Beli Rumah Saat Pandemi, Ini Hal yang Perlu Parents Perhatikan
Apa saja yang perlu diperhatikan?
Beli rumah saat pandemi? Apa langkah ini bijak? Terlebih lagi mengingat situasi perekonomian yang memang masih belum jelas.
Adalah Angga dan Mega, salah pasangan suami istri yang sudah berencana untuk memiliki rumah sendiri. Maka, sejak awal menikah keduanya sepakat untuk memiliki tujuan keuangan yang sama. Membeli rumah.
“Sejak nikah, tiga tahun lalu, saya dan suami memang sepakat mau langsung beli rumah. Jadi ya harus sama-sama nabung. Bahkan agar tujuan keuangan ini tercapai, kami memutuskan untuk tidak mengadakan pesta pernikahan. Sayangkan uangnya, lebih baik untuk dp rumah saja. Kami sadar kalau nggak lahir dari keluarga sultan, jadi ya harus usaha sendiri, hahahahaa…” ujar Mega.
Namun, siapa sangka, ketika uang muka berhasil dikumpulkan, pandemi datang. Mega mengatakan kalau rencana untuk membeli rumah akhirnya mereka tunda dulu.
“Cemas kalau tiba-tiba penghasilan kami nanti tidak jelas, kena potong atau malah di PHK. Syukurnya memang tidak terjadi, sih. Tapi terus terang saja, masih bimbang. Kami berdua akhirnya ngobrol dulu dengan financial planner. Mau tahu apakah kondisi keuangan kami sehat dan layak beli rumah saat pandemi seperti sekarang ini.”
***
Apa yang dialami oleh Mega dan Angga mungkin dirasakan oleh pasangan muda lainnya. Apakah Parents termasuk?
Memiliki rumah sendiri merupakan impian banyak orang. Walaupun krisis akibat pandemi covid yang menghantam, ternyata jika Parents sudah berencana membeli rumah, tahun ini merupakan salah satu kesempatan baik untuk melakukan pembelian property impian.
Alasan Mengapa Beli Rumah Saat Pandemi Layak Dilakukan
- Pertama, di satu sisi orang cenderung mengamankan cash mereka, jadi pembelian besar seperti property turun dibanding tahu-tahun sebelumnya, efeknya harga property cenderung turun dan terkoreksi. Sale nih harganya. Buruan!
- Kedua, kebijakan bunga kredit dari bank sentral sedang turun guna menstimulus pergerakan ekonomi. Jadi, bank akan memberikan bunga lebih kecil untuk KPR.kesempatan bagus lho, karena saat ini suku Bungan bank tercatat terendah dalam 20 tahun terakhir!
- Alasan terakhir tentu saja layak apabila memang kondisi keuangan Parents sehat dan telah mampu melakukan pembayaran rumah, baik secara KPR ataupun membeli dengan cara tunai.
Nah! Jika memang parents berencana membeli rumah idaman, tahun ini adlaah tahun yang baik buat langsung eksekusi.
Tapi jangan lupa ya, pembelian property merupakan salah satu transaksi terbesar yang akan Parents lakukan, makanya karena nilai yang tidak sedikit tersebut, maka perlu melakukan perhitungan secara cermat untuk biaya biaya yang menyertainya.
Sebelum gegebah mengajukan KPR, yuk, simak lebih dulu biaya apa saja sih yang perlu parents siapkan. Kita ulas satu persatu, yah.
3 Biaya yang Perlu Dikeluarkan
1. Uang Muka
Penting untuk menyiapkan uang muka jauh-jauh hari. Besaran yang dianjurkan adalah 30% dari harga rumah walaupun ada beberapa bank yang memberikan kredit sampai 85% dari harga rumah (artinya pembeli hanya menyediakan 15% DP saja) namun, dari sisi finansial hal ini tidak terlalu disarankan, karena semakin besar pinjaman, semakin tinggi juga bunga yang dibayarkan.
2. Biaya Notaris
Besarannya memang sangat bervariasi, mulai dari 5 juta rupiah.
3. Biaya Provisi
Maksudnya adalah biaya administrasi bank jika kamu berencana membeli dengan KPR. Biasanya 1% dari pinjaman yang diberikan bank.
- BPKTB: 5 % dari nilai rumah – NPOPTKP*
- AJB : pengikatan akta jual beli = 1% dari harga rumah
- Biaya balik Nama (AJB) 2% dari harga rumah.
Biaya biaya ini sangat tergantung harga rumah, namun secara garis besar, rata-rata jika di persentase 10% s/d 15% dari harga rumah. Jangan lupa disiapkan agar tidak overbudget ya, parents!
Selain budget, jangan lupa siapkan hal ini, tidak terlihat tapi sangat krusial:
- Kondisi cashflow yang sehat dengan simulasi tambahan cicilan KPR. Ingat ya rule cicilan jangan lebih dari 30%
- Credit score yang baik, pastikan parents tidak punya tunggakan pinjaman dari kartu kredit,KTA atau pinjaman online, kadang perkara tunggakan biaya tahunan kartu kredit saja bisa bikin kredit score bermasalah dan approval KPR dari bank terganggu.
- Dokumen-dokumen penting yang diperlukan untuk administrasi bank.
Bagaimana, sudah siap beli rumah saat pandemi? Jika bebetapa pertimbangan di atas telah dipenuhi, artinya Parents bisa menjemput rumah impian.