Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi, Waspada!

undefined

Rokok elektrik dan koyok nikotin tidak lebih aman dari rokok konvensional.

Dewasa ini, banyak sekali yang memutuskan untuk memilih menggunakan rokok elektrik. Padahal efek samping rokok elektrik ternyata tidak jauh berbeda, apalagi bagi kesehatan Ibu hamil.

Terapi pengganti nikotin (nicotine replacement therapy, NRT) sering dipakai oleh orang yang ingin berhenti merokok.

Produk yang dipakai dalam terapi ini adalah koyok nikotin (nicotine patch), permen karet nikotin (nicotine gum), dan vape (rokok eletrik). Terapi ini kadang digunakan oleh perempuan yang sedang mengandung. Namun penelitian terbaru menemukan efek samping rokok elektrik dan koyok nikotin yang dikonsumsi selama kehamilan. Akibat terburuknya: menyebabkan sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrom).

Sindrom kematian bayi mendadak adalah kematian pada bayi yang sepenuhnya sehat sebelum umur 12 bulan. Kematian karena sindrom ini biasanya terjadi saat bayi tidur.

Efek Samping Rokok Elektrik dan Koyok Nikotin: Kematian Bayi Mendadak

Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi, Waspada!

Penelitian terakhir di Journal of Physiology menemukan, bukan cuma merokok, asupan nikotin dalam bentuk apa pun bisa membahayakan nyawa bayi. Termasuk mengisap rokok elektrik.

Berhubung penggunaan koyok nikotin dan rokok elektrik meningkat di kalangan perempuan, peneliti merasa perlu menemukan efek samping rokok elektrik dan bentuk-bentuk nikotin lainnya terhadap perkembangan bayi.

Penelitian ini mencoba memapar tikus dengan asap dari rokok konvesional dan rokok eletrik. Hasilnya, keduanya sama-sama mengakibatkan berhenti bekerjanya refleks megap- megap (gasp reflex) pada bayi.

Gasp reflex atau refleks megap-megap adalah mekanisme yang membuat manusia tetap bernapas ketika kekurangan oksigen. Sindrom kematian bayi mendadak diperkirakan terjadi karena tubuh bayi gagal menjalankan refleks megap-megap ini.

Peneliti menyimpulkan, ketika sang ibu terpapar nikotin selama hamil, bayinya akan lahir dengan kerusakan sistem saraf pusat. Sebagai akibatnya, bayi tidak punya refleks megap-megap tadi. Tanpa refleks tersebut, bayi tidak mampu megap-megap ketika, misalnya, hidungnya tersumbat.

(Kemampuan megap-megap membuat kita bisa bernapas normal setelah hidung dan mulut kita ditutup beberapa saat.)

Efek samping rokok elektrik: semua bentuk nikotin berbahaya dikonsumsi ibu hamil

Penelitian ini menyimpulkan, nikotin dalam bentuk apa pun, rokok eletrik maupun koyok nikotin, bukanlah alternatif pengganti rokok yang aman bagi ibu mengandung. Nikotin yang masuk ke dalam tubuh ibu hamil potensial merusak fungsi kardiorespirasi pada janin. Selain itu, nikotin meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak.

Stella Lee, salah seorang anggota tim peneliti, mengatakan bahwa penelitian ini penting diketahui para ibu untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak. Sebagaimana namanya, sindrom kematian bayi mendadak terjadi di waktu tak terduga dan hingga saat ini, dokter belum bisa menemukan penyebab pasti sindrom ini.

Pendapat agak berbeda disampaikan dr. Nick Hopkinson, penasihat medis di British Lung Foundation. Menurutnya, terapi pengganti nikotin masih lebih aman dibanding rokok konvensional, walau risikonya tetap ada.

Dokter Hopkinson menyebut, percobaan klinis yang sudah-sudah membuktikan, ibu hamil yang perokok dan diberi terapi pengganti nikotin mempunyai anak lebih sehat daripada ibu hamil perokok yang tidak menjalani terapi. Dalam arti, ibu hamil perokok yang tidak menjalani terapi kemudian tetap mengisap rokok konvensional.

Berhentilah merokok, rokok konvensional maupun elektrik, selama hamil

Rokok Elektrik Bisa Sebabkan Kematian Mendadak pada Bayi, Waspada!

Risiko dari ibu hamil yang mengonsumsi nikotin lewat cara apa pun antara lain keguguran, bayi dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, dan bayi lahir dalam kondisi mati. Jika bayi lahir selamat, ia masih terancam potensi batuk mengi, perilaku hiperaktif, dan masalah konsentrasi.

Jadi, jalan terbaiknya ialah dengan berhenti mengonsumsi nikotin selama hamil. Tapi, bagaimana caranya?

Cara berhenti merokok saat hamil #1 Jika suami juga merokok, minta untuk berupaya bersama

Jika suami adalah perokok, berjuang bersama untuk berhenti merokok akan terasa lebih ringan. Lingkungan punya peran penting dalam usaha mengubah perilaku. Jika suami tidak merokok di rumah.

Cara berhenti merokok saat hamil #2 Cerita ke teman dan keluarga

Kabarkan ke semua orang bahwa Anda sedang berusaha berhenti merokok. Mereka akan menjadi garda depan yang mencegah Anda untuk mengingkari janji Anda.

Cara berhenti merokok saat hamil #3 Buat mulut dan tangan Anda sibuk

Ketika hasrat merokok membuncah, buat tangan dan mulut Anda melakukan sesuatu. Ngunyah permen karet, minum air, atau ngemil sayur dan buah. Untuk tangan, coba hobi baru. Merajut, misalnya.

Cara berhenti merokok saat hamil #4 Mengganti kebiasaan yang mendorong untuk merokok

Biasanya Anda merokok saat apa? Ketika sarapan segelas kopi? Kalau begitu, ganti sarapan dengan makan berat. Selalu merokok bersama teman setelah makan siang? Berhenti makan siang di luar dengan membawa bekal sendiri. Intinya, Anda perlu mengalihkan pikiran dari kebutuhan merokok.

Cara lain untuk memotivasi berhenti merokok

efek samping rokok elektrik

Berhenti dari sesuatu yang sudah lama dilakukan itu memang sulit, sekalipun kita sadar itu kebiasaan buruk. Tapi, pandangilah foto USG bayi Anda dan bayangkan, mana yang pantas dipilih: kesehatannya atau kesenangan destruktif Anda?

Anda juga bisa mengingat-ingat hal-hal ini ketika motivasi berhenti merokok Anda sedang turun.

  • Berapa banyak uang yang bisa dihemat.
  • Kulit dan gigi Anda yang lebih putih, segar, dan sehat.
  • Rasa lega di dada sepanjang hari.
  • Bayangkan tak ada lagi baju dan kamar bau rokok.
  • Usia Anda akan lebih panjang.

Berhenti merokok adalah perjuangan. Tidak masalah jika Anda mesti berkali-kali berikrar “aku berhenti” sampai Anda benar berhenti total. Terakhir, hargai usaha Anda sendiri ketika berhasil perlahan-lahan berhenti. Berhasil tidak merokok selama seminggu dibalas dengan memanjakan membeli buku dan baju baru, misalnya.

Tulisan ini disadur dari artikel Nicholas Yong di theAsianParent Singapura

Baca juga:

Miris! Bocah 2,5 tahun di Sukabumi merokok 40 batang sehari

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.