Penelitian: Kemiripan bayi dengan ayah pengaruhi kesehatan anak, ini alasannya!
Penelitian terbaru mengungkap, bayi mirip ayah berpengaruh besar terhadap kesehatan sang buah hati, juga pola asuh orangtua terhadapnya.
Siapa yang tak kenal Salma Jihane Putri Dewanto, bayi mirip ayah yang satu ini memiliki banyak penggemar sejak baru lahir. Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto rajin mengunggah foto si kecil Salma di Instagram.
Saat baru lahir banyak yang bilang, Salma mirip dengan ibunya, Atiqah Hasiholan. Tapi semakin besar ternyata ia makin mirip dengan ayahnya. Saat tersenyum, mata pasangan ayah dan anak perempuan ini langsung terlihat sama.
Artikel terkait: Mirip banget! Ini 7 anak artis yang wajahnya jiplakan dengan ayahnya
Bayi mirip ayah membuat orangtua lebih termotivasi untuk merawat si buah hati
Kemiripan bayi dengan orangtua diyakini dipengaruhi faktor genetik. Namun ternyata dampaknya lebih besar dari itu. Studi terbaru mengungkapkan, kemiripan bayi dengan orangtua bisa memengaruhi pola asuh, bahkan kesehatan si bayi sendiri.
Menurut ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, bayi mirip ayah memengaruhi keinginan ayah untuk berperan aktif sebagai orangtua. Kemiripan bayi dengan ayah, memotivasi sang ayah untuk berusaha lebih keras menjalankan peran sebagai orangtua yang baik.
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Health Economics ini, bayi mirip ayah memiliki kecenderungan untuk terhindar dari penyakit asma, dan jarang masuk rumah sakit.
Kemiripan bayi dengan ayah membuatnya merasa lebih terikat dengan bayi, sehingga iapun lebih termotivasi untuk ikut mengasuh si kecil. Pada perkembangannya, hal ini memengaruhi kesehatan bayi di masa depan.
Peran ayah dalam mengasuh bayi berpengaruh pada kesehatan si kecil
Penelitian ini mengobservasi 715 keluarga yang terdaftar di Fragile Families and Child Wellbeing (FFCW). Lembaga yang menaungi anak-anak dengan tingkat keseahtan rendah. Semua keluarga ini, punya anak yang tinggal hanya bersama dengan ibunya.
Meskipun sang ayah tinggal terpisah dengan anak, namun kemiripan sang anak dengan ayahnya menyebabkan si ayah berusaha meluangkan waktu untuk dihabiskan bersama anaknya.
Ilmuwan dalam penelitian ini mengatakan, mereka menemukan bahwa indikator kesehatan anak meningkat ketika si bayi mirip ayah.
Penjelasan utamanya, ayah akan lebih sering mengunjungi si anak sehingga dia memiliki informasi akurat tentang kebutuhan ekonomi dan kesehatan anak, dan berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini dibandingkan ayah yang jarang mengunjungi anaknya.
Tentu saja, hal ini bukan berarti ayah tidak mencintai bayi yang tidak mirip dengannya. Namun, penelitian ini percaya bahwa para ayah butuh motivasi untuk lebih memberikan perhatian pada anaknya. Sedangkan ibu akan selalu mencintai anaknya, walaupun sang anak tidak mirip dengan dirinya.
Meskipun peran ayah bukan satu-satunya penentu masa tumbuh kembang anak yang baik, namun keterlibatan ayah dalam masa pertumbuhan anak tetap memegang peranan penting.
Jadi, mirip atau tidak bayi dengan ayahnya, seharusnya ayah tetap bisa meluangkan waktu untuk menjalan peran aktif sebagai orangtua.
Disadur dari theAsianparent Singapura
Baca juga:
Waspada! Stres pada ayah bisa pengaruhi perkembangan otak bayi