Ciri-ciri awal infeksi virus corona pada ibu hamil, Bunda wajib tahu!
Jangan panik namun tetap waspada, berikut ini yang perlu Bunda ketahui tentang vrus Corona pada kehamilan.
Wabah corona masih menjadi topik utama di seluruh dunia. Bahkan, semenjak ada yang positif Corona di Indonesia, masyarakat kian panik khawatir dan mencari berbagai informasi mengenai ciri-ciri awal corona.
Virus corona ini memang bisa menyerang siapa pun juga, termasuk pada ibu hamil.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sejauh ini gejala yang akan dirasakan oleh ibu hamil sama dengan yang lainnya. Dalam analisisis terhadap 147 ibu hamil, hanya ada delapan persen yang memiliki penyakit parah dan 1 persen dalam kondisi kritis.
Meskipun begitu, ibu hamil tetap perlu mewaspadai infeksi virus ini dengan mengetahui bagaimana gejala, dampak dan upaya pencegahan terpaparnya virus Corona.
Mengenai hal ini, dr. Darrell Fernando, SpOG melalui akun Instagram pribadinya (@darrellfernando) membagikan informasi tersebut. Harapannya, agar ibu hamil tidak panik namun tetap selalu waspada dan melakukan upaya pencegahan.
“Infeksi Virus Corona (COVID-19) pada Kehamilan. Baca dulu info yang benar ya teman-teman, dan tidak perlu panik. Apalagi share info-info sesat di WAG!,” tulis dr. Darrell.
Ciri-ciri awal virus Corona pada ibu hamil
Dalam unggahannya, dr. Darrell mengungkapkan kalau ada beberapa ciri-ciri awal bila ibu hamil terpapar virus Corona :
- Demam (78%)
- Batuk (44%)
- Nyeri otot (33%)
- Rasa lemas menyeluruh (22%)
- Sesak napas (11%)
- Sakit tenggorokan (22%)
Akan lebih dicurigai apabila ada perempuan dengan riwayat bepergian ke daerah yag terdampak dalam waktu 14 hari terakhir, atau ada kontak dekat dengan orang yang positif menderita COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
Bagaimana dampak Coronavirus pada ibu hamil?
Ada dampak negatif yang bisa dirasakan ibu hamil saat ia terjangkit virus Corona. Salah satunya, adanya risiko meningkatkan kelahiran prematur dan meningkatkan angka kematian.
Berikut ini dampak yang mungkin akan dialami ibu hamil:
- Kondisi penyakit yang lebih berat pada ibu, termasuk meningkatkan angka kematian
- Dampak pada janin, termasuk persalinan pretern (prematur), ketuban pecah dini, dan gawat janin.
- Dari studi yang ada, sebagian besar perempuan hamil dengan COVID-19 melahirkan dengan operasi sesar.
- Data saat ini menunjukkan belum ada penularan dari ibu ke janin dalam kandungan (transmisi vertikal).
- Pada bayi baru lahir dari ibu yang positif COVID-19, data saat ini menunjukkan risiko untuk gangguan napas, demam, kurangnya trombosit, gangguan fungsi liver, dan kematian bayi.
Artikel terkait: Sedih! Baru berusia 30 jam, bayi ini positif terinfeksi virus corona dari sang ibu
Apa yang dapat dilakukan bila ada perempuan hamil dengan gejala?
Dikatakan dr. Darrell, ibu yang mengalami ciri-ciri di atas sebaiknya segera memeriksakan diri dan melaporkan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Fasilitas pelayanan kesehatan tersebut akan merujuk ke rumah sakit yang sudah ditentukan untuk melayani COVID-19 (saat ini ada 100 rumah sakit di Indonesia).”
Artikel terkait : 100 Daftar Rumah sakit rujukan untuk Corona sesuai domisili, catat Parents!
A post shared by dr. Darrell Fernando, SpOG (@darrellfernando) on
Mencegah pemaparan virus Corona pada ibu hamil
Sebagai upaya untuk mencegah pemaparan virus Corona, ibu hamil yang sehat perlu melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Menghindari kontak dengan orang sakit
- Batuk / bersin ke tisu, lalu buang tisu dan cuci tangan
- Bersihkan permukaan yang sering dipegang banyak orang, seperti gagang pintu, steker lampu, meja.
- Cuci tangan dengan air dan sabun setidaknya selama 20 detik setelah bersin / batuk. Jika tidak tersedia air dan sabun, cuci tangan dengan hand sanitizer dengan kandungan alcohol minimul 60%
- Sediakan ruangan / kamar terpisah bila ada anggota keluarga yang sakit
- Hindari berpergian ke daerah yang positif memiliki kasus COVID-19.
Apa yang dilakukan pada ibu dan bayi baru lahir?
Bayi baru lahir dari ibu yang positif COVID-19 juga dianggap sebagai pasien yang harus diperiksa dan diinvestigasi lebih lanjut di Rumah Sakit. Sebab bisa saja virus tersebut terpapar saat proses persalinan.
Meskipun harus diinvestigasi, bayi baru lahir harus dirawat di ruangan terpisah dari ibu yang positif COVID-19.
Lantas, bagaimana dengan pemberian ASI pada bayi dari ibu yang positif COVID-19?
Menurut data yang ada saat ini, tidak ditemukan virus Corona pada kandungan ASI. Karena itu, ibu yang terinfeksi corona dengan gejala berat dianjurkan tetap memberikan ASI. Tapi tentu saja tidak menyusui bayinya secara langsung. Ibu bisa menyusui bayinya dengan cara memompa ASI, lalu diberikan ke bayi oleh orang yang sehat.
Bila gejala ringan, maka ibu dapat menyusui langsung, dengan melakukan upaya pencegahan dan menggunakan masker.
Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan para ibu tetap waspada dan menjaga kesehatan fisiknya dengan baik. lakukan cara pencegahan di atas dan upayakan selalu si kecil dalam keadaan yang sehat, ya.
Semoga informasi ini bermanfaat!
***
Baca juga
Risiko virus corona bagi ibu hamil dan anak, benarkah sangat berbahaya?