Bisnis Rumahan untuk Ibu Rumah Tangga
Banyak ibu dilema antara bekerja di kantor atau fokus mengurus rumah tangga? Mengapa tidak mencoba bisnis rumahan yang sesuai hobi dan menyenangkan?
Bisnis Rumahan, Pilihan untuk Ibu
Bekerja di kantor atau menjadi ibu rumah tangga adalah sebuah dilema. Banyak teman saya yang menjadi wanita karir sambil menjadi ibu dari beberapa orang anak.
Tentunya mereka mempekerjakan baby sitter atau pembantu untuk mengasuh anak-anak di rumah. Atau minimal ada orang tua atau mertua yang membantu jaga anak ketika ditinggal bekerja. Banyak di antara mereka yang mulai mencari peluang bisnis rumahan, supaya bisa tetap fokus pada rumah tangga namun tetap memiliki penghasilan sendiri.
Bila saya perhatikan, ibu yang bekerja di kantor hanya memiliki sekitar 4 jam per hari untuk bermain dengan anak-anak. Misalnya jam kantor berakhir jam 5 sore, dengan segala kemacetan di jalan raya, paling cepat tiba di rumah jam 6 atau rata-rata jam 7.
Setelah makan malam bersama dan bermain bersama, jam 9 malam anak-anak sudah harus tidur. Begitu pula di pagi hari, hanya sekitar 2 jam yang dapat menjadi waktu bersama. Itupun dilakukan tergesa-gesa dan tidak rileks.
Sebenarnya sekarang banyak pilihan untuk melakukan bisnis rumahan tanpa harus terikat jam kerja. Kecanggihan telekomunikasi seperti internet dan berbagai media komunikasi sangat mendukung bisnis rumahan yang sedang menjamur belakangan ini. Berikut ini adalah beberapa contoh bisnis rumahan yang dapat dicoba.
Membuka Online Shop
Berjualan secara online menjadi tren bisnis rumahan dalam beberapa tahun ini, karena banyak di antaranya yang sangat sukses. Barang yang dijual bisa dipilih sesuai hobi, misalnya baju anak-anak, perlengkapan bayi, pakaian wanita dewasa, aksesoris, bahkan makanan.
Untuk yang baru mau memulai bisnis ini, ada cara tanpa modal untuk memulainya. Yaitu dengan menjadi reseller untuk online shop / toko lain. Reseller maksudnya menjualkan barang-barang yang dijual toko lain.
Biasanya, reseller hanya memasang foto-foto barang dagangan di website, lalu bila ada pembeli ia akan meminta toko penjualnya mengirimkan barang itu langsung ke pembeli. Cara ini disebut doorship system. Jadi, tidak perlu modal untuk membeli stok bukan?
Online shop tidak selalu memerlukan website sendiri, karena bisa memanfaatkan yang gratis seperti Multiply, Facebook, TokoBagus.com, Dinomarket.com, atau Kaskus.co.id. Atau, sekarang ini sedang tren berjualan melalui BBM. Semua ini tidak perlu modal bukan?
Baca juga : Mari Memulai Bisnis Online sebelum lanjut ke halaman berikut:
Katering dan pemesanan makanan kecil
Bagi ibu suka memasak, apa salahnya menerima pesanan katering pesta atau makanan kecil? Sekarang ini cup cakes sedang menjadi tren. Pembuatannya mudah dan bisa memuaskan hobi menghias kue.
Nasi kotak untuk pesta anak ulang tahun yang bentuknya lucu-lucu (bento box) juga mulai tren, sehingga bisa menjadi ide bisnis rumahan. Atau, menerima pesanan jajanan pasar. Bila ingin mendapatkan pesanan yang rutin, cobalah bekerja sama dengan katering besar yang memasok makanan rumah sakit atau kantoran.
Biasanya, mereka tidak membuat sendiri kue kecil atau jajanan pasar yang disajikan bersama menu utama, sehingga Ibu bisa menjualnya kepada mereka secara rutin dalam jumlah besar.
Cidera mata / goodie bag
Hampir setiap pesta ulang tahun anak-anak membagikan goodie bag.Ini juga bisa menjadi bisnis rumahan yang menarik. Buatlah goodie bag yang bentuknya unik dan lucu-lucu, sehingga para orang tua lebih tertarik untuk memesan kepada Anda daripada membuatnya sendiri.
Diaper Cake
Bila ada ibu yang baru melahirkan, biasanya kerabat yang menjenguk membawakan hadiah untuk bayi yang baru lahir. Hadiah berupa perlengkapan bayi sudah sangat biasa, dan mungkin mubazir karena sudah banyak yang memberikannya.
Ide memberikan diaper cake sebagai hadiah tentunya menarik, karena “kue” ini terbuat dari diaper-diaper yang diatur menjadi seperti kue atau bentuk lucu-lucu lainnya. Ide desainnya bisa Anda cari melalui internet dan bisa dikreasikan sendiri sesuai selera.
Baca juga artikel menarik ini : Menjadi Ibu yang Bahagia dan Dilema Ibu yang Bekerja