Jangan abaikan! Gangguan psikis ini bisa dipicu rasa stres
Gangguan psikosomatis merupakan efek dari rasa sakit psikis yang memengaruhi kondisi tubuh.
Merasa stres atau cemas akan sesuatu tentu saja merupakan hal yang cukup wajar dirasakan semua orang. Namun, bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan tumbuh subur. Pasalnya, bisa menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan, termasuk gangguan psikosomatis.
Penting untuk diketahui bahwa gangguan yang satu ini bisa muncul bahkan dapat memperparah gejala atau keluhan fisik tertentu.
Apa itu gangguan psikosomatis?
Mengutip dari Verywellmind, gangguan psikosomatis berasal dari stres emosional yang memengaruhi tubuh sebagai rasa sakit fisik dan gejala lainnya.
Kata psikosomatis ini sendiri sebenarnya terdiri dari dua kata, pikiran (psyche) dan tubuh (soma). Artinya. gangguan psikosomatis merupakan penyakit yang melibatkan pikiran dan tubuh, di mana pikiran memengaruhi tubuh hingga penyakit muncul atau menjadi bertambah parah.
Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang dapat menyebabkan gangguan psikosomatis. Terutama ketika sistem kekebalan tubuh melemah karena stres berat atau sudah kronis.
Umumnya, orang yang memiliki gangguan psikosomatis, akan merasakan keluhan atau sakit fisik yang dipengaruhi oleh kondisi mentalnya.
Misalnya, saat seseorang mengalami penyakit mental, mereka jadi tidak nafsu makan, pusing, mual dll. Bahkan masalah kesehatan yang lebih parah juga bisa dirasakan.
Beberapa masalah kesehatan yang dianggap rentan timbul atau bisa diperparah oleh faktor mental stres dan rasa cemas misalnya:
- maag / gerd
- tekanan darah tinggi
- eksim
- penyakit jantung
- psoriasis
Bila faktor mental memunculkan gejala penyakit namun penyakit itu sendiri tidak bisa dideteksi, atau bila seseorang mengeluh sakit yang tidak sesuai dengan gejalanya, keadaan ini juga dikelompokkan ke dalam gangguan psikosomatis.
Gangguan psikosomatis memengaruhi kesehatan tubuh
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, gangguan psikosomatis sangat erat kaitannya dengan kesehatan mental. Saat seseorang merasa sangat takut dan cemas, reaksi tubuh yang mungkin dirasakan yaitu:
- jantung berdebar-debar (palpitasi)
- denyut jantung menjadi lebih cepat
- mual atau terasa ingin muntah
- tubuh gemetar / tremor
- berkeringat
- mulut kering
- sakit dada
- sakit kepala
- nyeri perut
- napas menjadi cepat
- nyeri otot
- nyeri pinggang
Munculnya gejala fisik tersebut diakibatkan adanya aktivitas impuls saraf dari otak ke berbagai bagian tubuh. Selain itu, saat hormon adrenalin (epinefrin) terlepas ke dalam aliran darah, ia juga dapat menyebabkan gejala fisik di atas.
Ada beberapa bukti yang mengatakan kalau otak mampu memengaruhi sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang terlibat dalam berbagai penyakit fisik.
Meskipun begitu, sampai saat ini para ahli belum mengetahui pasti bagaimana pikiran bisa memunculkan gejala dan penyakit fisik. Mereka meyakini kalau stres bisa merusak kesehatan seseorang tidak hanya secara mental tapi juga secara fisik.
Artikel terkait: Parents wajib tahu! Hal ini bisa cegah gangguan mental pada remaja
Pengobatan yang tepat untuk gangguan psikosomatis
Gangguan psikosomatis bisa diatasi atau diringankan dengan beberapa terapi dan pengobatan, seperti:
- Latihan relaksasi atau meditasi
- Akupuntur
- Psikoterapi, salah satunya metode terapi kognitif perilaku
- Fisioterapi
- Terapi listrik, yaitu dengan transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS)
- Obat-obatan seperti antidepresan atau obat penghilang rasa sakit yang diresepkan dokter.
Perlu diketahui, rata-rata seseorang menggunakan metode terapi kognitif perilaku untuk mengatasi psikosomatis.
Biasanya penderita psikosomatis akan diminta untuk mencari tahu apa yang bisa memperburuk gejala. Terapi ini juga dapat meredakan pikiran yang berlebihan, serta pasien dapat menangani perasaan dan perilaku yang berkaitan dengan gejala yang dialami.
Gangguan psikosomatis sangat perlu ditangani oleh psikiater sebab sering kali psikosomatis ini memerlukan perpaduan antara psikoterapi dan obat resep dari dokter. Meskipun tidak terlihat secara fisik, akan tetapi keluhan psikosomatis ini sangat menimbulkan permasalahan yang nyata bagi penderitanya.
Apabila Anda mencurigai adanya gejala gangguan psikosomatis, jangan tunggu lama untuk berkonsultasi dengan psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
***
Referensi: verywellmind, patient24, psychology today