Waspada! Ini Ciri-ciri Anak Keracunan Makanan yang Sering Diabaikan
Ditinjau secara medis oleh
dr. William Jayadi Iskandar, Sp. A, CIMI, IBCLC, AIFO-Kdr. William Jayadi Iskandar, Sp.A adalah dokter spesialis anak yang praktik di RS Pondok Indah - Pondok Indah. Beliau lulusan Universitas Indonesia. dr. William Jayadi Iskandar, Sp.A berfokus pada penanganan masalah kesehatan anak sejak lahir hingga usia remaja (0-18 tahun) yang meliputi pencegahan, pengobatan, hingga perawatan.
Sebuah tim profesional bersertifikat dan diakui di bidang kesehatan yang meninjau semua informasi yang berkaitan dengan kesehatan kehamilan dan kesehatan dan tumbuh kembang anak di theAsianparent. Tim ini terdiri dari dokter spesialis obstetri dan ginekologi, dokter anak, spesialis penyakit menular, doula, konsultan laktasi, redaktur profesional, dan kontributor dengan lisensi khusus.
Jika memperlihatkan gejala ini, segera bawa si Kecil ke dokter ya, Parents.
Keracunan makanan (food poisoning or food borne illness) dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau parasit maupun senyawa kimiawi atau toksin yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman. Gejala tersering umumnya terjadi pada saluran cerna, seperti mual, muntah, diare, atau nyeri perut.
Gejala keracunan makanan dapat muncul antara 30 menit hingga beberapa hari setelah mengonsumsi makanan atau minuman, bahkan dapat mencapai 3 minggu. Hal ini bergantung pada penyebab keracunan.
Jenis makanan apapun dapat menyebabkan keracunan, terutama jika:
- Makanan tidak dimasak atau dihangatkan dengan sempurna
- Makanan tidak disimpan dengan benar. Contohnya makanan tidak disimpan di tempat sejuk/dingin/beku
- Makanan terlalu lama tidak dikonsumsi
- Makanan terkontaminasi oleh orang yang sakit atau tidak mencuci tangan
- Makanan melewati masa kedaluwarsa
Baca selengkapnya di artikel ini.
Artikel terkait: Fakta Keracunan Makanan Basi, Ini Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan!
Daftar isi
Apa Ciri-ciri Anak Keracunan Makanan?

Gejala keracunan makanan tersering pada anak adalah nyeri perut, mual, muntah, dan diare.
Si Kecil juga dapat mengeluhkan nyeri kepala dan lemas.
Pada beberapa kasus, keracunan makanan dapat membuat si Kecil merasa pusing, penglihatan kabur, dan kesemutan di bagian lengan atau kaki
Keracunan juga dapat menyebabkan anak kesulitan bernapas.
Jika si Kecil mengalami gejala-gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan maupun minuman tertentu, Parents harus segera waspada, terlebih jika anak tidak memiliki alergi tertentu terhadap makanan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Keracunan Makanan?

Saat keracunan makanan, anak kemungkinan besar mengalami dehidrasi, terutama jika ditemukan gejala muntah dan diare.
Oleh karena itu, Parents dapat melakukan beberapa tindakan berikut:
- Pastikan si Kecil minum cukup cairan dan hindari memberikan mereka susu, kafein, dan minuman bersoda
- Berikan anak air untuk membantu tubuhnya tetap terhidrasi
- Tunda memberi makanan selama beberapa jam pertama sampai gejala pada perut berkurang
- Biarkan anak mendapat istirahat yang cukup
- Mulai berikan anak makan saat kondisinya terlihat siap. Lakukan dengan memberikan makanan yang rasanya tidak terlalu tajam atau makanan yang merangsang dalam jumlah sedikit. Kemudian Parents dapat menaikkan jumlah makanan secara bertahap, misalnya 1 sendok makan tiap 10-15 menit
- Hindari memberikan obat apa pun untuk menghentikan diare karena kondisi tersebut adalah cara alami tubuh mengeluarkan kuman atau racun yang termakan
Jika gejala keracunan makanan tak berangsur membaik setelah 24 jam atau anak terlihat semakin lemas, Parents perlu segera membawa anak ke dokter spesialis anak untuk memastikan kondisinya.
Anak yang mengalami gejala ringan biasanya bisa dirawat di rumah oleh orang tua. Namun ada baiknya Parents berkonsultasi dengan dokter jika si Kecil berusia di bawah 5 tahun atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Artikel terkait: Termasuk E. Coli, Ini 4 Bakteri yang Sering Sebabkan Keracunan Makanan
Berapa Lama Anak Sembuh dari Keracunan makanan?
Kebanyakan anak akan sembuh sepenuhnya dari keracunan makanan dalam 1 hingga 5 hari. Akan tetapi Anda perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengizinkan anak kembali sekolah atau ke tempat penitipan.
Di sisi lain, biasanya gejala keracunan mulai muncul antara 30 menit sampai 2 hari setelah anak mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Oleh karena itu, Parents perlu mewaspadai gejala keracunan dan segera memberi pertolongan pada si Kecil.
Artikel terkait: Disangka keracunan makanan, gejala meningitis membuat kaki anak ini harus diamputasi
Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Akan Hilang?
Umumnya, anak yang keracunan makanan dapat sembuh sepenuhnya dalam waktu beberapa hari, bergantung pada penyebab keracunan makanan dan gejala yang timbul. Namun, Parents perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengizinkan anak kembali sekolah atau ke daycare.
Semakin cepat gejala tersebut dikenali oleh orang tua, maka semakin cepat pula untuk didiagnosis dan diterapi oleh dokter, sehingga anak dapat lebih cepat sembuh.
Oleh karena itu, Parents perlu mewaspadai gejala keracunan dan segera memberi pertolongan pertama pada si Kecil.
Artikel terkait: Bolehkah Ibu yang Keracunan Makanan Tetap Menyusui Bayinya?
Apakah Keracunan Makanan pada Anak Bisa Sembuh Sendiri?

Gejala keracunan makanan yang ringan memang dapat sembuh dan anak akan pulih dengan sendirinya. Namun pada beberapa kasus, gejala berat membutuhkan perawatan dokter. Terkadang dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati jenis keracunan makanan akibat bakteri.
Dokter juga dapat memberikan cairan infus jika anak mengalami dehidrasi berat.
Meskipun keracunan makanan yang gejalanya ringan dapat sembuh sendiri, tetapi jika anak mengalami kondisi berikut ini, segera hubungi dokter ya, Parents:
- Anak berusia kurang dari 1 tahun
- Anak menolak makan atau minum, termasuk menyusu
- Muntah yang berlangsung sampai lebih dari 12 jam
- Diare yang berlangsung lebih dari 7 hari
- Sakit perut parah yang tak kunjung hilang setelah buang air besar
- Tinja berdarah atau muntah berdarah atau muntah kehijauan
- Jantung berdebar kencang
- Muncul tanda-tanda dehidrasi terutama pada balita. Hal ini ditandai dengan anak yang tampak kehausan, sedikit atau tidak mengeluarkan urine, bibir dan lidah kering, mata cekung, dan pusing
Pertanyaan Populer Terkait Ciri-Ciri Anak Keracunan Makanan
Penawar Keracunan Makanan Apa?
Rehidrasi penting untuk pasien keracunan makanan. Rehidrasi dilakukan dengan memberikan si Kecil air minum atau larutan elektrolit seperti oralit dan mengonsumsi makanan mudah dicerna.
Ini adalah langkah pertolongan pertama yang krusial, bukan penawar (antidotum) spesifik.
Pada infeksi bakteri tertentu, dokter dapat meresepkan antibiotik.
Oleh karena itu, jika keracunan sudah menunjukkan gejala lebih berat atau kondisi penyerta seperti yang disebutkan sebelumnya, maka sebaiknya Parents segera berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.
Berapa Jam Gejala Keracunan Muncul?
Gejala keracunan makanan biasanya muncul antara 2 hingga 6 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi, meski bisa juga muncul dalam hitungan menit hingga beberapa hari tergantung jenis patogen.
Salmonella, misalnya, menimbulkan gejala dalam 6–48 jam, sedangkan Staphylococcus bisa memunculkan gejala dalam 30 menit–8 jam.
Artikel Terkait: 20 Ciri-ciri Anak Autisme dari Ringan hingga Berat Sesuai Usia
Apabila si Kecil menunjukkan gejala dan ciri-ciri anak keracunan makanan, segera kenali dan berikan pertolongan agar kondisinya tak memburuk ya, Parents.
Meskipun keracunan makanan dapat sembuh sendiri setelah 1-5 hari, berkonsultasi dan memeriksakan si Kecil ke dokter spesialis anak atau membawa ke unit Gawat Darurat adalah langkah tepat demi mendapatkan pengobatan segera.
Semoga informasi ini bermanfaat.
***
Food Poisoning
https://www.nationwidechildrens.org/conditions/food-poisoning
Food Poisoning
https://kidshealth.org/en/parents/food-poisoning.html
Food Poisoning in Children: What to Know
https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/food-poisoning-in-children-what-to-know
Baca Juga:
Kenali Tanda-tanda Anak Siap Menerima MPASI Pada Usia 4-6 Bulan
5 Tanda Anak Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam, Parents Perlu Tahu!
Kenali 7 Penyebab Bayi Tidak Suka Nasi dan Cara Menghadapinya!