Hai bunda.
Berbicara tentang keguguran akan menyisahkan kisah perih bagi beberapa bunda san suami. Bagaimana tidak, setiap pasangan pasti menginginkan kehadiran anak dalam kehidupan rumah tangganya. Bgitupun saya dan suami.
Saya dan suami sangatlah beruntung setelah menikah selang beberapa minggu kemudian saya mendapati hasil testpack garis dua. Saya hamil.
Namun saya dan suami merasakan kebahagiaan itu hanya beberapa bulan saja. Ya! Kami berdua kehilangan putri pertama kami. Annasya. Sedih rasanya kalau mengingat peristiwa itu. Anak kami meninggal selang 5 jam setelah ia lahir. Saya mengalami Ketuban pecah dini. Penyebabnya sendiri saya tidak paham. Bahkan dokter pun tidak bisa menganalisis kasus kehamilan saya saat itu. Gejala apa yang saya alami sebelumnya?
Kondisi saya masih bekerja selama hamil sebagai guru les privat dan mengendarai motor sehari-harinya. Oh ya, saya mengalami pendarahan saat trimestes 1. Pendarahan yang berulang itu membuat saya dan suami “nurut” kata-kata dokter. Saya harusnya bedrest total.
Puncaknya, saat memasuki trimester 2 dengan usia kandungan 23 minggu saya mengalami ketuban pecah dini. Apa yang saya rasakan? Di hari itu saya masih sempat mengepel lantai rumah pada sore hari, kemudian pada malam harinya saya merasakan seperti ada letupan air yang keluar dari kemaluan saya. Ciri-cirinya tidak berwarna, baunya seperti besi (menurut saya), keluar dalam jumlah banyak. Saya sudah mengira itu ketuban, karna kalau keputihan pun pasti ada sedikit lender dan tidak cair. Saya dan suami sangat panik. Sayangnya saat itu saya tidak langsung pergi ke UGD. Sehingga saya dan suami memutuskan untuk meunda untuk pemeriksaan. Terlambat. Ketuban sudah sangat menipis setelah 5 hari kami memutuskan untuk USG. Saya harus rawat inap. Selama saya diobservasi dokter memutuskan agar saya melahirkan anak saya. Betapa sedihnya, kondisi janin belum cukup bulan harus dilahirkan secara paksa. Saya dan suami mencoba ikhlas, ini adalah takdir Allah SWT agar kami tetap tidak bertinggi hati saat mendapatkan rejeki.
Saya harus diinduksi. Maa syaa Allah.. Allahu Akbar.
Inalillahi wa inna ilaihi rojiun. Allah lebih sayang anak kami.
Qodarullah, saya dan suami diberi amanah kembali oleh Allah SWT setelah 6 bulan kepergian anak kami. Rasa bahagia itu datang lagi di kehidupan kami. Dengan kata lain, kami harus menjaga dengan baik dan “lebih extra” lagi, bukan?
Sebelumnya, saya sempat konsultasi via online dengan dokter kandungan langganan saya…dr Cahyawati Arisusilo.
“Dok, saya mau bertanya, untuk riwayat kehamilan pertama saya waktu itu kira-kira berapa lama rentang waktu untuk program hamil lagi?”
Beliau menjawab “Kalau ASI kamu sudah tidak keluar dan haid kamu teratur boleh kok program. Minimal 6 bulan setelah melahirkan ya”
Entah itu doa kami dengan dr Cahya sikron mungkin ya. Setelah itu benar-benar jarak 6 bulan kemudian saya hamil.
Lalu, bagaimana saya menyuburkan kandungan setelah keguguran?
Sebenarnya tidak ada pantangan atau rekomendasi makanan yang saya konsumsi. Setelah saya haid untuk pertama kalinya saya mencoba mengonsumsi asam folat merk Folavit supaya Rahim saya kembali sehat. Saya juga mencoba kembali minum susu program hamil merk Prenagen selama 1 bulan saja (karna tiba-tiba saya tidak cocok minum susu tersebut, saya sering diare hehe).
Kalau makanan, mungkin saya lebih fokuskan ke suami saya agar lebih banyak mengonsumsi tauge/kecambah.
Mungkin ada yang bertanya, “Kok saya setelah keguguran tidak hamil hamil?”
Menurut pengalaman saya, saya sendiri tipikal wanita yang siklusnya tidak teratur setelah melahirkan anak pertama. Pasti karna hormon. Saya selalu merasakan haid yang terlambat 2 hari dari jadwal. Ternyata siklus haid saya berubah.
Saran saya, mau bagaimanapun alangkah baiknya ketika ada keluhan tentang hormonal segera periksakan ke dokter kandungan ya bun. Supaya bisa menghitung kembali masa subur bunda.
Semoga pengalaman saya ini bermanfaat ya buat bunda bunda sekalian.
Saat ini saya mengandung di usia 30 minggu. Semoga saya lulus trimestes 3 dan segera bertemu anak saya.
Dan buat pasangan suami istri diluar sana yang sedang memperjuangkan program hamil, semoga dan in syaa Allah aka nada masanya kalian mendapat kabar bahagia itu. jangan bosan merayu Allah SWT ya.. Semangat semuanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.