X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Product Guide
Masuk
  • TAP Awards
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Cari nama bayi
  • Bumbu MPASI
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Penelitian: Aroma Bayi Baru Lahir Bisa Membuat Otak Lebih Bahagia

Bacaan 2 menit
Penelitian: Aroma Bayi Baru Lahir Bisa Membuat Otak Lebih Bahagia

Rasa gemas dan perasaan gembira yang kita dapat saat menghirup aroma bayi baru lahir ternyata bisa dijelaskan secara saintifik.

Pernahkah Anda merasakan perasaan damai ketika menghirup aroma bayi baru lahir? Atau, pernahkah Anda merasa bahwa tiba-tiba saja Anda merasakan ingin mencium aroma bayi baru lahir dan menggendongnya?

Berdasarkan ilmu sains, peristiwa itu sangat logis terjadi. Dari aroma bayi baru lahir tersebut, otak memproses sebuah reaksi kebahagiaan yang mirip dengan reaksi narkoba pada tubuh manusia.

Saat mencium aroma bayi baru lahir, tubuh memproduksi zat kebahagiaan bernama dopamin. Dopamin ini yang bertanggung jawab membuat seseorang menjadi sangat bahagia dan melakukan perilaku tertentu.

Penelitian tersebut melibatkan 30 wanita yang 15 diantaraya adalah seorang ibu dan 15 lainnya bukan. Kemudian, peneliti menyodorkan kain yang memiliki aroma bayi baru lahir pada mereka untuk diciumi baunya. Setelah proses tersebut, otak para wanita ini dipindai melalui functional magnetic resonance imaging (fMRI).

Hasilnya, reaksi wanita yang mencium aroma bayi baru lahir ini setara dengan kesenangan karena makan enak, pengaruh narkoba, maupun saat jatuh cinta.

“Namun, kami menemukan bahwa pengaruhnya pada seorang ibu akan lebih kuat dibanding kepada yang bukan seorang ibu,” jelas profesor Johannes Frasnelli dari Universitas Montreal.

Live Science mencetat bahwa aroma bayi baru lahir tersebut akan memperkuat ikatan antara ibu dan bayi baru lahir. Aroma inilah yang akan menghidupkan sirkuit otak ibu yang berhubungan dengan rasa senang maupun ‘mengidam’ ingin gendong bayi.

Dalam penelitian tersebut, para wanita tidak mengetahui bahwa aroma yang mereka cium berasal dari 18 bayi baru lahir. Sayangnya, penelitian ini belum melibatkan lelaki.

Barangkali, hal ini disebabkan oleh bayi yang lebih peka terhadap aroma ibunya dan sebaliknya. Sedangkan, para ayah punya metode tertentu yang berbeda agar bonding dengan bayinya terbangun.

Artikel terkait: Cara membangun kedekatan bayi dengan ayahnya.

Bias pada penelitian ini juga terdapat pada pengaruh perubahan hormon ibu. Masalahnya adalah, ibu yang dipilih sebagai responden penelitian ini adalah mereka yang beberapa minggu lalu melahirkan sehingga kemungkinan juga mereka terpengaruh dengan aroma yang mirip dengan anaknya sendiri.

Yang bisa dipastikan adalah, reaksi otak ibu yang berbeda saat merespon bayi baru lahir tersebut membuat rasa puas pada otak dapat terpenuhi. Hingga kadang, timbul rasa gemas ingin “menggigit” bayi baru lahir.

Sekalipun belum jadi riset yang benar-benar teruji dengan berbagai faktor pendukung lainnya, kita akan sepakat bahwa bayi baru lahir memang memiliki aroma khusus yang membuat kita ingin terus menciumnya, bukan?

Jika Anda memang setuju pada studi ini, pastikan bahwa tubuh Anda bebas herpes saat sedang mencium bayi tersebut agar virus tersebut tidak menulari bayi.

 

Baca juga:

Bayi 1 Bulan Tertular Virus Herpes karena Dicium Tamu

 

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Syahar Banu

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Penelitian: Aroma Bayi Baru Lahir Bisa Membuat Otak Lebih Bahagia
Bagikan:
  • Tes untuk Bayi Baru Lahir

    Tes untuk Bayi Baru Lahir

  • Perkembangan Indera Bayi Baru Lahir

    Perkembangan Indera Bayi Baru Lahir

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

  • Tes untuk Bayi Baru Lahir

    Tes untuk Bayi Baru Lahir

  • Perkembangan Indera Bayi Baru Lahir

    Perkembangan Indera Bayi Baru Lahir

  • 20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

    20 Rekomendasi Film Semi Thailand, Romantis dan Sensual

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti