X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

Bacaan 3 menit
Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri

Kasus bunuh diri pada anak mengejutkan banyak pihak. Apa sebenarnya motif yang melatarbelakangi anak gantung diri hingga tewas ini?

Nathan Turangan, siswa kelas 5 SDN 1 Imandi, Sulawesi Utara, ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di dapur rumahnya hari Rabu, 7 Februari 2018. Diduga, anak gantung diri karena tak tahan menghadapi perundungan (bullying) dari teman-teman sekolahnya.

Anak gantung diri karena di-bully

Melihat anaknya sudah tiga hari tidak mau sekolah, ayah Nathan, Jefri Fivi Turangan pergi ke warung terdekat untuk berbelanja roti dan sereal.

Rencananya, Fivi akan memakai roti dan sereal sebagai ‘senjata’ untuk membujuk Nathan bersemangat lagi pergi ke sekolah. Fivi amat menyayangi anak semata wayangnya itu.

Menurut laporan, Fivi hanya tinggal berdua dengan anaknya karena istrinya pergi meninggalkan mereka ketika Nathan baru berusia setahun. Sejak itu, Fivi merawat dan membesarkan Nathan sendirian di rumah sederhana yang berdinding kayu dan beratap daun kelapa.

Sepulang dari warung, suara tangisan Fivi pecah ketika mendapati Nathan tergantung dengan tali rafia melilit di leher anaknya. Dengan bergegas, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang tambal ban ini menurunkan tubuh Nathan sambil berteriak minta tolong.

Tetangga berdatangan membantu Fivi membawa Nathan ke puskemas. Sayangnya nyawa Nathan tak tertolong meski tubuhnya masih terasa hangat dan belum mengeras.

Salah seorang tetangga Fivi yang sekaligus adalah rekan kerjanya, Sonny Sondakh, mengatakan, “Kasihan Fivi. Dia menangis histeris, bahkan beberapa kali jatuh ke lantai. Fivi hanya terus menangis sambil memeluk anaknya.”

Artikel terkait: Surat dari Seorang Ibu yang Anaknya Bunuh Diri Setelah dibully Online

Kapolsek Dumoga Timur, Iptu Nico Tulandi membenarkan peristiwa anak gantung diri ini. Menurut Iptu Nico, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh Nathan sehingga kasus ini adalah murni bunuh diri.

Dugaan sementara, Nathan bunuh diri karena sering di-bully oleh teman-temannya sehingga ia tak mau lagi pergi ke sekolah.

“Tadi saya koordinasi dengan kepala sekolahnya. Katanya di sekolah dia sering diejek teman-temannya. Dia merasa minder. Jadi, diduga ia depresi karena di-bully teman-temannya, sehingga mengakhiri hidupnya,” ujar Iptu Nico.

Kami mengungkapkan turut berduka bagi ayah Nathan. Semoga tidak ada lagi kasus anak yang nekat bunuh diri seperti ini…

Agar anak berani membela diri saat di-bully

Tidak ada orangtua yang rela melihat anaknya menjadi korban perundungan. Kita memang tidak bisa terus-menerus selama 24 jam penuh bersama dengan anak.

Namun, Parents bisa membekali anak cara membela diri sendiri untuk mencegah kemungkinan terburuk terjadinya perundungan. Ini bukanlah persoalan balas memukul jika dipukul.

  • Perlihatkan kepercayaan diri. Latih anak untuk memiliki bahasa tubuh yang meyakinkan, berjalan dengan tenang, dan berani melakukan tatap mata, meski ia sedanng merasa ketakutan atau tak percaya diri. Membangun mental adalah kunci utama agar tak ditindas.
  • Membentuk grup pertemanan. Pelaku bullying biasanya menargetkan anak yang sendirian dan tak punya teman. Jika anak Anda tampaknya kesulitan memiliki teman, maka ajari ia caranya menjalin persahabatan meski dengan satu orang saja.
  • Ajari anak untuk peka. Anak harus selalu waspada dengan lingkungan sekitar terutama jika ia merasa ada sesuatu yang tak beres di sekitarnya. Melatih kepekaan dan kewaspadaan menghindarkan anak dari kondisi terpojok dan dikeroyok di tempat sepi.
  • Hindari perkelahian. Katakan pada anak untuk tidak memusingkan omongan yang menyebut bahwa menghindari perkelahian adalah tindakan pengecut. Justru dengan menghindar dari perkelahian, anak bisa mencegah situasi yang lebih buruk terjadi.

Selengkapnya: 9 Strategi Mengajari Anak Membela Diri saat Menghadapi Bullying (Perundungan)

Usahakan agar anak selalu terbuka dengan Anda apapun yang terjadi. Untuk mengecek apa ada sesuatu yang tak beres, minta anak untuk menceritakan hari-harinya di sekolah.

 Yuk, bagikan artikel ini agar semakin banyak orangtua yang memahami betapa besar efek dari bullying terhadap kesehatan mental anak.
Referensi: Tribunnews, Pojok Satu, Manado Post Online

Baca juga:

Dituduh mencuri HP gurunya, anak perempuan ini memutuskan bunuh diri

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Giasinta Angguni

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Miris! Tangis Ayah ini pecah saat menemukan anaknya gantung diri
Bagikan:
  • Penelitian: Kematian Orangtua Bisa Memicu Anak Bunuh Diri

    Penelitian: Kematian Orangtua Bisa Memicu Anak Bunuh Diri

  • Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

    Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Penelitian: Kematian Orangtua Bisa Memicu Anak Bunuh Diri

    Penelitian: Kematian Orangtua Bisa Memicu Anak Bunuh Diri

  • Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

    Menyedihkan! Sebelum bunuh diri, gadis remaja ini membuat 4 surat wasiat

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.