X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Hidrasi Keluarga
  • Breastfeeding Week 2022
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

6 Jenis Komplikasi Persalinan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil

Bacaan 5 menit
6 Jenis Komplikasi Persalinan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil6 Jenis Komplikasi Persalinan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil

Selain risiko kehamilan yang mungkin ibu hamil hadapi selama kehamilan, ada pula komplikasi persalinan yang kadang tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Persalinan adalah proses terakhir yang harus ibu jalani setelah sembilan bulan mengandung. Meskipun sebagian besar ibu dapat melaluinya dengan baik, namun ada pula sebagian ibu yang mengalami komplikasi persalinan.

Berbagai komplikasi persalinan

Ketika proses persalinan dimulai, otot-otot perut ibu akan mengecil dan menyebabkan mulainya kontraksi. Kontraksi inilah yang akan menyebabkan leher rahim (serviks) menipis dan kemudian melebar (dilate).

Proses persalinan bisa berlangsung lebih dari 12 jam, terlebih untuk ibu-ibu yang baru pertama kali melahirkan. Untungnya, kebanyakan ibu mampu melampaui proses ini dengan sempurna tanpa kejadian apapun.

Namun, tetap saja beberapa ibu bisa mengalami komplikasi persalinan yang biasanya merupakan kasus tak terduga dan tidak bisa diprediksi sebelumnya.

Komplikasi persalinan yang bisa terjadi pada ibu, mulai dari ketidaktepatan pemberian penghilang rasa sakit, kondisi gawat janin, hingga pendarahan seusai melahirkan.

Berikut kami uraikan satu persatu keenam jenis komplikasi persalinan yang mungkin terjadi.

1. Pemberian obat penghilang rasa sakit yang tidak tepat

komplikasi persalinan

Seperti kita tahu, persalinan merupakan salah satu proses yang cukup menyakitkan dan bisa berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi seperti ini tentu saja sangat melelahkan bagi Ibu, baik secara fisik atau psikologis.

Ibu sebetulnya bisa mengurangi rasa sakit tersebut dengan mempersiapkan diri secara mental atau mengikuti kursus prenatal guna mempersiapkan diri saat persalinan nanti.

Alternatif lainnya adalah dengan pemberian obat penghilang rasa sakit. Obat ini biasanya diberikan dengan pertimbangan bahwa ibu bisa menjadi lelah sebelum proses persalinan selesai.

Jenis penghilang rasa sakit yang pertama adalah gabungan dari oksigen dan nitrous oxide (gas yang membuat orang tertawa) yang dialirkan melalui masker atau mouthpiece untuk mengurangi rasa sakit yang timbul saat melahirkan.

Pilihan kedua biasanya berupa suntikan penghilang rasa sakit yang biasanya diberikan melalui bokong. Dengan adanya suntikan ini, ibu bisa saja tidak akan merasakan sakit selama menunggu proses pembukaan selesai paling tidak selama 2-4 jam.

Sayangnya, suntikan ini juga memiliki efek samping. Ibu bisa saja merasa sangat mengantuk. Jadi bila suntikan ini diberikan saat bayi sudah siap untuk dilahirkan, pernapasan bayi bisa terganggu karenanya. Untuk mengatasinya dokter biasanya akan memberikan obat penangkal kepada bayi.

JIka ibu masih juga mengalami rasa sakit yang berlebih, suntikan anestesi epidural oleh ahli anestesi juga bisa diberikan. Bila tindakan ini efektif, ibu biasanya akan merasakan kakinya memberat, bahkan mungkin tidak mampu untuk menggerakkannya. Karena itu bantuan kateter biasanya juga diberikan untuk membantu ibu buang air kecil.

Baca juga: 10 Keluhan Umum pada Suntikan Epidural

2. Hambatan persalinan (failure progress)

komplikasi persalinan

Ini biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan. Kondisi ini terjadi karena perut ibu belum terkondisi untuk melahirkan, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk merespon hormon pemicu kontraksi.

Tindakan yang akan dokter lakukan adalah pemberian hormon pemicu kontraksi, oksitosin, guna membantu rahim lebih berkontraksi.

3. Chipalopelvic disproportion (CPD)

Jumlah ibu yang hamil di atas 35 tahun kini semakin tinggi. Sayangnya, gaya hidup di Asia seringkali membuat ibu rentan terhadap diabetes.

Kondisi diabetes yang tak terkontrol pada ibu hamil bisa menyebabkan janin mengalami Chipalopelvic disproportion (CPD)

Chipalopelvic disproportion adalah kondisi kepala dan bahu bayi yang terlalu besar untuk melalui panggul ibu dan bisa menyebabkan lambannya proses persalinan. Satu-satunya solusi untuk kasus CPD adalah operasi Caesar.

4. Gawat janin (Fetal distress)

Istilah gawat janin atau fetal distress sebetulnya merujuk pada pelbagai komplikasi persalinan. Jika ibu mendengar istilah ini diucapkan oleh dokter yang membantu proses persalinan, mintalah untuk lebih spesifik menyebutkan apa yang sesungguhnya terjadi pada bayi.

Dokter biasanya menggunakan istilah ini ketika ada kejadian yang berkaitan dengan detak jantung bayi.

Proses melahirkan tidak hanya membuat stres ibu tapi juga bayi. Sementara pelvis ibu belum membuka sempurna agar dokter bisa memberikan tindakan dengan forceps atau vakum; janin yang sudah siap dilahirkan bisa saja mengalami hipoksia atau kekurangan oksigen sehingga janin berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan.

Dokter umumnya akan segera merekomendasikan operasi Caesar bila hal ini yang terjadi.

5. Sungsang

komplikasi persalinan

Cerita mitra kami
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
6 Ide Kado untuk Ibu Hamil yang Bermanfaat, Bunda Pasti Suka!
Ini Perbedaan Stretch Mark Putih & Merah, Cek di Sini Yuk!
Ini Perbedaan Stretch Mark Putih & Merah, Cek di Sini Yuk!
Mengapa Calon Ibu Harus Berinvestasi pada Tes Kehamilan alih-alih Perlengkapan Bayi di Awal Kehamilan
Mengapa Calon Ibu Harus Berinvestasi pada Tes Kehamilan alih-alih Perlengkapan Bayi di Awal Kehamilan
Mama's Choice Luncurkan Stretch Mark Serum dengan Formula Inovatif
Mama's Choice Luncurkan Stretch Mark Serum dengan Formula Inovatif

Idealnya, kepala bayi ada di posisi bawah setelah berusia 37 minggu; menghadap ke arah mana ia siap dilahirkan.

Sungsang bisa terjadi karena beberapa hal di antaranya sempitnya panggul ibu, air ketuban yang berlebih, bentuk rahim ibu yang lonjong di bagian atas, hidrosephalus, serta adanya adanya kejadian plasenta previa.

Baca juga: Pendarahan pada Trimester Kedua, Waspadai Plasenta Previa

Dulu dokter bisa saja berusaha untuk memutar posisi bayi dengan cara memberi tekanan dari luar pada perut ibu (external cephalic version) namun karena dinilai beresiko cara ini kini dihilangkan.

Cara mengatasi komplikasi persalinan sungsang adalah dengan operasi Caesar.

6. Pendarahan usai melahirkan

Umumnya ibu berpendapat bahwa proses melahirkan selesai seiring dengan keluarnya bayi. Namun sesungguhnya proses melahirkan baru usai saat plasenta keluar seluruhnya dari perut ibu. Normalnya, perut ibu akan berkontraksi dengan sendirinya untuk mengeluarkan plasenta.

Pendarahan bisa saja terjadi bila rahim ibu terlalu lelah untuk berkontraksi setelah melalui proses persalinan yang lama. Jika pendarahan tidak banyak, dokter akan memberikan suntikan uterotonika untuk membantu rahim berkontraksi kembali.

Jika pendarahan terus terjadi maka dokter mungkin akan melakukan pengikatan pembuluh darah atau malah mengankat rahim (histerektomi)

 

Baca juga artikel menarik lainnya:

Proses Melahirkan Normal

Tanda-tanda Akan Melahirkan

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

ddc-calendar
Bersiaplah untuk kelahiran bayi dengan menambahkan HPL Anda
ATAU
Hitung tanggal HPL
img
Penulis

Rahayu Pawitri

  • Halaman Depan
  • /
  • Tips Kehamilan
  • /
  • 6 Jenis Komplikasi Persalinan yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Bagikan:
  • ILA Membantu Persalinan dengan Rasa Sakit yang Minimal

    ILA Membantu Persalinan dengan Rasa Sakit yang Minimal

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Video Pencabutan Staples Usai Cesar, Ternyata Beda dengan Jahitan

    Video Pencabutan Staples Usai Cesar, Ternyata Beda dengan Jahitan

  • 19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

    19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

app info
get app banner
  • ILA Membantu Persalinan dengan Rasa Sakit yang Minimal

    ILA Membantu Persalinan dengan Rasa Sakit yang Minimal

  • Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

    Dokter kandungan: "Melahirkan normal pasca caesar itu berisiko tinggi!"

  • Video Pencabutan Staples Usai Cesar, Ternyata Beda dengan Jahitan

    Video Pencabutan Staples Usai Cesar, Ternyata Beda dengan Jahitan

  • 19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

    19 Cara Alami Atasi Mual saat Hamil, Ampuh dan Bumil Harus Coba!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar kehamilan.