Meskipun kita semua tidak menyukai bau badan, tapi pasti Parents setuju bahwa kita selalu tertarik pada aroma yang dikeluarkan oleh pasangan kita. Fenomena ini tak lepas dari peran feromon.
Artikel terkait: Agar Aktivitas Seks Tetap Menyenangkan bagi Penderita Diabetes
Apa itu Feromon?
Feromon adalah senyawa kimia yang membuat orang orang lain tertarik secara seksual melalui bau. Tubuh kita melepaskannya melalui keringat, urine, kulit, dan air liur. Sementara itu, organ kecil di dalam hidung yang disebut sebagai organ vomeronasal menerimanya secara tidak sadar. Sistem saraf mengomunikasikan daya tarik ini ke hipotalamus sehingga menghasilkan suasana hati yang berubah. Kemudian, meningkatkan detak jantung, suhu tubuh, dan pernapasan.
Ketika semua ini terjadi, kita segera menempelkan musk ini pada emosi kita. Sederhananya, jika pasangan Parents suka saat Parents tidak memakai deodoran, itu karena dia secara alami terangsang oleh ekskresi kimia tubuh Parents. Dengan demikian, Parents tidak harus berbau harum, tetapi bau tubuh Parents memang menarik secara seksual pasangan.
Pada dasarnya, feromon dikeluarkan oleh hampir semua makhluk hidup. Namun, fenomena ini memang membingungkan para ilmuwan karena efektivitasnya berbeda dari satu spesies ke spesies lainnya. Misalnya, ngengat sutra betina akan melepaskan molekul yang memikat pejantan dari jauh untuk kawin dengannya. Demikian pula, molekul dalam urine tikus jantan dapat mempercepat pubertas bagi betina.
Sayangnya, tidak diketahui seberapa efektif feromon pada manusia, atau seberapa besar pengaruhnya terhadap ketertarikan kita pada orang lain.
Artikel terkait: 6 Alasan Mengapa Seks dalam Pernikahan Sangat Penting, Jangan Disepelekan!
Jenis feromon
Ada empat jenis feromon, yakni sebagai berikut.
- Releasers : bertanggung jawab atas ketertarikan seksual. Feromon jenis ini hampir langsung diterima dan efektif.
- Primer : bekerja lambat dan mengubah hormon yang memengaruhi siklus menstruasi, retensi kehamilan, dan pubertas/perkembangan seksual.
- Signalers : genetik “bau jejak” yang membantu kita mengidentifikasi seseorang dengan aroma mereka. Paling berguna antara ibu dan bayi baru lahir.
- Modulator : mengubah suasana hati, sering kali baik untuk menenangkan kecemasan.
Kaitan Feromon dan Daya Tarik
Pada beberapa spesies, feromon juga digunakan untuk mengomunikasikan wilayah kekuasaan atau alarm terhadap musuh. Banyak serangga menandai area di sekitar telur mereka, yang memberitahu betina lain untuk bertelur di tempat lain. Entah itu peringatan ramah atau ancaman, sinyal kimia ini dipahami oleh anggota lain dari spesies itu.
Di situlah feromon menjadi sangat menarik. Feromon tidak hanya berperan dalam daya tarik, tetapi dalam cara anggota satu spesies berinteraksi. Sering kali, wanita yang tinggal atau bekerja bersama akan mengalami menstruasi yang sinkron.
Sebuah studi pada tahun 1998 yang dilakukan oleh Martha McClintock berpendapat bahwa feromon yang dilepaskan melalui kulit dan keringat bertanggung jawab atas fenomena ini. Dengan demikian, para wanita berkomunikasi secara tidak sadar. Feromon mempercepat atau memperlambat ovulasi pada setiap wanita sampai mereka semua berovulasi secara serempak. Meski demikian, sampai saat ini, sudah banyak ilmuwan yang telah membantah penelitian ini.
Dalam hal ketertarikan, feromon juga bisa merugikan. Feromon juga bisa membuat seseorang menolak, alih-alih tertarik. Oleh karena itu, respons antar individu memang berbeda-beda. Kadang-kadang, Parents mungkin tertarik pada pasangan, tetapi Parents tidak tertarik pada orang lain, bahkan menolaknya.
Itu semua terjadi secara tidak sadar, jadi ini bukan rekomendasi untuk berhenti memakai deodoran untuk melihat siapa yang tertarik dengan Parents. Ketika merasa tertarik pada orang lain, atau ketika memancarkan kepercayaan diri, feromon kemungkinan besar akan menguntungkan.
Untuk pria, hormon androsteron berada di balik sinyal kimia ini. Sementara itu, untuk wanita hormon yang berperan adalah estrogen. Pada individu heteroseksual, keduanya menarik satu sama lain, dan dapat memiliki efek perubahan suasana hati yang signifikan pada calon pasangan. Misalnya, feromon pria dapat mempercepat siklus menstruasi wanita, atau bahkan meningkatkan kesuburannya.
Artikel terkait: 10 Kalimat Terlarang saat Berhubungan Seks dengan Suami
Bagaimana respons pada kelompok homoseksual?
Satu studi tahun 2008 memantau respons individu homoseksual terhadap androsteron dan estrogen sintetis. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa pria homoseksual memiliki respons yang sama terhadap androsteron seperti wanita heteroseksual. Sama halnya, hipotalamus anterior wanita homoseksual — bagian otak yang bertanggung jawab atas gairah — merespons estrogen sama positifnya dengan pria heteroseksual. Namun, pria homoseksual juga terangsang oleh estrogen.
Sebuah studi lain yang diterbitkan pada tahun 2005 menggunakan feromon dalam keringat pria dan wanita hetero dan homoseksual untuk mengukur ketertarikan. Pria dan wanita homoseksual sama-sama merasa paling tertarik pada feromon pasangan homoseksual mereka masing-masing.
Pria dan wanita heteroseksual — serta wanita homoseksual — lebih menyukai keringat pria heteroseksual daripada pria homoseksual. Hal yang sama berlaku untuk keringat wanita homoseksual. Ketiga kelompok lainnya lebih menyukai keringat wanita heteroseksual. Pria heteroseksual tidak mempedulikan keringat wanita hetero atau homoseksual, dan pria homoseksual lebih menyukai keringat wanita heteroseksual daripada pria heteroseksual.
***
Dengan demikian, pada dasarnya seksualitas seseorang selaras dengan respons feromonal dan ketertarikannya pada pasangan. Tidak hanya pada pasangan heteroseksual, feromon juga bekerja pada pasangan homoseksual.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Manfaat Seks Pagi Bikin Hubungan Makin Mesra, Hmm Yuk Coba Besok Pagi!
Hubungan Seks Setelah Menikah Adalah Yang Terbaik
10 Manfaat Kesehatan Ini Bisa Dirasakan Saat Anda Rutin Melakukan Hubungan Seksual
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.