Bayi kembar berpegangan tangan di dalam rahim untuk bertahan hidup
Bayi kembar Rowan dan Blake mengalami kondisi langka sehingga mereka harus berbagi satu kantung ketuban di dalam rahim ibu. Untuk bertahan hidup, keduanya berpegangan tangan di dalam rahim.
Normalnya, setiap bayi memiliki satu kantung ketuban di dalam rahim sebagai jalan asupan nutrisi dan oksigen dari ibu. Bayi kembar dalam kandungan juga biasanya memiliki masing-masing satu kantung ketuban.
Namun, yang terjadi pada si kembar Lampshire berbeda, mereka harus berbagi satu kantung ketuban di dalam rahim ibu mereka.
Hayley Lampshire, dari Oxfordshire di Inggris, merasa sangat cemas saat mengetahui bahwa bayi kembar dalam kandungan Hayley mengalami kondisi langka ini. Dokter mengatakan, jika kedua bayi bergerak, ada kemungkinan tali pusar menjadi terlilit, membuat mereka kelaparan, atau malah mencekik mereka.
Hayley menikah dengan suaminya Charlie, pada tahun 2015. Mereka sangat bahagia saat tahu Hayley hamil. Pada usia kehamilan 12 minggu, Hayley menjalani pemeriksaan rutin, saat itulah mereka mengetahui bahwa mereka akan memiliki bayi kembar. Tapi pada saat yang sama, mereka juga diberitahu kabar tak menyenangkan tentang kondisi bayi kembar dalam kandungan.
Hayley mengatakan, “Pada pemeriksaan yang sama, kami diberitahu bahwa kehamilan saya memiliki risiko tinggi. Seminggu kemudian saya dikirim ke spesialis yang mengonfirmasi bahwa bayi kembar dalam kandungan saya mengalami monoamniotic-monochorinic.”
“Kami juga diberitahu bahwa, solusi terakhir yang bisa dipilih adalah dengan menggugurkan salah satu bayi. Namun kami tidak mau memikirkannya.”
“Suami saya, Charlie, merasa patah hati saat tahu bahwa bayi kami berada dalam bahaya.” Hayley bercerita. “Karena kedua bayi berbagi kantung ketuban yang sama, tali pusar mereka bisa terlilit jika mereka bergerak. Hal itu bisa menyebabkan asupan nutrisi dan oksigen mereka terputus.”
“Jika itu terjadi, kami tidak akan bisa tahu. Dan yang paling menakutkan, kami tidak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya,” tambah Hayley.
Solusinya hanyalah agar kedua bayi tetap diam selama di dalam kandungan. Tetapi, Hayley dibuat terkejut ketika melakukan pemeriksaan USG yang menampilkan bayinya tampak sedang berpelukan, bahkan terlihat kedua bayi sedang berpegangan tangan.
Hayley dibuat takjub karena setiap kali melakukan scan, ia melihat kedua bayinya sedang berpegangan tangan. Bayi kembar Hayley dilahirkan prematur secara caesar pada 25 Agustus 2016.
“Saya melahirkan pada usia kehamilan 34 minggu, karena dokter tidak mau risikonya bertambah tinggi. Jarak kelahiran mereka 36 detik, berat Rowan 2,12 Kg sedangkan Blake 2,05 Kg. Mereka memiliki cairan di paru-paru dan harus berjuang untuk bernapas sendiri.”
Baca juga: Mengagumkan! Lihat perkembangan janin kembar dari minggu ke minggu ini
Karena kondisi mereka yang kurang baik, Rowan dan Blake mendapatkan perawatan khusus. Mereka menjalani perawatan di rumah sakit selama tiga minggu sebelum akhirnya Hayley bisa membawa kedua bayinya pulang.
“Charlie dan saya awalnya merasa sangat khawatir, namun kami ingin membagi cerita kami untuk meyakinkan orang lain bahwa selalu ada harapan. Sejauh ini, mereka telah menunjukkan indahnya berbagi, mereka menyelamatkan hidup satu sama lain. Saya yakin mereka akan memiliki kisah yang berbeda saat mereka besar nanti,” pungkas Hayley
Baik Rowan maupun Blake kini tumbuh dengan sehat, Charlie dan Hayley merasa beruntung memiliki mereka. Ikatan yang mereka miliki sangatlah istimewa.
Rowan dan Blake membuktikan bahwa naluri bertahan hidup manusia sudah ada bahkan sejak mereka masih berada dalam kandungan ibunya. Saat besar nanti, mereka akan mengetahui bahwa mereka telah berjuang menyelamatkan hidup saudaranya sejak masih dalam kandungan.