5 Kesalahan Fatal Dalam Mendidik Balita
Mendidik balita, fase yang harus dijalani setiap orangtua
Bayi yang kecil mungil kini telah tumbuh menjadi balita. Mengasuh dan merawatnya pun tidak lagi sesederhana dulu. Rasa ingin tahunya semakin besar, selera makannya juga berubah. Semua ini membuat mendidik balita bukan perkara mudah.
Harus kita akui orangtua tak lepas dari kesalahan, termasuk kesalahan saat mendidik balita umur 3-5 tahun.
Hmmm .. kesalahan yang mana ya? Coba cek daftar kami berikut ini.
1. Tidak membiarkannya mandiri
Kasih sayang orangtua menjadi bumerang bagi anak, ketika Anda terus berusaha menjauhkan si kecil dari berbagai kesulitan. Misalnya, tetap membantu memakaikan sepatu, padahal ia sudah bisa melakukannya sendiri. Alasan Anda, biar cepat.
Balita umur 3 tahun biasanya sudah tertarik memakai sandal milik kakak atau milik bundanya. Sedangkan balita umur 4-5 tahun sudah bisa diajari memakai sepatu atau sandal sendiri.
Ia akan tertarik jika sandal atau sepatunya bergambar tokoh kartun kesukaannya, atau berwarna favoritnya.
2. Menganggapnya orang dewasa
Ketika Anda sedang lengah, si kecil merobek-robek selembar uang 50 ribu yang diambilnya dari dompet Anda. Padahal hari itu sedang tanggal tua. Apa yang terjadi kemudian? Apakah Anda akan murka kepadanya?
Sekesal apapun Anda, percuma memarahinya dengan bahasa orang dewasa, seperti 'Aduh Nak, itu uang Mama satu-satunya,' atau 'Nakal, tau nggak kamu cari duit itu susah!' Mungkin Anda mengira mendidik balita dengan berbicara seolah ia orang dewasa akan membuatnya lekas memahami kesulitan orangtua.
Ya, anak memang harus memahami itu, tapi usia 3-5 tahun masih terlalu dini. Jangan sampai anak Anda kehilangan masa kanak-kanak karena menjadi dewasa sebelum waktunya.
3. Terlalu banyak 'jangan'
Coba hitung, berapa kali dalam sehari Anda meraungkan kata 'jangan' pada balita Anda? Apa tidak bosan? Kata 'jangan' bernuansa negatif, karena melarang si kecil melakukan apa yang ia inginkan. Ini adalah cara mendidik balita yang kurang tepat. Inisiatif dan daya kreatifnya bisa terkikis karena ia takut Anda bilang 'jangan'.
Lebih baik panggil namanya, atau segera alihkan perhatiannya jika Anda melihat ia melakukan sesuatu yang berbahaya.
Baca selengkapnya dalam Mencari Alternatif Kata 'Jangan'
4. Jarang mengajaknya bermain
Anak usia 3-5 tahun lebih cepat belajar banyak hal saat ia bermain. Jadi jangan paksa ia ikut les calistung, kumon dsb kalau ia tidak mau.
Memang anak suka bermain dengan teman sebayanya. Mengapa tidak coba jadi orangtua yang keren dengan mengajaknya bermain air, main bola atau main Lego bersama?
Bermain adalah cara mendidik balita yang tepat, karena Anda juga bisa membangun ikatan emosional saat bersamanya.
5. Tidak konsisten
Anda, ayahnya dan rumahnya adalah dunia si kecil. Ia melihat hal-hal baru di luar rumah atau bertemu teman-teman yang reseh di PAUD. Rumah membuatnya merasa aman, karena ia sudah tahu apa yang akan ditemuinya di rumah.
Ia sudah tahu sore hari adalah jamnya nonton kartun, lalu makan malam trus bobo ditemani ibu. Sebaliknya, ketidakteraturan membuat dirinya merasa cemas.
Hari ini ia boleh makan kue banyak-banyak, esoknya Anda sedang bete dan melampiaskannya dengan marah-marah pada si balita. Anda bilang ia terlalu banyak makanan manis, padahal kemarin ia juga melakukannya dan Anda membiarkannya.
Konsistensi adalah sikap yang diperlukan untuk mendidik balita. Orangtua yang tidak konsisten membuat balita tidak nyaman. Ia pun akan sering rewel dan menangis karena sesuatu yang sepele, atau tanpa sebab.
Sudah siap mengubah cara mendidik balita hari ini, Bunda?