6 Alasan Bayi Menangis

undefined

Bayi yang sudah lebih besar usianya, kadang lebih sering menangis. Kenali alasan bayi menangis, agar kita lebih mudah mengerti dan mengatasinya.

Kenali penyebab bayi menangis

Kenali penyebab bayi menangis

Ketika bayi berusia di bawah 3 bulan, biasanya hanya ada 3 alasan mengapa bayi menangis, yaitu lapar, tidak nyaman, dan sakit. Namun setelah bayi beranjak lebih dewasa, yaitu di atas 3 bulan, ada beberapa penyebab lainnya yang menyebabkan bayi menangis.

6 alasan bayi berusia di atas 3 bulan menangis adalah :

1) Lapar

Kita mungkin sudah terbiasa dengan porsi makanannya sehari-hari, tetapi seiring dengan pertumbuhannya, bayi membutuhkan kalori lebih banyak. Tidaklah mengherankan, karena pada usia di atas 3 bulan bayi sudah lebih banyak bergerak. Misalnya, bayi 4 bulan sudah mulai bisa tengkurap dan berguling, lalu bayi 6 bulan mulai merangkak maju. Tentunya mereka membutuhkan kalori lebih banyak daripada biasanya.

2) Gelisah

Biasanya pada usia 7 atau 8 bulan, bayi mulai merangkak ke sana sini untuk mengeksplorasi lingkungan di sekelilingnya. Saat ia tidak berada dekat dengan ibunya, ia merasa gelisah dan kurang percaya diri. Itulah sebabnya ia menangis. Pada masa ini bayi biasanya memiliki ikatan emosi yang sangat tinggi dengan ibunya, sehingga cenderung rewel bila ditinggal sebentar saja.

3) Rasa sakit

Bayi 3 bulan yang sedang belajar tengkurap, mungkin menangis ketika tengkurapnya belum bisa sempurna. Salah satu tangannya belum bisa ia pindahkan sehingga terjepit badannya, sehingga menjadi penyebab bayi menangis. Sedangkan untuk bayi yang sudah bisa tengkurap, jidat atau kepalanya mungkin terbentur mainan, dinding, atau tepi ranjang bayi sehingga ia menangis.

Terkadang, yang membuat bayi menangis bukanlah rasa sakitnya, tetapi rasa kaget yang ia alami. Ada juga yang menangis karena “manja” atau istilahnya “kolokan”. Contohnya, bila bayi terbentur dan kita langsung mengelus-ngelus sambil berkata, “Ngga apa-apa ya sayang…” maka bayi menangis, tetapi coba deh bila kita pura-pura tidak tahu ia terbentur, mungkin saja ia tidak menangis sama sekali. Pernahkah bunda mencoba hal ini?

4) Menginginkan sesuatu

Mulai usia 2 bulan, bayi menangis juga dapat disebabkan karena menginginkan sesuatu sesuai dengan cara yang dia kehendaki. Misalnya ingin digendong, ingin diajak bicara, ingin memegang mainan yang jauh letaknya, dan lain-lain.

Alasan ke-5 pada halaman selanjutnya …

5) Frustasi

Bayi menangis juga dapat disebabkan karena ia ingin melakukan yang ia belum mampu. Setelah mencoba tetapi tidak bisa, akhirnya ia frustasi dan menangis. Contohnya, bayi berusia 4 bulan yang baru bisa tengkurap, frustasi karena tidak dapat maju merangkak mengambil mainan yang ada di depannya. Atau, bayi yang baru bisa tengkurap tetapi belum bisa kembali pada posisi terlentang akan menangis bila ia sudah lelah tengkurap.

6) Terlalu lelah

Bayi yang terlalu lelah ataupun mengantuk akan rewel sekali. Baginya, apapun salah dan membuatnya menangis. Kadang bayi yang terlalu lelah tidak dapat langsung tertidur, sehingga makin rewel lagi. Cara mengatasinya adalah membuatnya tenang, misalnya digendong dulu sementara, baru dibaringkan di ranjang bila ia sudah tenang. Gunakan musik untuk menambah relaksasi.

Artikel terkait : Lagu Pengantar Tidur : Belaian Sayang

Jangan memarahi bayi menangis

Karena kita mengetahui penyebab-penyebab bayi menangis, kita lebih mudah meredakan tangisannya. Sekesal apapun, janganlah memarahi bayi yang menangis, karena secara psikologis bayi menangis justru butuh empati dari orangtuanya. Pada usia 5-6 bulan bayi sudah dapat mengerti bila ibunya marah dan ia akan tambah menangis.

Ada 3 kondisi di mana kita tidak boleh menghiraukan tangisan bayi, karena akan berdampak negatif pada perkembangan psikologisnya, yaitu :

  1. Ketika bayi sakit
  2. Ketika bayi terluka
  3. Ketika bayi sedih

Untuk informasi selengkapnya tentang ketiga hal ini, silakan klik di sini : Tangisan Bayi Harus Dihiraukan Dengan Baik

 

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.