Jika Anda terangsang saat melihat sekilas diri Anda di cermin dan berlanjut termotivasi melakukan masturbasi, ada kemungkinan Anda adalah autoseksual.
Autoseksualitas bukanlah hal baru. Yang baru adalah fakta bahwa autoseksualitas adalah identitas seksual yang juga mempunyai nama khusus.
Selama beberapa dekade, seksualitas telah menjadi sesuatu yang tidak selalu memiliki istilah yang tepat untuk menggambarkan secara akurat apa yang terjadi dengan keinginan atau gairah seseorang.
Namun, seiring berjalannya waktu, budaya memberi ruang bagi pengakuan berbagai identitas. Sekarang, kita juga benar-benar memiliki istilah untuk menggambarkan hal-hal yang cukup tidak biasa ini. Termasuk juga: autoseksualitas.
“Seksualitas begitu beragam sehingga penting untuk memiliki istilah yang tepat untuk menggambarkan pengalaman seseorang,” kata Janet Brito, PhD, seorang psikolog klinis dan terapis seks di Honolulu, sebagaimana dilansir womens health mag.
“Seksualitas sangat subjektif, dan unik bagi setiap orang. Yang terbaik adalah terbuka untuk belajar tentang bagaimana orang mendefinisikan seksualitas mereka masing-masing.”
“Kita hidup dalam budaya yang paradoks. Kita memang seharusnya menyukai diri kita sendiri, tetapi kita justru dihakimi saat kita mengakui bahwa kita menyukai diri kita sendiri—secara seksual atau sebaliknya,” tutur terapis seks Jess O’Reilly, PhD, pencipta podcast Sex with Dr. Jess.
Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut terkait autoseksualitas melalui konten yang kami sarikan dari tulisan Korin Miller, Here’s What It Means To Be Autosexual, According To Experts.
Artikel terkait: Alasan orgasme penting bagi ibu hamil. Bumil wajib baca!
Arti Autoseksual?
Dalam definisi sederhana, menjadi autoseksual berarti Anda tertarik atau terangsang oleh diri sendiri.
Sama halnya dengan bentuk seksualitas yang lain, autoseksualitas terjadi pada spektrum tertentu. Beberapa orang dapat menggunakan istilah tersebut untuk berbicara tentang pengalaman yang mereka alami sesaat, sementara yang lain ‘menjadi autoseksual’ dalam mendefinisikan identitas seksual mereka.
Jadi, Anda mungkin pernah memiliki fantasi tentang berhubungan seks dengan diri sendiri, atau Anda mungkin menemukan bahwa Anda terangsang dengan memikirkan diri sendiri saat berhubungan seks.
Orang dengan Autoseksualitas itu Pribadi yang Narsistik?
Bagi sebagian orang, autoseksualitas terdengar narsis, tetapi sebenarnya tidak.
“Narsisme dan memiliki kecenderungan narsistik adalah berpikir bahwa Anda istimewa dan menempatkan diri Anda lebih tinggi daripada orang lain,” kata Thea Gallagher, PsyD, psikolog wilayah Philadelphia dan pembawa acara podcast Mind in View.
Ia menambahkan, ketika berbicara tentang seks, orang-orang yang narsis cenderung lebih fokus pada kesenangan yang mereka terima dan bahkan mungkin tidak memikirkan orang lain di ranjang bersama mereka.
Adalah mungkin untuk menjadi autoseksual dan narsistik, kata Gallagher, tetapi hanya karena Anda terangsang oleh tubuh Anda sendiri bukan berarti Anda tidak peduli dengan orang lain—di dalam atau di luar tempat tidur.
Artikel terkait: 4 Alasan Mengapa Berhubungan Seks Saat Hamil itu Menyenangkan
Bagaimana Saya Tahu Jika Saya Autoseksual atau Bukan?
Sekali lagi, autoseksualitas terjadi pada spektrum tertentu dan mungkin sulit untuk disimpulkan dengan terburu-buru, kata O’Reilly. Namun, ada beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk bahwa Anda seorang autoseksual atau memiliki kecenderungan menjadi autoseksual, berikut di antaranya:
- Anda lebih sering tertarik pada diri sendiri lebih dari orang lain.
- Saat Anda melihat tubuh Anda sendiri dan merasa terangsang secara seksual.
- Anda lebih suka melakukan masturbasi daripada seks dengan berpasangan.
- Anda secara eksklusif menginginkan diri Anda secara seksual lebih dari sekadar berhubungan seksual dengan orang lain.
- Anda terlibat dalam fantasi seksual dan memiliki mimpi seksual tentang diri Anda, lebih sering dibanding mimpi seksual dengan orang lain.
Artikel terkait: 5 Posisi hubungan intim saat hamil untuk orgasme lebih dahsyat, nomor 2 favorit!
Bagaimana Jika Pasangan Saya adalah Autoseksual?
Jika pasangan Anda adalah autoseksual, itu tidak berarti bahwa mereka tidak suka berhubungan seks dengan Anda atau mereka tidak terangsang dengan Anda, kata O’Reilly.
“Mereka perlu melihat tubuh mereka sendiri untuk menjadi terangsang, tetapi masih dapat melakukan aktivitas seksual dengan pasangannya,” kata Brito.
Komunikasi adalah kunci agar Anda berdua dapat menemukan cara untuk menghidupkan satu sama lain. Beberapa hal yang bisa membantu, menurut Brito:
- Berikan ruang mereka untuk berbagi dengan diri mereka sendiri.
- Jangan mempermalukan mereka karena mengidentifikasi diri sebagai autoseksual.
- Turut belajar mempelajari lebih lanjut tentang apa artinya menjadi autoseksual bagi mereka.
- Belajar tentang preferensi seksual masing-masing.
- Bersikaplah terbuka untuk paham bagaimana mereka ingin mengekspresikan diri secara seksual.
Bukan Berarti Tidak Pandai di Ranjang!
Budaya kita terkadang tertutup dengan hal-hal baru yang tidak biasa dan dianggap aneh. Bahkan jika Anda merasa seperti Anda seorang autoseksual, Anda mungkin tidak merasa nyaman untuk menceritakannya.
Menjadi autoseksual lebih dari sekadar mencintai diri sendiri. Menjadi autoseksual bukan berarti Anda tidak pandai di ranjang atau bukan pasangan yang baik.
Pada akhirnya, selepas membaca keterangan tersebut, autoseksualitas mungkin menjadi lebih umum daripada yang Anda pikirkan.
“Saya pikir bahwa kita semua adalah autoseksual sampai taraf tertentu,” kata O’Reilly.
Baca juga:
Melumasi Miss V dengan Air Liur Saat Bercinta, Bahayakah? Begini Kata Pakar
12 Posisi Seks Favorit Sesuai dengan Zodiak yang Patut Dicoba
99 gaya bercinta ala Kamasutra, Bunda dan Ayah wajib coba setiap posisi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.