theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
  • Ramadan 2021
  • Gizi & Stimulasi
  • Hidrasi Keluarga
  • Cek Alergi
  • Sukses ASI Eksklusif
  • Cari nama bayi
  • Kehamilan
    • Project Sidekicks
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Pilihan Parents
    • Plesiran Ramah Anak
    • Kisah Keluarga
    • Event
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja

'School Bullying', Tas Sekolah Anak Tunarungu Ini Dibuang ke Toilet

Bacaan 4 menit
•••
'School Bullying', Tas Sekolah Anak Tunarungu Ini Dibuang ke Toilet'School Bullying', Tas Sekolah Anak Tunarungu Ini Dibuang ke Toilet

Kasus bullying semakin merajalela. Kali ini anak tunarungu menjadi korbannya. Dua orang siswa menyerang dan memasukkan isi tas sekolahnya dalam toilet

Rasanya semakin geram saja membaca dan mendengar aksi bullying alias kekerasan di sekolah belakangan ini. Kali ini, bahkan menimpa anak tunarungu di sekolah!

Kasus ini menimpa Alex Hernandez, seorang anak tunarungu di Omaha Public School, Nebraska, Amerika Serikat.

Tahun ajaran baru di negeri Paman Sam tersebut baru saja mulai. Alex Hernandez sedang asyik menyantap makan siangnya di kantin saat dua orang siswa pria mengambil tasnya dan membawanya ke toilet.

Tidak disangka mereka membuang semua isi tas Alex ke dalam toilet. Selain buku dan alat sekolah, barang lain yang ikut terbuang adalah kartu debit serta baterai cadangan untuk alat bantu dengarnya.

Ketika diwawancarai stasiun TV setempat, Alex merasa kecewa karena kini bullying bahkan tidak lagi memandang penyandang difabilitas sepertinya.

Sementara itu, pihak sekolah mengaku akan menindak tegas pelaku kekerasan ini, namun demi keamanan siswa, sekolah memutuskan untuk tidak mempublikasikan nama-nama siswa yang telah menyerang Alex.

Solidaritas sekolah

Ketika mendengar ada kawannya yang diserang dan isi tasnya semua dimasukkan ke toilet, teman sekolah Alex bergerak membantu.

Mereka membuat aksi sosial di GoFundMe (semacam situs urunan dana untuk misi tertentu) guna membantu Alex mengembalikan isi tasnya. Responnya amat positif, dana yang ditargetkan sebesar 800$ terkumpul hanya dalam tiga hari!

Alex mengaku tidak dendam dan ia justru ingin berbicara pada mereka yang telah menyerangnya seperti itu.

“Aku ingin berbicara dengan mereka dan orangtua mereka. Sehingga mereka bisa menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak-anaknya. PR ku ikut rusak dan basah dalam kejadian itu. Padahal, aku berusaha amat keras mendapat nilai baik agar membanggakan ibuku.” Ujarnya.

Meskipun sekolah telah melakukan investigasi, demi keamanan Alex, ia akan dipindahkan ke Ralston High School dalam waktu dekat.

 

Referensi: ketv omaha

Baca juga: 

Bullying di Sekolah – Bagaimana Sebaiknya Orangtua Bersikap?

Sudah tidak asing bukan dengan kasus bullying yang dilakukan anak sekolah kepada temannya, lalu akhirnya dimuat di beberapa media? Tidak hanya di Indonesia, di negeri Paman Sam juga terjadi kasus serupa kepada anak penyandang disabilitas di suatu sekolah. Ia mendapat perlakuan tidak nyaman dari teman teman sekolahnya. Inilah perlunya edukasi kepada setiap anak untuk tidak mengganggu teman lainnya. Berikut kisah anak tunarungu yang mengalami perundungan.

Stop Perundungan!

Bullying atau perundungan memang banyak terjadi, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Beberapa pelaku bullying melakukan hal tersebut untuk mendapat kepuasan dengan menyiksa orang lain. Apakah dengan mengganggu orang lain dapat mendatangkan kebahagiaan? Bahagia yang diperoleh hanyalah sesaat, perasaannya tetap kosong dan hampa. Sejatinya ia hanya orang yang kesepian, bahkan kekurangan kasih sayang. Sehingga tidak suka melihat orang lain bahagia.

ini stop School Bullying Anak Tunarungu

Bagikan “Stop Bullying” di seluruh media sosial yang Anda miliki, mungkin dapat mengedukasi orang lain yang merasa memiliki kekuasaan dan kekuatan agar tidak menindas orang lain. Orang orang yang lemah bukan sasaran untuk melampiaskan kehampaan yang Anda rasakan. Ia juga manusia yang tidak nyaman dan tidak suka jika diganggu. Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan, sehingga tidak akan timbul rasa ingin menindasnya.

Perundungan yang Dirasakan Alex

Alex adalah salah satu siswa penyandang disabilitas di Omaha Public School, Nebraska, Amerika Serikat. Negara semaju Amerika tidak menjadikan penduduknya lebih teredukasi, sehingga jauh dari kasus perundungan. Di negeri Paman Sam tersebut banyak kasus perundungan yang tidak muncul ke permukaan atau masuk ke media massa. Hal ini yang menjadikan pelaku bullying semakin menjadi jadi karena merasa sikapnya aman aman saja.

bahaya School Bullying Anak Tunarungu emosional anak

Kasus bullying dirasakan Alex pada siang hari, saat makan siang. Ketika ia sibuk menikmati makan siangnya, tiba tiba tasnya disambar oleh dua orang siswa. Kemudian tas Alex dibawa ke toilet dan seluruh barang barangnya dibuang ke dalam toilet. Barang barang yang dibuang tidak hanya buku dan alat sekolah. Dengan kejam mereka juga membuang kartu debit dan baterai cadangan untuk alat bantu dengarnya.

Kasus ini diusut secara mandiri oleh pihak sekolah dan tidak akan dimuat di media massa, pelaku hanya akan mendapat sanksi dari sekolah. Alex menyatakan rasa kecewanya saat diwawancarai atas kejadian yang menimpanya, ia tidak menyangka perundungan juga akan menimpa anak tunarungu seperti dirinya. Sangat miris, tidak adanya keadilan untuk korban!

ini School Bullying Anak Tunarungu aplikasi untuk anak tunarungu

Melindungi putra putri adalah tugas setiap orang tua, ketika di rumah. Berbeda halnya ketika di sekolah, guru yang harus memastikan siswa siswinya belajar dengan tenang. Dengan adanya keadilan dan jaminan keselamatan akan membuat siswa belajar dengan tenang. Apa jadinya jika di sekolah bebas melakukan bullying? Perlunya tindakan tegas agar tidak ada lagi kasus serupa dan tidak ada lagi korban seperti Alex ke depannya!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img

Penulis

Febby

  • Halaman Depan
  • /
  • Usia Sekolah
  • /
  • 'School Bullying', Tas Sekolah Anak Tunarungu Ini Dibuang ke Toilet
Bagikan:
•••
  • Membangun Benteng untuk Menghadapi Kekerasan pada Anak

    Membangun Benteng untuk Menghadapi Kekerasan pada Anak

  • Siswa PAUD di Wates Babak Belur Dihajar Kakak Kelas

    Siswa PAUD di Wates Babak Belur Dihajar Kakak Kelas

  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Langkah Awal Suksesnya ASI Eksklusif
    Cerita mitra kami

    Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Langkah Awal Suksesnya ASI Eksklusif

  • 24 Pasang Artis Ini Ternyata Masih Saudara, Siapa Saja Mereka?

    24 Pasang Artis Ini Ternyata Masih Saudara, Siapa Saja Mereka?

app info
get app banner
  • Membangun Benteng untuk Menghadapi Kekerasan pada Anak

    Membangun Benteng untuk Menghadapi Kekerasan pada Anak

  • Siswa PAUD di Wates Babak Belur Dihajar Kakak Kelas

    Siswa PAUD di Wates Babak Belur Dihajar Kakak Kelas

  • Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Langkah Awal Suksesnya ASI Eksklusif
    Cerita mitra kami

    Inisiasi Menyusui Dini (IMD), Langkah Awal Suksesnya ASI Eksklusif

  • 24 Pasang Artis Ini Ternyata Masih Saudara, Siapa Saja Mereka?

    24 Pasang Artis Ini Ternyata Masih Saudara, Siapa Saja Mereka?

  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Sitemap
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami


  • Singapore
  • Thailand
  • Indonesia
  • Philippines
  • Malaysia
  • Sri Lanka
  • India
  • Vietnam
  • Australia
  • Japan
  • Nigeria
  • Kenya
Merek Mitra
Influencer Partner Brand LogoMama's Choice Partner Brand Logo
© Copyright theAsianparent 2021. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan
Artikel
  • img
    Komuniti
  • img
    Ramadan 2021
  • img
    Gizi & Stimulasi
  • img
    Hidrasi Keluarga
  • img
    Cek Alergi
  • img
    Sukses ASI Eksklusif
  • img
    Cari nama bayi
  • img
    Kehamilan
  • img
    Tumbuh Kembang
  • img
    Parenting
  • img
    Kesehatan
  • img
    Gaya Hidup
  • img
    Nutrisi
  • img
    Videos
  • img
    Belanja
Fitur
  • ?Komunitas Para Bunda
  • Pemantau Kehamilan
  • Pemantau Perkembangan Bayi
  • Resep
  • Makanan
  • Jajak
  • img
    VIP Parents
  • Kontes
  • Photobooth

Unduh aplikasi kami

  • Beriklan Dengan Kami
  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Pedoman Komunitas
  • Hubungi Kami
  • Syarat dan Ketentuan
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Fitur
  • Artikel
  • ?Beranda
  • Jajak
Buka di aplikasi