Waspada bahaya kerokan, bisa memicu stroke hingga kontraksi dini
Buat Anda yang suka kerokan, waspadai sederet bahayanya berikut ini!
Kerokan menjadi salah satu cara alternatif yang cukup terkenal di kalangan masyarakat Indonesia saat tubuh sedang terasa tidak sehat. Dalam beberapa kasus, kerokan dianggap benar-benar ampuh membuat tubuh menjadi terasa lebih baik, terutama untuk mengurangi gejala masuk angin. Namun hati-hati, ada beberapa bahaya kerokan yang justru bisa merugikan tubuh Anda.
Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Manfaat kerokan untuk tubuh
Dilansir dari laman Alo Dokter, pada dasarnya kerokan merupakan cara pijat tradisional yang dilakukan untuk memperlebar pembuluh darah. Kerokan dilakukan dengan menggunakan uang logam atau koin yang telah dilumuri minyak angin kemudian digosok di permukaan kulit bagian belakang (punggung).
Kerokan seringkali dilakukan saat seseorang mengalami masuk angin atau dalam dunia medis disebut dyspepsia. Di mana seseorang merasa kembung disertai dengan rasa pegal dan nyeri otot myalgia.
Menurut penjelasan dr. Pratiwi R.A Natsir, saat kerokan, suhu tubuh akan meningkat dan pembuluh darah pun akan melebar. Pelebaran ini membuat pengantaran oksigen di tubuh terutama punggung akan lebih baik. Dengan begitu, tubuh pun akan terasa lebih hangat dan rasa pegal dan nyeri otot akan berkurang.
Selain itu, kerokan atau pemijatan juga dipercaya dapat meningkatkan zat endorfin dari otak yang memberikan rasa nyaman dalam tubuh. Oleh karena itu, setelah kerokan tubuh akan merasa lebih relax, tenang, dan istirahat pun akan lebih optimal.
Hal inilah yang membuat tubuh menjadi terasa lebih baik dan membuat orang ketagihan melakukan kerokan.
Artikel terkait: 10 daftar makanan pereda nyeri alami yang wajib Bunda stok di rumah
5 bahaya kerokan untuk tubuh
Meskipun dalam beberapa kasus, kerokan bisa memberikan efek yang positif. Namun hati-hati, ada beberapa bahaya kerokan yang perlu Anda perhatikan. Misalnya seperti;
1. Membuat pori-pori kulit melebar
Saat kerokan, permukaan kulit akan lebar dan terbuka. Akibatnya, pori-pori kulit pun ikut melebar sehingga gampang terserang virus serta bakteri.
Hal inilah yang sebenarnya harus diwaspadai, karena bila virus serta bakteri masuk ke dalam peredaran darah maka dapat menganggu kelancara dan infeksi.
2. Kontraksi dini dan bayi lahir prematur
Ibu hamil sangat tidak disarankan untuk melakukan kerokan. Sebab kerokan dapat membuat zat bernama Cytokines melepas Prostaglandin yang menjadi pencetus kontraksi dini pada rahim. Zat Cytokines tersebut muncul karena efek dari inflamasi yang muncul setelah melakukan kerokan. Hal ini juga dapat membuat bayi lahir secara prematur.
3. Membuat seseorang ketagihan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kerokan dapat meningkatkan zat endorfin dari otak yang memberikan rasa nyaman dalam tubuh. Hal ini yang dapat membuat seseorang ingin selalu kerokan saat merasakan tubuh yang tidak nyaman.
Sayangnya, kerokan tidak baik bila dilakukan secara terus menerus dan jangka panjang. Sebab kerokan dapat membuat perubahan aliran secara tidak alami.
4. Stroke
Perubahan aliran darah dari kecil ke lebar secara tidak alami seperti efek kerokan dapat memicu terjadinya stroke. Pelebaran pembuluh darah secara berkala dapat meningkatakn risiko seseorang terkena stroke.
5. Alergi
Saat kerokan pada umumnya seseorang akan menggunakan uang loham atau koin. Sayangnya, beberapa orang dapat alergi terhadap logam.
Reaksi alergi yang ditimbulkan pun akan berbeda-beda. Bisa berupa bruntus atau bintik-bintik kecil, hingga infeksi kulit yang menimbulkan luka lebih serius.
Teknik kerokan yang benar
Sebenarnya, Anda bisa tetap mendapatkan manfaat kerokan dengan aktivitas lain seperti memijat tubuh dengan minyak, mandi dengan air hangat, olahraga rutin, atau minum-minuman herbal yang memiliki efek menenangkan.
Namun, bila Anda tetap ingin melakukan kerokan untuk membuat tubuh merasa lebih baik. Lakukanlah kerokan dengan teknik yang benar seperti ini:
- Gunakan uang logam atau koin yang ujungnya tidak tajam, seperti uang koin seribu.
- Sediakan minyak zaitun sebagai dasar untuk pengerokan di tubuh. Lalu, mulai langkah kerokan dengan meraba bagian samping di dekat tulang. Tidak dianjurkan mengerok di atas tulang. Lakukan hal itu di sendi-sendi dekat tulang.
- Buar arah kerokan dari atas ke bawah.
- Jangan pernah kerokan bagian tulang punggung. Hal itu bisa membahayakan kesehatan Anda.
- Setelah selesai, usapkan bagian punggung menggunakan minyak angin agar badan lebih terasa hangat.
- Terakhir, angan langsung mandi setelah kerokan. Lebih baik mandi keesokkan harinya setelah suhu badan kembali normal.
***
Semoga informasi ini bermanfaat.
Referensi: Alo Dokter, Halo Sehat, Kompas.com
Baca juga
Sering Masuk Angin? Ini 5 Obat Alami yang Ampuh untuk Mengatasinya