4 Penyebab Anak Diare yang Jarang Disadari, Ini Cara Mengatasinya
Saat anak diare, tentu membuat kita khawatir, ya, Bunda. Untuk itu penting untuk memastikan bagaimana cara atasi diare dengan tepat.
Diare adalah gejala penyakit yang sering dialami oleh bayi dan balita. Keluhannya bisa terasa ringan hingga berat. Gejala diare umumnya berupa buang air besar cair, bisa dengan ampas atau tidak, nyeri atau kram perut, demam, mual, dan kembung. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana atasi diare?
Pada dasarnya, ada dua jenis diare yang bisa dialami oleh anak, yaitu diare jangka pendek (akut) yang berlangsung selama satu hingga dua hari dan bisa berhenti dengan sendirinya, serta diare jangka panjang (kronis) yang bisa berlangsung selama beberapa minggu. Nah, cara atasi diare ini pun akan berbeda.
Penyebab diare sangatlah beragam dan harus mendapat perhatian dari orangtua. Hal ini karena diare pada anak bisa menyebabkan masalah serius, seperti malnutrisi atau dehidrasi.
Penyebab Diare pada Anak
Inilah beberapa penyebab diare pada anak yang paling umum:
1. Konsumsi Makanan Mentah, Busuk, atau Kedaluwarsa
Anak di bawah usia lima tahun rentan mengalami keracunan makanan lantaran sistem pencernaan dan kekebalan tubuhnya yang belum berfungsi optimal. Beberapa makanan atau minuman yang berisiko menyebabkan keracunan di antaranya susu segar yang belum dipasteurisasi, daging mentah, ikan mentah, buah dan sayuran yang busuk, atau makanan kedaluwarsa.
Selain diare, gejala keracunan makanan juga bisa berupa muntah dan sakit perut, yang umumnya akan mereda dalam waktu 24 jam.
2. Kebiasaan Menggigit Kuku atau Memasukkan Jari ke Dalam Mulut
Anak-anak, khususnya balita, sangat suka menggigiti kukunya, atau memasukkan jari ke dalam mulut. Padahal, seperti yang kita tahu, tangan merupakan tempat berkumpulnya berbagai kotoran dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan.
Terlebih jika anak juga jarang dibiasakan mencuci tangan setiap habis beraktivitas, seperti habis dari toilet, bermain di luar, atau memegang mainan. Risiko anak mengalami diare pun akan semakin tinggi.
3. Area di Sekitar Rumah Kebanjiran
Di musim hujan seperti sekarang, beberapa area rentan mengalami banjir. Bakteri pembawa penyakit yang menyebabkan diare, seperti kolera, E. coli, Shigella, Rotavirus, ataupun Norovirus, dapat menyebar melalui kontak langsung dengan air banjir atau air yang tercemar.
Tak hanya bisa mencemari makanan dan minuman, bakteri yang ada di air banjir ini juga bisa mencemari benda apapun yang ada di sekitar kita. Itu sebabnya, pastikan anak tidak bermain di area banjir dan menyentuh apapun yang kena cemaran banjir, ya. Penting pula memastikan Bunda dan keluarga selalu mencuci tangan hingga bersih setiap kali kontak dengan air banjir.
4. Minum Air yang Terkontaminasi
Selain karena mengonsumsi makanan mentah, diare pada anak juga bisa disebabkan oleh air minum yang terkontaminasi. Air minum yang terkontaminasi ini tidak selalu air mentah, lho. Bisa juga berupa air minum kemasan yang tidak melalui proses penyaringan dan tidak diproses dengan baik sehingga air minum tersebut mengandung bakteri Salmonela ataupun E. coli.
Mirip keracunan makanan, kontaminasi bakteri pada air minum ini akan menimbulkan gejala gangguan saluran cerna seperti sakit perut, muntah, dan diare.
Oleh karena itu, memilih air minum yang benar-benar terlindungi dari kontaminasi, penting untuk menjadi perhatian Bunda. Ini menjadi salah satu langkah utama atasi diare.
Bantu Atasi Diare, Ini Cara Memastikan Kualitas Air Minum yang Dikonsumsi Aman
Beberapa tips untuk memastikan kualitas air minum yang dikonsumsi keluarga Bunda aman:
- Ketahui darimana air berasal. Pastikan sumber air jauh dari cemaran seperti dari limbah, atau toilet. Pilih air minum yang jelas sumber airnya dan dilindungi agar tidak terkontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan diarea
- Proses pengolahan air harus memenuhi standar kesehatan yang berlaku, mulai dari proses pengambilan air dari sumber, pengemasan, hingga distribusinya di pasar harus terlindungi. Hindari mengkonsumsi air yang belum bersertifikat BPOM.
- Kesehatan keluarga adalah yang utama, jangan ambil risiko dan pilih karena kualitasnya.
Nah, karena kesehatan anak adalah yang utama, pastikan pilihan Bunda terhadap segala yang dikonsumsi anak haruslah yang terbaik, ya. Termasuk dalam memilih air mineral. Pilih AQUA yang memiliki 3 perlindungan untuk menjaga kesehatan anak dan keluarga Bunda.
AQUA melindungi keseimbangan ekosistem di sekitar sumber airnya, sehingga kealamian mineralnya ikut terjaga. Dan yang tak kalah penting, AQUA menjaga proses produksinya higienis, di mana proses pembotolan dilakukan secara seksama untuk melindungi kandungan mineral tetap utuh. Air mineral terbaik membantu menjaga kesehatan anak agar terlindungi dari diare.
Referensi: