7 Tindakan yang Mengancam Kesehatan Anak-anak Kita
Kesehatan anak mahal harganya
Kadang penyebab anak sakit-sakitan bukan karena pengaruh cuaca, atau tertular virus dari temannya di sekolah. Siapa sangka ternyata rumahlah yang membawa aneka macam penyakit, baik penyakit fisik maupun mental.
Mengapa rumah bisa jadi tempat yang membahayakan dan bukannya melindungi kesehatan anak? Itu semua akibat kelalaian para orangtua yang menganggap remeh hal-hal pemicu penyakit berikut ini.
1. Menonton acara orang dewasa
Sinetron laga, sinetron percintaan, atau acara musik di televisi bisa tidak layak ditonton anak jika mengekspos cara berpakaian atau dialog yang kurang pantas. Kesehatan mental anak akan lebih terancam jika Anda berlangganan internet dan televisi kabel di rumah. Siapa yang tahu apa yang dilihat mereka saat membuka Youtube?
Cara mengatasinya: Jadilah orangtua yang melek teknologi agar kita bisa melindungi kesehatan mental anak dari dampak internet. Pelajari bagaimana cara mengatur parental control pada pesawat televisi dan perangkat gadget anak. Berita yang mengekspos kekerasan dan kriminalitas juga tidak layak ditonton anak.
2. Makan makanan enak dan praktis setiap hari
Baru punya bayi mungkin membuat Anda tak ada waktu buat memasak, apalagi jika Anda juga bekerja.
Beberapa ibu mungkin akan memilih makanan cepat saji atau membeli masakan jadi. Kita tak pernah tahu apa yang dimasukkan si pembuat dalam masakan, atau berapa lama ia merebus sayur. Makanan yang terasa enak di lidah justru harus dicurigai karena mungkin mengandung banyak MSG.
Cara mengatasinya:Pandai-pandailah memilih katering atau jasa penyedia makanan jadi. Tanyakan apa mereka memakai MSG. Jika ya, Anda bisa meminta pihak katering untuk tidak menambahkan MSG. Paling aman sih memakai jasa katering masakan organik, tapi harga makanannya memang lebih mahal.
3. Malas bersih-bersih
Sibuk mengurus bayi sering jadi alasan kita membiarkan rumah berantakan. Kita tak bisa menggendong bayi atau mengurungnya di kamar setiap hari agar tak terpapar kuman atau bakteri di lantai. Lagipula bayi perlu bereksplorasi di tempat yang lebih luas dan bebas kuman.
Cara mengatasinya: Jangan sampai perilaku kita membuat kesehatan anak terancam. Bangunlah di pagi buta (jam 4-5 pagi), lalu sapu dan pel lantai segera saat bayi masih tidur. Beri semangat pada diri Anda dengan mensugesti otak bahwa Anda sedang berolahraga pagi untuk menguruskan badan.
4. Menggantungkan terlalu banyak baju di kamar
Baju yang digantung dan tirai adalah tempat favorit nyamuk selain genangan air. Menyemprotkan obat pembasmi serangga mungkin tak akan banyak membantu, karena nyamuk akan datang kembali jika bau obat semprot sudah hilang. Kesehatan anak akan terancam jika nyamuk yang bertamu ke rumah Anda tergolong nyamuk pembawa penyakit (misalnya nyamuk aedes aegypti).
Cara mengatasinya: Lipat kembali pakaian yang masih bersih, atau cuci semuanya.
5. Menjemur pakaian basah di dalam ruangan
Hujan yang tak kunjung berhenti membuat beberapa ibu terpaksa menjemur baju basah dalam ruangan. Saya masih ingat betapa repotnya kami di saat bayi pertama saya lahir. Popok basah menumpuk setiap saat karena bayi saya tidak pakai diapers. Apalagi saat itu kami belum punya mesin cuci dan pas musim hujan pula. Komplit deh pokoknya.
Sebuah studi menyebutkan, menjemur pakaian basah dalam ruangan tertutup dan minim ventilasi akan membuat udara di sekitarnya lebih lembab. Kondisi ini memungkinkan tungau dan cendawan berkembang biak, serta memicu asma dan alergi.
Cara mengatasinya: Jangan gantung pakaian basah di dalam ruangan jika hari hujan. Jika tak ada teras atau ruang lain untuk menjemur, lebih baik tidak usah menjemur pakaian basah sama sekali. Jemurlah pakaian basah Anda saat hujan sudah reda.
6. Malas membersihkan kulkas
Makanan yang disimpan dalam kulkas memang akan lebih tahan lama. Meski demikian, jangan menyimpan makanan hingga berhari-hari dalam kulkas, apalagi sampai mengering dan tak berbentuk lagi.
Paul McDonell, seorang peneliti asal London, Inggris mengatakan, salad yang disimpan dalam kulkas 750 kali berpotensi tercemar bakteri. Ini karena adanya bakteri seperti E-coli dan salmonella yang tahan terhadap suhu kulkas.
Cara mengatasinya: Bersihkan kulkas Anda minimal satu kali seminggu. Bagian-bagian kulkas yang paling tercemar oleh bakteri adalah pegangan kulkas, karet pintu, rak dan laci kulkas. Bersihkan bagian ini dengan seksama menggunakan cairan pembersih.
Simpan makanan matang dalam wadah berpenutup sebleum meletakkannya dalam kulkas. Jangan pertaruhkan kesehatan anak dengan memberikan makanan yang sudah disimpan terlalu lama dalam kulkas.
7. Membonceng anak di bagian depan sepeda motor
Pemandangan seperti ini pasti sudah nggak asing lagi kan? Meski Anda sudah mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang dan tidak main salip sembarangan, itu bukan jaminan anak akan aman.
Anak yang diletakkan di bagian depan saat Anda naik sepeda motor akan terpapar angin yang lebih kuat dan debu yang lebih pekat. Kesehatan anak bisa terganggu akibatnya. Anak bisa mudah terkena flu, batuk atau gangguan pernafasan lainnya.
Cara mengatasinya: Selalu letakkan anak di bagian belakang punggung Anda. Gunakan sabuk pengaman khusus atau kursi khusus untuk membonceng anak di atas sepeda motor. Jangan membonceng lebih dari satu anak. Hindari naik sepeda motor sambil menggendong bayi,
Parents,mari tingkatkan kewaspadaan saat menjalankan aktivitas sehari-hari agar kesehatan anak kita tetap terjaga.