Ingin tetap menyusui saat hamil? Ini 4 hal penting yang harus diperhatikan
Amankah menyusui saat hamil? Ataukah malah berbahaya bagi kandungan?
Banyak artikel yang beredar tentang bahaya menyusui saat hamil. Bahkan, tak jarang pula artikel yang menyatakan bahwa menyusui saat hamil bisa menimbulkan kontraksi dini dan keguguran.
Benarkah hal itu? Lalu, apakah semua ibu idak boleh menyusui saat hamil?
Simak penjelasan selengkapnya di sini.
Bahaya menyusui saat hamil
Menurut penjelasan dari laman resmi American Pregnancy, menyusui saat hamil memang bisa menyebabkan kontraksi rahim ringan. Hal ini terjadi karena hormon oksitosin yang dilepaskan saat menyusui dapat merangsang kontraksi.
Namun pada kehamilan yang sehat, kontraksi ini seharusnya tidak masalah karena umumnya tidak akan menyebabkan persalinan prematur. Selain itu, jumlah hormon yang dilepaskan pun terbilang cukup kecil sehingga tidak cukup berbahaya untuk janin hingga menyebabkan keguguran.
Tak hanya hormon oksitosin, ada pula sejumlah kecil hormon kehamilan lainnya yang mungkin masuk ke dalam ASI dan mempengaruhi janin. Anda tak perlu terlalu khawatir karena hormon-hormon ini tidak akan menimbulkan risiko yang berbahaya bagi bayi Anda.
Lebih lanjut, dr. Rievia Bahasoean dari laman Alo Dokter mengatakan bahwa menyusui saat hamil menurut penelitian medis dan agama merupakan hal yang relatif aman asalkan tetap memperhatikan kondisi kesehatan ibu, bayi dan juga janin yang dikandung.
Hal yang harus diperhatikan agar bahaya menyusui saat hamil bisa dihindari
Beberapa hal yang harus diperhatikan ialah:
1. Asupan gizi
Ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan gizi yang sama banyaknya. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi karbohidrat, protein, kalsium dan juga kebutuhan vitamin lainnya bila hendak menyusui saat hamil.
2. Perbanyak mengonsumsi air mineral
Kekurangan cairan dapat berdampak buruk pada janin maupun ibu yang sedang hamil.
3. Produksi ASI yang berkurang
Peningkatan hormon estrogen saat hamil membuat ASI merubah dan berkurang. Perubahan ini membuat beberapa anak mungkin akan lebih siap untuk disapih lebih awal dari yang diperkirakan. Namun beberapa anak lainnya mungkin justru semakin terikat dan tidak siap disapih.
4. Faktor fisik dan psikis ibu
Penting untuk diingat bahwa menyusui saat hamil memang aman dan bermanfaat. Namun, menyusui saat hamil juga bisa memberikan beberapa tantangan untuk ibu hamil.
Misalnya, beberapa tantangan fisik mungkin termasuk mual karena ASI yang turun dan puting yang sakit. Sebab hampir 75% ibu mengatakan mengalami puting yang sakit ketika menyusui saat hamil.
Ibu hamil juga biasanya akan lebih cepat merasa lelah karena hamil dan menyusui secara bersamaan dapat mengeluarkan energi yang banyak.
Jadi, ibu hamil sebaiknya bertanya pada diri sendiri apakah siap menyapih anak lebih dini atau tidak? Pertimbangan penting lainnya adalah apakah anak menyusui untuk nutrisi atau hanya untuk kenyamanan.
“Selama energi dan nutrisi yang keluar masuk seimbang maka menyusui saat hamil tidak akan menjadi masalah. Anda dapat melakukan diskusi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan untuk dapat mengambil keputusan.
Apakah tetap memberikan ASI atau mulai memberikan susu formula pada anak Anda dan rutin lakukan kontrol untuk melihat perkembangan janin. Mengingat usia anak Anda sudah lebih dari 6 bulan maka sudah dapat diberikan makanan pendamping ASI,” ujar Rievia.
Artikel terkait: Bolehkah ibu menyusui saat hamil?
Kondisi ibu yang boleh dan tidak boleh menyusui saat hamil
Meskipun menyusui saat hamil terbilang aman. Namun tidak semua ibu hamil bisa melakukannya.
Berikut ini beberapa kondisi ibu yang tidak disarankan untuk menyusui saat hamil.
- Memiliki kehamilan berisiko tinggi atau berisiko persalinan prematur
- Mengandung anak kembar
- Telah disarankan untuk menghindari hubungan seks saat hamil
- Mengalami perdarahan atau nyeri rahim
Pada beberapa kondisi ini, umumnya dokter akan menyarankan Anda untuk menyapih anak. Namun bila Anda tetap ingin menyusui saat hamil, sebaiknya konsultasikan pada dokter spesialis kandungan dan kebidanan apakah hal itu aman atau tidak.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: American Pregnancy, Alo Dokter
Baca juga:
5 Asupan Mikro-Nutrien Penting bagi Ibu Hamil dan Menyusui di Indonesia