehamilan ektopik tidak dapat berjalan secara normal karena sel telur yang dibuahi tidak dapat bertahan hidup. Jaringan sel telur yang tumbuh pada kehamilan ektopik bisa menyebabkan perdarahan hingga mengancam jiwa. 

Oleh karena itu, kehamilan ektopik cukup serius dan harus segera diatasi. 

Artikel terkait: Istri Denny Cagur alami hamil ektopik, minta doa sebelum operasi

Faktor risiko kehamilan ektopik

Ada beberapa hal yang dapat membuat Anda mungkin mengalami kehamilan ektopik, yaitu:

1. Memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya

Jika Anda pernah mengalami kehamilan ektopik sebelumnya, kemungkinan besar Anda akan mengalami kondisi yang sama di kehamilan lainnya.

2.  Peradangan atau infeksi

Infeksi menular seksual, seperti gonore atau klamidia dapat menyebabkan peradangan pada tabung dan organ lain di sekitarnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

3. Perawatan kesuburan

gejala kehamilan ektopik 1

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang melakukan fertilisasi in vitro (IVF) atau perawatan serupa lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik. Infertilitas itu sendiri juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kehamilan ektopik.

4. Operasi tuba

Pembedahan untuk memperbaiki tuba falopi yang tertutup atau rusak dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.

5. Merokok

Merokok sebelum hamil dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Semakin banyak Anda merokok, semakin besar risikonya.

6. Komplikasi

Kehamilan ektopik dapat menyebabkan tuba falopi Anda pecah terbuka. Tanpa pengobatan, tabung yang pecah dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.

Gejala kehamilan ektopik

gejala kehamilan ektopik 2

Nyeri bahu bisa jadi salah satu gejala kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik mungkin tidak akan memberikan gejala spesifik di awal. Kondisi ini mungkin akan tampak sangat mirip dengan kehamilan normal, seperti periode menstruasi yang terlewat, nyeri payudara, rasa tidak nyaman di perut, dan mual.

Namun Anda bisa mencurigai adanya kemungkinan kehamilan ektopik bila:

  • Adanya peningkatan rasa nyeri di panggul dan perut. Kondisi ini bisa menandakan adanya perdarahan di tuba falopi. 
  • Dorongan untuk buang air besar yang kuat. 
  • Rasa sakit di bahu. Meskipun ini mungkin normal terjadi selama kehamilan, tetapi bila salah satu tuba falopi Anda pecah, darah dapat menggenang dekat diafragma dan mengiritasi saraf yang mengalir ke bahu. 
  • Perdarahan vagina abnomal. 
  • Mual dan muntah dengan rasa sakit. 
  • Pusing dan lemah
  • Sakit kepala  
  • Syok
  • Sering pingsan

Sel telur yang terus tumbuh di tuba falopi dapat membuat tuba falopi pecah. Hal ini bisa menyebabkan perdarahan dan mengancam jiwa. Untuk itu, segera cari bantuan medis bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas.

Referensi: WebMDMayo Clinic
Baca juga: 

Kehamilan Ektopik Bisa Sebabkan Kematian, Ketahui Penyebab, Gejala, hingga Peluang Hamil Setelah Mengalaminya

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.