Raudiah Elva (37) melaporkan Rumah Sakit Harapan Jayakarta (RSHJ), Cakung, ke Polres Metro Jakarta Timur, karena ia kehilangan salah satu dari bayi kembarnya saat bersalin di rumah sakit itu.
Sebelumnya Raudiah telah menjalani beberapa pemeriksaan USG yang menyatakan ia hamil bayi kembar (gemeli). Pemeriksaan USG dilakukan di Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu (5/1) dan RSUD Budi Asih, Cawang (22/3). Menurut Raudiah, surat pengantar yang dikeluarkan RSHJ juga menyatakan kalau ia gemeli.
Gelagat aneh sudah tercium saat operasi caesar dilakukan pada 8 Mei lalu. Raudiah mengatakan, tim dokter memutar lagu Glenn Fredly dengan volume tinggi, sehingga suasana dalam ruang operasi sangat bising. Ia mengira, lagu itu diputar untuk menenangkan dirinya.
Raudiah terkejut karena tim dokter hanya memberinya satu bayi seusai operasi caesar. Saat bertanya mana bayi yang satunya, tim dokter bilang ia hanya hamil satu bayi. Raudiah juga sempat dimaki-maki salah satu asisten dokter.
“Saya tidak bisa buat apa-apa karena saat itu saya juga takut karena perut saya masih dijahit sama dia. Akhirnya seorang perawat laki-laki menghampiri saya dan menenangkan saya,” ujar Raudiah.
Sesudah itu Raudiah berupaya mencari kejelasan tentang keberadaan salah satu bayi kembarnya. Ia juga minta pihak RSHJ memberikan rekaman CCTV, agar bisa diketahui apakah ia benar-benar melahirkan bayi kembar atau tidak.
Pihak RSHJ menolak, dengan alasan Raudiah harus didampingi polisi jika ingin melihatnya. Pihak RSHJ juga mengancam akan menuntut Raudiah dengan tuduhan pencemaran nama baik jika ia melaporkan rumah sakit itu.
Selain melapor ke polisi, Raudiah juga mengadukan kasus ini pada Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). “Kami akan mendampingi korban (Raudiah) sampai kasus ini tuntas,” tegas Ketua Komnas PA, Arist Merdeka Sirait.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan dari RSHJ terkait kasus bayi hilang ini.
Baca juga:
Ingin hamil bayi kembar? Harus coba 4 posisi seks ini!
Memiliki bayi kembar adalah sebuah kebahagiaan bagi beberapa orang, itu juga yang dirasakan oleh Raudiah Elva yang tengah mengandung bayi kembarnya. Ia pun telah mempersiapkan persalinan di Rumah Sakit Harapan Jayakarta pada 8 Mei. Ia telah memastikan bahwa dirinya hamil bayi kembar melalui USG yang telah dilakukan 2 kali di waktu dan tempat yang berbeda. Akan tetapi, betapa terkejutnya saat mendapati bayi hilang karena hanya satu yang diberikan padanya. Inilah kronologinya.
Kronologi Kejadian Sebelum Bayinya Hilang
Pada bulan Januari dan Maret Raudiah telah melakukan USG untuk memastikan bahwa dirinya mengandung bayi kembar. Ia pun sangat bahagia, hal ini didukung dengan adanya surat pengantar dari RSHJ yang menyatakan bahwa ia hamil kembar. Ketiga informasi ini berarti sangat valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sabtu 7 Mei ia dilarikan ke RSHJ dan harus menginap di IGD selama semalam. Keesokan harinya, pada pukul 09.00 ia masuk ke ruang operasi untuk operasi cesarnya. Ia terkejut saat terdengar lagu Glen Fredly yang diputar dengan volume suara yang tinggi. Tidak hanya itu, tape yang memutar lagu itu berada tepat di bawah ranjangnya. Ia berusaha berpikir positif bahwa musik ini untuk menenangkannya.
Ruang operasi sangat bising, ini seperti sesuatu hal yang janggal dan jarang terjadi. Raudah berusaha berpikir positif. Akan tetapi, kecurigaannya berujung pada hilangnya salah satu bayinya. Dokter dan tim medis berdalih bahwa ia hanya mengandung satu bayi. Ia bertanya kemana pergi bayinya yang lain, asisten dokter hingga memakinya. Raudiah tidak terima dengan kondisi ini, ia harus meminta kejelasan dimana bayinya.
Langkah yang Diambil Raudiah
Pada awalnya ia meminta pihak rumah sakit untuk menunjukkan cctv yang berada di ruang operasi. Hal tersebut ia lakukan untuk membuktikan bahwa dirinya benar benar melahirkan hanya satu bayi. Pihak rumah sakit tidak menanggapi permintaannya, malah menolak keinginan Raudiah tersebut. Bahkan memintanya untuk datang bersama polisi jika menginginkan cctv tersebut.
Raudiah berencana melaporkan pihak Rumah Sakit Harapan Jayakarta mengenai kasus ini. Ia menuntu kembalinya bayinya yang hilang entah kemana. Ia tak peduli bahkan jika pihak rumah sakit menuntutnya balik dengan tuduhan pencemaran nama baik. Raudiah Elva tidak takut dengan ancaman yang dilayangkan padanya tersebut.
Usahanya tidak hanya sampai di situ. Ia juga melaporkan kasus ini ke Komisi Nasional Perlindungan Anak. Pihak Komnas PA telah mengeluarkan pernyataan kepada media yang meliput berita ini bahwa akan mendampingi Raudiah hingga kasus bayi hilang ini selesai diusut. Berita ini dimuat di beberapa media massa lokal, tetapi pihak RSHJ belum memberikan tanggapan terkait kasus hilangnya bayi di rumah sakit ini.
Tidak pernah terbesit dalam baying seorang ibu yang harus kehilangan bayinya tepat setelah ia melahirkan. Belum sempat menggendong bahkan melihat wajahnya, Raudiah telah merasakan kejadiaan naas itu. Ia sangat terpukul dan kecewa dengan rumah sakit tempatnya dirawat tersebut. Kasus ini dapat dijadikan pelajaran agar orang tua lebih hati hati.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.