Begadang semalaman karena bayi sulit tidur? Begini cara mengatasinya!
Coba perkenalkan pola tidur yang baik agar ia terbiasa.
Setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya Parents bisa menggendong bayi mungil Anda. Eits, siap-siap untuk bergadang semalaman ya karena biasanya sejak lahir hingga bayi 40 hari susah tidur.
Memang, di bulan-bulan awal kehidupan bayi, ia masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan dunia luar. Agar Parents lebih siap, coba pahami dulu fakta tentang bayi 40 hari susah tidur berikut ini.
Bayi 40 hari susah tidur: Tidak bisa membedakan siang dan malam
Bayi yang baru lahir menghabiskan 9 bulan di dalam rahim Bunda tanpa mengetahui perbedaan siang dan malam. Hal itu masih terbawa ketika ia dilahirkan.
Jangan heran kalau bayi banyak tidur di siang hari kemudian sangat aktif di malam hari.
Bayi terbangun beberapa jam sekali setiap malam karena kelaparan, minta popoknya diganti atau sekadar ingin disayang. Selain itu, meskipun bayi tertidur nyenyak, ada anjuran untuk menyusuinya 2 jam sekali, sehingga Bunda pun terpaksa membangunkannya meskipun ngantuk luar biasa.
“Tentu ini wajar untuk orangtua. Karena tubuh orang dewasa secara fisiologis sudah terbentuk untuk tidak terjaga semalaman,” ujar Charles Subin, direktur bagian pediatric di Mercy Family Care di Baltimore.
Namun jangan khawatir ya, Bun, fase ini akan berlalu. Seiring otak dan sistem syaraf yang berkembang, pola tidur bayi akan semakin panjang dan ia pun akan lebih banyak tidur di malam hari dibanding siang hari. Kebanyakan bayi akan menyesuaikan dengan pola tidur orang tuanya setelah 1-2 bulan.
Bayi 40 hari susah tidur: Pola tidurnya belum teratur
Bayi yang baru lahir sebetulnya tidur cukup lama kalau jumlah jam tidurnya diakumulasikan, yaitu sekitar 14-18 jam perhari. Namun ia belum bisa tidur panjang dan hanya tidur sekitar 1-3 jam setiap kalinya.
Setiap bayi memang berbeda dan ada juga Bunda yang mengatakan bayinya bisa tidur sampai seharian. Kalau Bunda mengalami ini, meskipun itu dirasa memudahkan Bunda karena Bunda bisa melakukan hal lain di rumah, ingat untuk tetap membangunkannya untuk disusui ya!
Sama halnya seperti orang dewasa, ada yang bisa tidur pulas sekali namun ada juga yang gampang terbangun. Berbeda dengan pola pikir orang kebanyakan yang seringkali berbisik-bisik dan mencoba meredam kebisingan karena ada bayi tidur dan takut membangunkannya, sebetulnya kebanyakan bayi bisa tidur di lingkungan seberisik apa pun.
Faktanya, 9 bulan di dalam rahim ia terbiasa untuk ‘tidur’ di lingkungan yang berisik. Namun seperti disebutkan di awal, kepribadian bayi berbeda-beda, ada juga yang mudah sekali terbangun dengan suara sekecil apa pun.
Bagaimana pun kepribadian bayi Bunda, tidak ada salahnya dan tidak ada kata terlalu awal untuk melatihnya untuk memiliki pola tidur yang baik.
Bayi 40 hari susah tidur: Seperti apa tidur yang nyaman?
Jangan samakan kenyamanan tidur untuk bayi seperti kenyamanan untuk kita orang dewasa, yang mendefinisikan ‘nyaman’ itu adalah kasur super empuk, dengan selimut tebal, dan beberapa bantal dan guling.
Bayi tidak membutuhkan semua itu, bahkan hal-hal tersebut bisa jadi berbahaya untuknya. Ia hanya membutuhkan matras tidur yang rata, tanpa bantal, dan pakaian yang nyaman. Itu saja. Singkirkan benda-benda lain seperti boneka, bantal, guling, selimut atau mainan, karena bisa berisiko mengakibatkan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Bayi 40 hari susah tidur: Membentuk pola tidur yang baik
Meksipun bayi yang sering terbangun setiap malam itu normal, tidak ada salahnya memperkenalkan pola tidur yang baik sedini mungkin. Ikuti beberapa tips ini.
- Jangan paksa ia untuk terjaga di siang hari. Mungkin Bunda ingin cepat-cepat agar si kecil lebih banyak tidur di malam hari alih-alih siang hari. Namun memaksanya untuk terjaga di siang hari hanya akan membuatnya terlalu lelah dan ujungnya rewel. Biarkan ia tidur siang kapan pun ia mau.
- Bantu ia membedakan siang dan malam. Banyak-banyak lakukan aktivitas di siang hari, bermain, ajak mengobrol, biarkan ruangan terang, dan jangan khawatir dengan kebisingan-kebisingan di rumah seperti suara televisi di latar belakang, telepon berdering, vacuum cleaner, dan lain-lain. Kemudian di malam hari redupkan lampu, usahakan tidak ada kebisingan, dan jangan ajak ia bermain.
- Miliki rutinitas malam seperti mengganti bajunya dengan piyama, memijat, meninabobokan, dan menciumnya serta mengucapkan selamat malam, agar ia tahu waktunya tidur.
- Ketahui ciri-ciri si kecil lelah. Perhatikan Bahasa tubuhnya yang menandakan ia lelah. Seperti menggosok mata, menarik telinga, atau lebih rewel dari biasanya. Jika Bunda sudah mengenali ciri-cirinya, segera bawa ia untuk tidur.
Semoga bermanfaat ya, Bun.
Referensi: Baby Center
Baca juga:
8 kesalahan dalam menerapkan pola tidur bayi, Parents wajib tahu