Bayi suka mengisap jari jempol, normal atau berlebihan?
Apakah bayi suka mengisap jari berbahaya? Apa penyebab dan bagaimana cara mengatasinya? Cari tahu selengkapnya dalam artikel ini!
Menjadi Bunda baru memang sangat menyenangkan, sebab Bunda dapat memperhatikan tingkah laku si kecil yang amat lucu, salah satunya adalah bayi suka mengisap jari.
Bayi suka mengisap jari terkadang merupakan kebiasaan yang ia bawa sejak di dalam kandungan dan terkadang berlanjut hingga ia terlahir.
Bayi suka mengisap jari, apakah normal?
Bayi suka mengisap jari umumnya untuk mengeskpresikan emosi yang seringkali tidak dapat mereka ungkapkan.
Jadi, terkadang ketika bayi merasa lapar, gugup, takut, mengantuk bahkan lapar, maka ia mungkin akan mulai mengisap jempolnya untuk menenangkan diri. Hal inilah yang mendasari mengapa kita sering melihat bayi suka mengisap jari pada awal kelahirannya.
Setelah mendengar berbagai dampak buruk yang diakibatkan dengan mengisap jempol, mungkin Bunda ingin sesegera mungkin menghentikan aktivitas isapannya tersebut. Namun, jangan terburu-buru, Bun!
Faktanya, bayi suka mengisap jari itu masih bisa dibilang kebiasaan yang normal dan sehat sepenuhnya untuk mereka yang baru lahir. Mereka membutuhkan kenyamanan secara emosional karena perlu beradaptasi dengan dunianya yang baru.
Bunda tahu kan kalau bayi dilarang justru malah ia lebih penasaran untuk melakukannya lagi. Oleh karena itu, memaksakan mereka berhenti melakukan hal yang mereka sukai (termasuk mengisap jempol) akan membuat mereka menjadi pemberontak sejak dini.
Selain itu, ini merupakan salah satu tanda fase penting bayi yakni fase oral. Fase oral sendiri adalah fase perkembangan psikologis manusia yang memperoleh kepuasan dengan mengisap jari tangannya, yang terjadi pada usia 0-18 bulan, terutama mulai usia 4 bulan.
Selama fase oral, bayi akan merasa puas saat melakukan kegiatan dengan mulutnya, bisa dalam bentuk mengemut, mengulum, menggigit, atau mengisap-isap benda tertentu. Lebih lanjut, Ratih Puspa Rahmani, Master Psikologi Terapan Anak Usia Dini Universitas Indonesia mengatakan bahwa ini adalah fase yang wajar bagi bayi.
“Ini hal yang wajar. Anak masih berada pada fase oral. Dan fase oral ini pun bertahap. Dari yang sebelumnya anak hanya memasukkan apapun yang didekatkan padanya, payudara ibu misalnya. Lalu berkembang menjadi memasukkan anggota tubuhnya sendiri ke mulut. Nantinya berkembang lagi memasukkan benda yang dipegangnya untuk mengeksplorasi benda tersebut. Kondisi ini justru bentuk perkembangan anak berjalan normal,” tutur Ratih.
Bahkan sejumlah ahli menjelaskan bahwa saat anak memasukkan tangan ke mulut, itu akan membantu kemampuan oromotornya atau kemampuan mulutnya mengunyah dengan mendorong sensor lidah yang tadinya hanya aktif di bagian depan, menjadi aktif juga hingga pangkal lidah.
“Nah ini persiapan agar nanti saat waktunya anak makan, anak bisa lebih mudah mengunyah makanan tanpa banyak melepeh. Jadi jangan dilarang ya,” tambah Ratih.
Artikel terkait: Bayi suka isap jari? Jangan dilarang ya Bun, ini manfaatnya!
Bayi suka mengisap jari? Apa yang harus Bunda lakukan?
Yang harus Bunda lakukan jika si kecil sangat senang mengisap jempolnya adalah cukup memperhatikan kebiasaannya ini. Ratih juga berpesan agar orangtua memastikan tangan anak bersih dan kukunya tidak tajam, serta membantu anak mengatur kedalaman tangannya saat masuk.
“Kalau terlalu dalam, tarik saja sedikit, tak perlu sampai dilepas, sehingga anak tidak menangis tetapi juga tetap aman tidak sampai muntah,” ujarnya.
Lalu setelah Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang rutinitasnya mengisap jempol ini, cobalah untuk membatasi kebiasaan ini secara bertahap.
Salah satu caranya adalah dengan mengalihkan perhatian mereka setiap kali ingin memasukkan jemarinya ke dalam mulut. Bisa dilakukan dengan memberi si kecil mainan kesukannya untuk digenggam, atau cukup dengan menunjukkan tontonan kesukaannya di TV. Pastikan jari mereka ikut bergerak agar teralihkan untuk tidak mengisap jempol kembali.
Kebiasaan bayi suka mengisap jempol bisa dikatakan wajar hingga bayi Anda berusia 5 tahun. Sebab jika masih diteruskan setelah usia 5 tahun, resikonya kemungkinan terkait permasalahan gigi sebab mereka sudah mendapatkan gigi permanennya.
Permasalahan gigi ini dapat bervariasi tergantung pada durasi, frekuensi dan intensitass si kecil mengisap jempol.
Hal ini dapat menyebabkan gigi yang tumbuh tidak merata yang bisa mengakibatkan anak Anda kesulitan untuk mengucapkan kata-kata tertentu karena malformasi langit-langit mulutnya.
***
Menghentikan kebiasaan anak Anda mengisap jempol harus dilakukan secara perlahan dan bertahap juga dengan lingkungan dan suasana yang positif, dan selalu ingat untuk tidak menggunakan metode kasar karena akan menghasilkan efek yang berlawanan.
Nah, ceritain dong Bun, ada nggak sih anak Bunda yang suka mengisap jempolnya ketika kecil dan bagaimana cara mengatasinya, share di kolom komentar ya, Bun!
Referensi: Momjunction
Baca juga
Bayi Suka Mengisap Jarinya? Jangan Dilarang ya Bun, Ini Manfaatnya!