Ayah, Jangan Ucapkan 10 Kalimat Perusak Rumah Tangga Ini Kepada Istri Anda
Sering mengalami badai dalam rumah tangga akhir-akhir ini? Mungkin Anda telah mengatakan sesuatu yang salah pada istri Anda!

Hindari kalimat pembawa bencana bagi rumah tangga Anda
Suami dan istri berasal dari dua keluarga yang berbeda. Maka jangan heran jika Anda dan si dia bertolak belakang dalam beberapa hal.
Kalimat-kalimat berikut ini mungkin biasa-biasa saja bagi Anda, tapi bisa menyakitkan hati istri.

"Mama sepertinya harus diet deh."
Meski Anda hanya becanda, istri Anda akan mengira bahwa Anda mengatakan ia 'gemuk.' Jangan katakan apapun walau Anda lihat ia benar-benar mengalami penambahan berat badan. Sebaliknya, sarankan ia menghidangkan makanan sehat untuk Anda berdua, atau ajaklah ia berjalan kaki tiap pagi. Niscaya rumah tangga Anda akan lebih harmonis.

"Masakanmu seenak masakan ibuku."
Anda bermaksud memujinya. Namun membandingkan istri dengan ibu Anda belum tentu membuatnya merasa senang, dan akan menjerumuskan Anda ke sebuah pertengkaran!

"Mantanku tak akan melakukan ini."
Membandingkan istri dengan mantan pacar Anda jelas akan membuatnya cemburu. Kami sarankan agar Anda tak memperkeruh suasana rumah tangga dengan menyebut nama sang mantan di hadapan istri.

"Mama ngapain aja sih seharian?"
Suatu hari Anda pulang kantor lebih cepat dari biasanya dan terkejut saat mengetahui rumah berantakan oleh mainan anak-anak Anda, tumpukan pakaian yang belum diseterika dan tak ada makanan apapun di meja makan! Meski Anda benar-benar kesal menghadapi situasi semacam ini, jangan katakan apapun yang membuatnya tersinggung dan membuat rumah tangga Anda makin tidak nyaman.

"Mama cerewet banget sih."
Anda lelah akibat tugas kantor yang menumpuk plus kemacetan yang harus Anda lalui pada hari itu. Sesampainya di rumah, istri Anda menyambut dengan hujan pertanyaan yang membuat Anda merasa kesal. Meski Anda merasa terganggu, namun bagi istri itu adalah bentuk perhatiannya dalam menyambut suami sepulangdari bekerja. Kalimat seperti di atas hanya akan memancing kalimat pedas lainnya, dan terjadilah percekcokan.

"Kau selalu begitu."
Mengatakan terus terang tentang kebiasaan istri yang tak Anda sukai hanya akan membuatnya marah dan berupaya membela diri. Bahkan bisa saja ia akan balik menyerang Anda. Jika Anda memang merasa harus mengatakan sesuatu tentang kebiasaan buruknya, coba awali tanpa menggunakan kalimat 'kau selalu ...'.

"Kaos kakiku ditaruh dimana?"
Pagi hari adalah waktu tersibuk bagi ibu rumah tangga manapun, tak terkecuali istri Anda. Ia harus menyiapkan anak-anak untuk sekolah, membuat sarapan, dan banyak lagi. Jangan menambah kepanikannya dengan menyuruhnya melakukan sesuatu yang sebenarnya bisa Anda lakukan sendiri.

"Jangan pakai baju itu dong."
Anda dan istri hendak menghadiri sebuah pesta reuni SMA. Istri memakai baju yang menurut Anda terlalu seksi dan Anda tak menyukai hal ini. Anda bisa menyarankan pakaian lain yang lebih pantas dikenakannya, daripada terpaksa batal datang ke pesta karena Anda dan istri terlibat adu mulut gara-gara sepotong baju!

"Ibu terlalu boros."
Menghakimi perilaku berbelanja istri hanya akan membuatnya tertekan. Perasaan ini diakibatkan ia harus memutar otak ekstra keras untuk mengatur keuangan di tengah situasi ekonomi yang sering kali tidak menentu. Saya pun tak yakin para suami cukup update tentang naik turunnya harga sembako, kecuali misalnya Anda menjalankan usaha toko kelontong. Jika Anda curiga terhadap perilaku belanja istri Anda, cobalah sesekali Anda dan istri pergi berbelanja ke pasar atau supermarket berdua untuk mengetahui benar dan tidaknya kecurigaan Anda.

"Aku sibuk!"
Kalimat semacam ini harus dihindari jika Anda berniat menjaga situasi kondusif dalam rumah tangga Anda. Usahakan merendahkan nada bicara agar istri Anda tidak tersinggung saat mendengarnya.
Selanjutnya
Penulis
jpqosinbo
Bagikan:
7 Resolusi 2018 untuk Rumah Tangga Lebih Bahagia dan Harmonis
Ini Alasan Hubungan 'Beracun' dengan Keluarga Perlu Anda Tinggalkan!
Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita
Hamil lagi setelah dua bulan melahirkan, ibu ini menyambut kehadiran buah hati dengan suka cita