Berapa Batas Usia Ideal untuk Hamil? Ini Jawabannya!

Seringkali ibu yang melahirkan di usia lanjut dianggap sedang membawa cucunya, bukan anak.
Aminah menikah pada usia 30 tahun dan setelah menikah selama 15 tahun, akhirnya ia dinyatakan hamil. Sebenarnya ia sudah pasrah bahwa mungkin ia memang tak mendapatkan keturunan karena ia merasa sudah melewati batas usia ideal hamil.
Saat anaknya lahir pun, banyak orang mengira bahwa anak kecil di gendongannya adalah cucunya. Padahal, itu adalah anak kandungnya sendiri.
Aminah tak memahami mengapa di usia yang sudah menjelang menopause ia masih bisa hamil. Baginya, kehamilan tersebut adalah sebuah berkah untuk keluarganya yang merindukan kehadiran anak.
Namun di sisi lainnya, ia diwanti-wanti oleh dokter dengan sederet aturan medis beserta risikonya. Orang-orang sekitarnya pun menyebut bahwa yang ia alami semata-mata adalah mukjizat dari Tuhan yang menjawab doa-doanya.
Artikel Terkait: Program Hamil Saat Memasuki Usia 40 Tahun, Mungkinkah Berhasil?
Daftar isi
Berapa Batas Usia Maksimal untuk Hamil?
Sebenarnya tidak ada batas atau pakem kapan maksimal hamil. Namun, menurut Badan Kependudukan dan keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan bahwa batas usia idela hamil adalah antara 20-35 tahun.
Usia 20 – 35 tahun adalah masa di mana ibu hamil memiliki risiko kesehatan paling rendah. Secara umum, masa-masa ini disebut sebagai waktu ideal untuk hamil dan melahirkan.
Meski begitu, bagi Bunda yang baru dikaruniai momongan di atas usia 35 tahun, tak perlu khawatir.
Sebenarnya, beberapa penelitian menyatakan bahwa wanita yang hamil di usia tua bisa menunda menopause, terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan hati, jantung, osteoporosis, dan demensia.
Kapan Masa Subur atau Usia Maksimal Laki-laki Punya Anak?
Tidak ada batas maksimal kapan laki-laki memiliki anak. Meski begitu, masa subur laki-laki memang cenderung lebih berkurang seiring bertambahnya usia.
Namun, pada kenyataannya, banyak pria yang tetap subur sampai mereka berusia 60 tahun atau lebih.
Agar masa subur tetap terjaga hingga usia tua, maka perlu memperhatikan gaya hidup sehat sejak dini.
Apa Risiko Hamil Usia Lanjut?
Melansir Web MD, wanita yang hamil di atas usia 35 tahun akan memiliki beberapa masalah kesehatan untuk bayi dan dirinya sendiri.
Misalnya, adanya kemungkinan bayi terlahir dengan kelainan kromosom maupun down syndrome.
Selama ini, anjuran batas usia ideal hamil berbanding lurus dengan anjuran untuk menikah di usia tertentu untuk perempuan.
Selain karena perbedaan tenaga, ada risiko yang mengintai di balik kehamilan yang terjadi pada wanita lanjut usia.
Organ reproduksi wanita memiliki masa produktif yang terbatas. Sel telur awalnya tumbuh saat berada di dalam rahim ibu dan disimpan di dalam ovariumnya sampai dia mulai menstruasi.
Setiap bulan, lebih dari 400 sel telur dari jumlah awal 4 juta sel telur hilang sampai masa menopause dimulai.
Wanita hamil yang berusia di atas 30 tahun dua kali lipat lebih berisiko menderita tekanan darah tinggi yang mengancam jiwa (preeklamsia) selama kehamilan.
Lebih dari separuh wanita berusia di atas 40 tahun akan meminta bayinya dilahirkan melalui operasi caesar.
Artikel terkait: Waspadai bahaya preeclampsia pada ibu hamil.
Pada Usia Berapa Tidak Aman untuk Hamil?
Usia yang dianggap tidak aman untuk hamil adalah di atas 35 tahun. Meningkatnya usia ibu meningkatkan kemungkinan kematian saat hamil atau melahirkan.
Ibu berusia 40-an dan 50-an juga berada di antara tiga dan enam kali lebih kemungkinan meninggal setelah enam minggu kelahiran bayinya daripada wanita yang lebih muda.
Komplikasi yang biasanya terjadi berhubungan dengan kehamilan seperti perdarahan dan penggumpalan darah.
Ibu berusia di atas 40 tahun dua kali lebih mungkin untuk mengalami kelahiran mati (stillbirth).
Usia 40 Tahun Apakah Masih Bisa Hamil?
Usia 40 tahun masih bisa hamil. Namun, kehamilan di usia 40 tahun memiliki risiko keguguran lebih besar daripada kemungkinan kelahiran hidup.
Akhirnya, bayi yang lahir dari ibu yang berusia lebih tua kemungkinan 1,5-2 kali lebih mungkin dilahirkan terlalu cepat (sebelum 36 minggu) dan dengan berat badan rendah.
Berat lahir dan prematur membuat kedua risiko langsung untuk bayi termasuk masalah dengan perkembangan paru-paru, obesitas dan diabetes saat dewasa.
Meskipun saat baru menikah banyak pasangan yang tak langsung bisa dikaruniai anak, tetapi acuan tentang kesehatan reproduksi ini menjadi sebuah patokan bagi beberapa orang untuk menentukan usia ideal pernikahan.
Sekali pun ada beberapa cerita yang kehamilan, persalinan, dan kondisi anaknya normal sekalipun sudah menginjak di atas 35 tahun, namun bukan berarti riset tersebut jadi tidak berlaku.
Mari rencanakan persalinan dengan batas usia ideal hamil agar ibu dan bayinya tetap sehat.
***
SBS, Web MD, Baby Center.
Baca Juga:
Rambut Rontok Setelah Melahirkan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tahapan Operasi Caesar, Lengkap dengan Persiapan dan Risikonya
Si Kecil Baru Lahir? Ini Syarat hingga Biaya Membuat Akta Kelahiran