6 Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Gangguan pencernaan memang rentan dialami ibu hamil. Namun, ada tips sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

Mengalami gangguan pencernaan saat hamil tentu saja akan membuat Bunda merasa tidak nyaman dan cukup terganggu. Kondisi seperti ini mungkin saja bisa dihindari dengan langkah-langkah tertentu.

Akan tetapi, jika sudah terlanjur mengalaminya, maka hal yang perlu Bunda lakukan adalah mencari cara untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan tersebut. Untuk itu, berikut kami berikan informasi seputar penyebab, jenis gangguan pencernaan saat hamil, serta solusi mengatasinya.

Disimak, ya, Bun!

Penyebab Gangguan Pencernaan saat Hamil

6 Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Secara umum, gejala gangguan pencernaan datang ketika asam di perut Anda mengiritasi lapisan perut atau kerongkongan. Ini menyebabkan rasa sakit dan rasa terbakar. Saat hamil, Anda lebih mungkin mengalami gangguan pencernaan karena:

  • perubahan hormonal
  • bayi yang sedang tumbuh menekan perut Anda
  • otot-otot antara perut dan kerongkongan rileks, memungkinkan asam lambung naik kembali

Anda mungkin lebih mungkin mengalami gangguan pencernaan saat hamil jika:

  • Anda mengalami gangguan pencernaan sebelum hamil
  • pernah hamil sebelumnya
  • sudah memasuki tahap akhir kehamilan

6 Jenis Gangguan Pencernaan saat Hamil dan Cara Mengatasinya

1. Sembelit

gangguan pencernaan saat hamil

Pemicu sembelit saat kehamilan cukup beragam, misalnya malas bergerak, kekurangan cairan, sehingga aliran darah tidak lancar dan feses mengeras. Sembelit bisa terjadi di berbagai usia kehamilan, tetapi seringnya terjadi di trimester akhir karena janin yang membesar rentan untuk menekan usus.

Lonjakan hormon saat hamil juga turut memengaruhi susahnya BAB saat sedang mengandung. Apalagi jika Bunda sudah memiliki riwayat penyakit wasir sebelum kehamilan, maka gangguan pencernaan berupa sembelit akan lebih mudah menyerang.

Mengatasi gangguan pada ibu hamil bisa dilakukan dengan melakukan berbagai cara seperti berikut ini: 

  • Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayur-sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, sereal, dan gandum.
  • Minum banyak air putih dapat membantu ibu hamil untuk membersihkan usus dan melunakkan sisa makanan yang sudah mengeras.
  • Olahraga dan banyak bergerak secara rutin dapat merangsang sistem pencernaan pada ibu hamil.
  • Makan dalam porsi kecil, tetapi sering.

Akan tetapi, jika masalah sembelit ini tidak juga sembuh dan membuat ibu makin tersiksa, sebaiknya segera mengonsultasikan hal ini dengan dokter kandungan. 

2. Mual dan Muntah

gangguan pencernaan saat hamil

Gejala mual dan muntah saat sedang mengandung buah hati merupakan salah satu gangguan kehamilan yang umum terjadi. Kondisi seperti ini juga sering disebut dengan morning sickness yang biasanya terjadi pada awal kehamilan. 

Penyebab terjadinya gejala mual dan muntah saat hamil dipengaruhi oleh perubahan hormon dalam tubuh Bunda. Cara untuk mengatasi mual dan muntah saat hamil adalah sebagai berikut:

  • Hindari makanan pedas, berlemak, dan berminyak
  • Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
  • Beristirahat secara teratur
  • Kelola stres dengan baik
  • Minum jahe, buah jeruk, lemon, atau buah beri
  • Makan dalam porsi kecil tetapi sering

Jika gejala mual dan muntah sampai menghalangi ibu hamil untuk bisa mengonsumsi makanan bergizi secara teratur, sebaiknya segera menghubungi dokter kandungan untuk bisa mendapatkan tindakan atau rekomendasi obat yang tepat.

3. Perut Kembung

Perut kembung akan membuat ibu hamil merasa lebih cepat merasa begah dan tentunya hal ini akan menyebabkan sejumlah ketidaknyamanan. Gejala seperti ini biasanya disebabkan janin yang makin membesar seiring waktu berjalan, sehingga perut akan terasa lebih cepat penuh dan ibu menjadi mudah untuk merasa sesak napas.

Rahim yang terus membesar ini juga akan menekan organ lainnya yang ada di dalam rongga perut Bunda. Cara untuk mengatasinya adalah dengan menghindari makan dalam jumlah besar pada satu waktu.

Tidak perlu mendengar tekanan dari orang lain untuk makan banyak. Cukup makan dengan porsi yang membuat perut terasa nyaman tetapi sering.

4. Diare

Diare saat hamil bisa terjadi di berbagai usia kehamilan. Meskipun terkesan sepele, kondisi seperti ini dapat berubah menjadi masalah serius jika tidak segera ditangani dengan baik.

Diare bisa berdampak buruk pada ibu maupun janin yang sedang dikandungnya. Misalnya, ibu hamil mengalami dehidrasi sehingga menyebabkan kurangnya asupan nutrisi dan oksigen pada janin.

Jika Bunda mengalami gejala seperti ini, pastikan untuk tetap memenuhi asupan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Selain itu, berikut ini adalah beberapa tips sederhana untuk mengatasi diare saat hamil:

  • Hindari makanan penyebab diare, seperti makanan tinggi lemak gorengan pedas dan produk olahan susu
  • Mengganti suplemen atau obat yang sedang dikonsumsi
  • Berkonsultasi dengan dokter kandungan jika dia tidak berhenti selama 2 sampai 3 hari

Artikel Terkait: Waspada! Diare saat hamil berisiko mengancam kesehatan ibu dan janin

5. Wasir

Wasir saat hamil menjadi keluhan yang cukup banyak dialami. Mengutip dari laman Alodokter, wasir adalah kondisi ketika pembuluh darah di area dubur mengalami pembengkakan. 

Gejala wasir antara lain adalah munculnya benjolan di sekitar dubur sehingga terasa gatal, nyeri, dan mengeluarkan darah. Penyebab terjadinya wasir saat hamil cukup beragam, salah satunya adalah membesarnya ukuran rahim sehingga menciptakan tekanan pada pembuluh darah yang ada di sekitar dubur. 

Sembelit juga menjadi salah satu penyebab wasir saat hamil. Cara mengatasi wasir saat hamil antara lain:

  • Konsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air
  • Berolahraga secara rutin
  • Memastikan kebersihan area dubur
  • Melakukan senam kegel
  • Tidak menahan buang air besar terlalu lama
  • Jangan terlalu lama duduk atau berdiri

Bunda juga bisa melakukan konsultasi dengan dokter kandungan. Biasanya, dokter akan meresepkan penggunaan obat atau salep wasir yang bisa digunakan ibu hamil untuk meredakan gejalanya.

Artikel Terkait: Cara mengatasi dan mencegah ambeien saat hamil tua, Bumil wajib tahu!

6. Heartburn

6 Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Heartburn atau gejala panas pada ulu hati akibat asam lambung yang naik biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Penyebab heartburn saat hamil dapat terjadi karena perubahan kadar hormon yang memengaruhi otot saluran pencernaan. 

Hormon kehamilan ini membuat katup antara lambung dan esofagus menjadi rileks sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan. Cara untuk mengatasi gejala heartburn pada ibu hamil antara lain:

  • Meminum air kelapa
  • Tidur menyamping dengan sisi kiri tubuh
  • Memakai pakaian yang nyaman dan longgar bagi tubuh ibu hamil
  • Mengunyah permen karet
  • Minum air putih hangat
  • Mengunyah makanan pelan-pelan

Cara Mencegah Gangguan Pencernaan Saat Hamil

Perubahan pola makan dan gaya hidup bisa mencegah dan mengendalikan gejala gangguan pencernaan Anda, terutama jika gejalanya ringan. Bunda bisa mencoba beberapa cara ini:

1. Konsumsi Makanan Sehat

6 Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Anda lebih rentan mengalami gangguan pencernaan jika makan terlalu banyak atau terlalu kenyang. Meskipun sedang mengandung si kecil, bukan berarti Bunda harus makan lebih banyak dari biasanya. Ini mungkin tidak baik untuk Anda atau janin. 

Sebaiknya makan sesuai dengan kebutuhan Bunda, dan pastikan selalu mengonsumsi makanan sehat. Untuk menjaga kesehatan pencernaan, Bunda bisa rutin mengonsumsi yoghurt, serta buah-buahan yang mengandung serat. Juga makan makanan yang mengandung protein dan vitamin. 

2. Ubah Kebiasaan Makan dan Minum Anda

Bunda bisa mengontrol gangguan pencernaan saat hamil dengan mengubah kebiasaan makan Anda. Misalnya makan dalam porsi kecil, daripada makan banyak 3 kali sehari. Sebaiknya pula tidak makan dalam waktu 3 jam sebelum tidur di malam hari.

Mengurangi minuman yang mengandung kafein, dan makanan yang kaya, pedas atau berlemak, juga dapat meredakan gejala dan mencegah gangguan pencernaan.

Beberapa makanan dan minuman dapat memperburuk refluks pada beberapa orang. Diketahui bahwa beberapa makanan dapat mengendurkan sfingter dan memungkinkan lebih banyak asam untuk refluks. 

3. Hindari Makanan Pemicu

Jika ada makanan yang memicu gangguan pencernaan, cobalah hindari untuk sementara waktu untuk melihat apakah gejalanya membaik. Makanan dan minuman yang diduga memperburuk gejala pada beberapa orang antara lain:

  • Permen
  • Tomat
  • Cokelat
  • Makanan pedas dan berlemak
  • Jus buah
  • Minuman panas
  • Kopi
  • Minuman beralkohol 

4. Menjaga Postur Tubuh

Misalnya duduk tegak saat makan. Ini akan menghilangkan tekanan dari perut. Memposisikan kepala dan bahu sedikit lebih tinggi saat tidur dapat menghentikan asam lambung yang naik saat Anda tidur.

Meskipun terkesan sepele, postur tubuh yang baik dapat membantu mencegah asam lambung naik, dan menjaga keseimbangan tubuh Bunda.

5. Berhenti Merokok

Merokok saat hamil dapat menyebabkan gangguan pencernaan, dan dapat berdampak serius pada kesehatan Anda dan bayi.

Saat Anda merokok, bahan kimia yang Anda hirup dapat berkontribusi pada gangguan pencernaan. Bahan kimia ini dapat menyebabkan cincin otot di ujung bawah kerongkongan Anda rileks, sehingga memungkinkan asam lambung naik kembali dengan lebih mudah. Ini dikenal sebagai refluks asam.

Merokok juga meningkatkan risiko:

  • bayi lahir prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan Anda)
  • bayi lahir dengan berat badan lahir rendah
  • sindrom kematian bayi mendadak (SIDS), atau “cot death”

6. Hindari Alkohol

Minum alkohol dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Selama kehamilan, itu juga dapat menyebabkan bahaya jangka panjang pada bayi. Paling aman untuk tidak minum alkohol sama sekali selama kehamilan.

7. Hindari Minum dan Makan pada saat Bersamaan

Terlalu banyak cairan yang dicampur dengan terlalu banyak makanan akan membuat perut kembung dan memperparah mulas. Cobalah untuk minum banyak cairan di antara waktu makan.

8. Sebaiknya Hindari Makan Berat Sebelum Tidur

Baiknya makan berat terakhir setidaknya dua jam sebelum tidur, sehingga perut Anda bisa mulai mencerna makanan sebelum Anda berbaring di malam hari. Camilan sebelum tidur boleh-boleh saja, asalkan ringan dan mudah dicerna.

9. Mengunyah Makanan Perlahan

Mengunyah adalah langkah pertama dalam proses pencernaan. Semakin banyak Anda mengunyah, semakin sedikit pekerjaan yang harus dilakukan perut untuk mencernanya. Ditambah lagi ketika Anda makan terlalu cepat, biasanya akan sering menelan udara, yang dapat menyebabkan gas di perut. Jadi, meskipun sedang lapar, cobalah kunyah perlahan dan jangan terburu-buru. Berusahalah untuk menggigit dan mengunyah dengan baik.

10. Kenakan Pakaian yang Longgar dan Nyaman

Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman. Pakaian ketat di sekitar pinggang Anda dapat menyempitkan perut, menambah tekanan dan memicu heartburn.

11. Perhatikan Berat Badan 

Pertahankan kenaikan berat badan kehamilan secara bertahap; tergantung pada berat awal Anda, yaitu dalam kisaran yang direkomendasikan 11-15 kg. Berat badan berlebih saat hamil berisiko mengalami gangguan pencernaan dan dapat memperburuk gejalanya dengan menambah tekanan pada saluran pencernaan Anda.

Kapan Harus Khawatir?

6 Gangguan Pencernaan yang Rentan Dialami Ibu Hamil dan Tips Mengatasinya

Temui bidan atau dokter kandungan jika Bunda memerlukan bantuan untuk mengatasi gejala atau jika perubahan pola makan dan gaya hidup di atas tidak berhasil. Mereka mungkin merekomendasikan obat untuk meringankan gejalanya.

Anda juga harus menemui bidan atau dokter umum jika mengalami salah satu dari yang berikut:

  • kesulitan makan atau menelan makanan
  • penurunan berat badan
  • sakit perut yang tidak mereda

Bidan atau dokter mungkin bertanya tentang gejalanya dan memeriksa Anda dengan menekan lembut area yang berbeda di dada dan perut untuk melihat apakah itu menyakitkan.

Jika sedang mengonsumsi obat resep

Bicaralah dengan dokter bila Bunda sedang minum obat untuk kondisi lain, seperti antidepresan, dan mungkin Bunda berpikir itu mungkin memperburuk gangguan pencernaan. Mereka mungkin dapat meresepkan pengobatan alternatif.

Jangan pernah berhenti minum obat yang diresepkan kecuali Anda disarankan untuk melakukannya oleh dokter umum Anda atau profesional kesehatan lain yang berkualifikasi yang bertanggung jawab atas perawatan Anda.

Obat untuk Gangguan Pencernaan Saat Hamil

Beberapa obat-obatan untuk gangguan pencernaan dan mulas selama kehamilan meliputi:

  • Antasida: obat untuk menetralkan asam di perut Anda (beberapa tersedia tanpa resep dari dokter)
  • Alginat: Obat untuk meredakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh refluks asam dengan menghentikan asam di perut Anda naik kembali ke kerongkongan.

Bunda mungkin hanya perlu mengonsumsi antasida dan alginat saat mulai mengalami gejala. Namun, dokter mungkin menyarankan untuk meminumnya sebelum gejala muncul, misalnya, sebelum makan atau sebelum tidur.

Jika Anda mengonsumsi suplemen zat besi serta antasida, jangan meminumnya secara bersamaan. Antasida dapat menghentikan penyerapan zat besi oleh tubuh Anda.

Selain itu, jika antasida dan alginat tidak memperbaiki gejalanya, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi jumlah asam di perut, yang banyak digunakan saat kehamilan dan diketahui tidak berbahaya bagi bayi, yaitu:

  • Ranitidine, berupa tablet yang Anda minum dua kali sehari
  • omeprazole, berupa tablet yang diminum sekali sehari

Demikianlah jenis gangguan pencernaan yang biasa terjadi saat hamil. Jangan lupa untuk menjaga kondisi tubuh Bunda agar bisa menikmati kehamilan dengan optimal. Selain itu pastikan gaya hidup selama kehamilan selalu sehat dan menyenangkan. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Bunda!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

 

Baca Juga:

Posisi tidur ini bisa atasi heartburn pada ibu hamil, Bumil sudah tahu?

Tinja Berwarna Kehijauan saat Hamil, Apa Saja Penyebabnya?

BAB Warna Hitam Saat Hamil, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasannya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.