Mimpi Buruk atau Teror Malam?
Mimpi buruk biasa terjadi di anak-anak prasekolah, namun sekitar 5 persen anak mengalami teror malam. Bagaimana Anda tahu bedanya?
Mimpi buruk biasa terjadi di anak-anak prasekolah, namun sekitar 5 persen anak mengalami teror malam. Bagaimana Anda tahu bedanya?
Mimpi buruk
Dalam mimpi buruk, anak Anda merasa takut, tapi ia dapat memanggil Anda ketika telah benar-benar terjaga. Dia juga akan mengingat mimpi itu. Mimpi buruk biasanya terjadi selama tidur pada paruh kedua malam.
Apa yang harus dilakukan:
Usahakan untuk segera memberikan anak rasa nyaman dan menenangkannya. Bantulah anak Anda menceritakan tentang mimpi buruknya di waktu senggang keesokan harinya. Baca beberapa cerita untuk anak Anda agar ia dapat melupakan tentang mimpi buruknya.
Teror Malam
Dalam teror malam, anak Anda berteriak, tangannya menggapai-nggapai, tetapi sebenarnya ia tertidur. Dia tidak akan mengingat apa yang telah dialaminya dan dia tidak mengetahui keberadaan Anda. Ini biasanya terjadi selama tidur gelombang lambat (pada awal dalam siklus tidur) dan berlangsung selama antara 10-30 menit.
Menurut Dr Jenny Tang, kepala dan konsultan senior dari layanan pengobatan pernafasan di KK Women and Children’s Hospital, Singapura, sangat penting untuk menanamkan pada anak-anak tentang “rutinitas tidur yang baik dan tidur siang dapat mencegah timbulnya teror malam hari. Anak-anak tak lagi mengalami teror malam ketika usia mereka lebih dewasa.”
Apa yang harus dilakukan:
Tetap dekat untuk memastikan ia tidak terluka. Tunggu sampai teror malamnya berlalu. Jangan mencoba untuk membangunkannya karena akan memperpanjang durasi teror malam hari yang dialaminya. Menenangkan dia tidak akan berpengaruh apapun karena ia tidak dapat mengenali Anda.
Sebuah teror malam bisa dipicu jika anak Anda terlalu lelah, sehingga pastikan anak Anda pergi tidur pada waktu yang teratur dan cukup awal agar ia punya banyak waktu untuk tidur.