Anak memiliki berbagai potensi kecerdasan sejak ia masih dalam masa tumbuh kembang, bila anak Anda cenderung tidak bisa diam, bisa jadi ia memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi.
Melansir dari National Geographic, seorang pakar perkembangan anak bernama Howard Gardner mengungkapkan ada delapan jenis kecerdasan yang dimiliki oleh anak. Yakni meliputi:
- Kecerdasan linguistik,
- Kecerdasan matematis,
- Kecedasan visual spasial,
- Kecerdasan musik,
- Kecerdasan interpersonal,
- Kecerdasan intrapersonal,
- Kecerdasan kinestetik, dan
- Kecerdasan naturalis.
Untuk memaksimalkan potensi kecerdasan anak ini, orangtua dihimbau agar bisa menstimulasi kecerdasan mereka supaya berkembang dengan sempurna.
Artikel Terkait: 9 Kecerdasan Majemuk Anak yang Perlu Kita Stimulasi
Bila anak Anda tidak bisa duduk diam atau tenang dalam waktu lama, dia lebih senang bergerak, berlarian kesana kemari, atau melakukan berbagai aktifitas fisik. Hal ini menandakan bahwa si kecil memiliki kecerdasan kinestetik tinggi.
Apa itu kecerdasan kinestetik?
Kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang meliputi kemampuan fisik seperti koordinasi, keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, kecepatan dan kemampuan menerima rangsangan pada panca indera.
Sederhananya, kecerdasan kinestetik adalah kemampuan menggerakkan anggota tubuh sesuai keinginan otak.
Contoh paling umum pada anak yang memiliki kecerdasan kinestetik adalah anak suka melakukan berbagai kegiatan fisik. Seperti bersepeda, melompat, menari, berenang, bermain bola, dan aktifitas fisik lainnya.
Anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik cenderung tidak bisa duduk diam dalam waktu yang lama, dia akan selalu mencari alasan untuk menggerakkan anggota tubuhnya. Seperti berlarian di sekitar rumah, membongkar mainannya, atau sekedar naik turun kursi.
Manfaat kecerdasan kinestetik
Sebuah studi dilakukan oleh tim peneliti dari Universitas Eastern di Finlandia mengenai kecerdasan kinestetik ini. Mereka menemukan bahwa siswa yang memiliki kecerdasan kinestetik (terbukti dengan keaktifan mereka mengikuti kegiatan atletik) ternyata mempunyai kemampuan membaca dan matematika yang lebih baik.
Kemampuan membaca dan matematika sangat penting dikuasai oleh anak, karena keduanya merupakan kemampuan dasar akademik yang bisa mendukung anak meraih nilai akademis yang lebih tinggi pada mata pelajaran lainnya. Kemampuan matematika mewakili mata pelajaran eksak, sedangkan kemampuan membaca (bahasa) mewakili mata pelajaran sosial atau eksakta.
Selain peningkatan dalam kemampuan belajar, kecerdasan kinestetik juga bermanfaat dalam menyehatkan tubuh anak. Semakin banyak anak bergerak, peredaran darah akan semakin lancar, serta meningkatkan kinerja berbagai organ di dalam tubuhnya.
Banyak bergerak juga akan meningkatkan metabolisme tubuh anak, sehingga pembakaran energi di dalam tubuhnya menjadi lebih maksimal. Hal ini bermanfaat dalam membuat nafsu makan anak menjadi lebih tinggi, diapun bisa memiliki asupan nutrisi yang mencukupi kebutuhan tubuhnya.
Jadi, bila anak susah untuk diam, jangan keburu dimarahi ya, parents. Kemungkinan besar dia memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi.
Daripada memarahi, lebih baik Anda sebagai orangtua turut mendukung dan menstimulasi kecerdasan kinestetiknya. Dengan cara mengarahkan ia untuk melakukan kegiatan fisik yang bermanfaat, seperti membantu membersihkan rumah, membereskan mainannya sendiri, atau mengajak adiknya bermain.
Semoga bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
5 Tips Meningkatkan Kecerdasan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.