10 Hal Yang Perlu Bunda Ketahui Sebelum Menyusui
Ada beberapa hal yang Bunda perlu tahu tentang ASI dan menyusui, termasuk tips dari ahli laktasi. Simak di sini ya.
Menyusui adalah gaya hidup, bukan sekedar perkara memberi makan bayi. Bagi ibu, memberikan ASI kepada bayi membutuhkan komitmen dan dukungan yang kuat dari berbagai pihak.
Untuk itu kami ingin berbagi hal-hal yang perlu Bunda ketahui seputar asi dan menyusui berikut ini.
1. Menyusui adalah yang terbaik bagi bayi
Tidak yang meragukan air susu ibu sebagai makanan terbaik bagi bayi. Air susu ibu mengandung nutrisi terbaik yang gampang dicerna oleh bayi.
Kolostrum, atau ASI yang keluar di masa awal kelahiran bayi, kaya akan kandungan antibodi yang melindungi dan membantu menbentuk sistem imun tubuh bayi yang baru lahir.
Pada hari ke 3 sampai 5, ASI akan mulai berubah warna, dari kuning ke putih susu. ASI yang berwarna putih ini mengandung lemak, gula, air, dan protein dengan kadar tepat sesuai kebutuhan bayi untuk tumbuh.
Yang lebih menarik, ASI akan menyesuaikan komposisinya sesuai kebutuhan nutrisi seiring perkembangan bayi.
Manfaat ASI tidak berhenti di situ. Menurut laporan Health Promotion Board of Singapore (HPB), ASI juga dapat menurunkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS), diabetes tipe 2, dan obesitas pada anak.
Baca juga: Manfaat ASI bagi Perkembangan Mental Anak
2. Menyusui baik untuk kesehatan ibu juga
Tidak hanya baik untuk bayi, menyusui juga memberikan banyak manfaat bagi ibu. Dalam segi kesehatan, menyusui dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2, kanker ovarium dan kanker payudara pada ibu.
Memberikan ASI kepada bayi juga dapat melepaskan hormon prolaktin dan oksitosin, yang dapat menurunkan level stress pada ibu. Selain itu, hormon oksitosin juga membantu meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan bayi.
3. Awalnya memang susah
Hampir semua ibu mengalami kesulitan pada awal-awal menyusui. Mulai dari air susu tidak mau keluar, puting rata hingga bayi tidak mau menyusu dari payudara.
Semua kesulitan yang Bunda rasakan adalah normal dan ada solusinya jika Bunda mau berusaha. Gunakan alat bantuan seperti puting tambahan dan pompa ASI.
Baca juga: Tips Agar Ibu Tak Mudah Putus Asa
Dengan ketekunan, kesabaran dan dukungan profesional yang tepat, segala rintangan dapat diatasi. Dan tanpa Bunda sadari, menyusui akan menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari.
4. Jangan ragu meminta bantuan
Saya pribadi sempat merasa kesulitan pada hari-hari pertama kelahiran anak saya. Efeknya bayi saya sempat kuning karena kesulitan menurunkan biliribun dari tubuhnya yang harusnya bisa dibantu oleh ASI.
Namun dengan bantuan ahli laktasi di rumah sakit, saya belajar cara memegang bayi dan membantu bayi menempelkan mulutnya dengan benar pada payudara. Ternyata dua hal ini menjadi penentu yang signifikasi dalam kesuksesan menyusui.
Jadi, jika Bunda baru saja melahirkan dan kesulitan memberikan ASI pada bayi, jangan langsung menyerah ya, Bun. Jangan ragu untuk meminta bantuan suster atau bidan di tempat Bunda bersalin.
Bahkan jika Bunda masih kesulitan ketika di rumah, Bunda tetap bisa memanggil suster atau ahli laktasi lainnya ke rumah untuk konsultasi dan membantu Bunda.
Jika kesulitan mencari ahli laktasi, coba hubungi teman atau kerabat yang sudah berpengalaman. Mereka tentunya akan senang membantu Bunda.
5. Meski sesekali makan junkfood, ASI tetap sempurna bagi bayi
Menurut Jophia Bok, ahli laktasi di Singapura, Bayi akan tetap mendapatkan nutrisi dengan kadar tepat meski ibu makan makanan yang tidak sehat. Tapi bukan berarti Bunda boleh makan junkfood setiap hari.
Jophia juga menerangkan bahwa memiliki asupan yang baik, diet seimbang dan tidak membiarkan tubuh kelaparan adalah sangat penting bagi seorang ibu menyusui.
Hal ini untuk memastikan bahwa tubuh ibu tidak menguras sumber daya di tubuh sendiri demi memenuhi kekurangan nutrisi dalam asupan ibu, agar kualitas ASI tetap baik untuk bayi.
Jadi tetap makan berbagai makanan bergizi dengan diet seimbang ya, Bun. Jika perlu, minum vitamin yang tepat sesuai kebutuhan ibu dan bayi. Pastikan juga asupan kalsium cukup dan minum air yang banyak.
6. Penting punya breastpads!
Ketika ASI sudah keluar, stimulan sekecil apapun bisa merangsang asi untuk merembes keluar. Maka tak jarang, bra jadi kebasahan.
Bahkan jika ASI sedang ‘banjir’, baju yang dikenakan juga bisa ikut basah. Repot kan Bun kalau hal ini terjadi ketika kita sedang di luar rumah? Jadi penting untuk selalu sedia breastpads.
Namun jangan lupa untuk mengganti bantalan payudara ini sesering mungkin. Karena jika terlalu lembab, breastpads dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
7. Menyusui bisa membuat Bunda sangat nyaman
Bayangkan hidup tanpa perlu susu formula. Tidak ada drama panik harus ke supermarket karena kehabisan susu. Bunda tak perlu bangun tengah malam untuk menyiapkan botol susu.
Tidak perlu repot mencuci, mensterilkan botol susu. Tidak banyak bawaan saat bepergian dengan bayi, tanpa botol, kaleng susu, dan air panas.
ASI adalah makanan ‘instan’ yang tersedia kapan saja untuk bayi, dan pastinya selalu hangat tanpa takut basi.
8. Memberi kesempatan membentuk ikatan yang sempurna
Menjadi orangtua bisa sangat melelahkan, terutama jika Bunda adalah ibu baru yang masih belajar cara merawat bayi.
Namun saat Bunda sudah menguasai seninya menyusui, tidak ada hal lain yang seindah dan menenangkan seperti melihat bayi Bunda puas, hangat dan aman di payudara Bunda.
Menyusui membuat Bunda dapat duduk dengan tenang. Bunda juga dapat memeluk bayi Bunda, melihat wajahnya yang sempurna dan mengagumi bahwa ia tumbuh karena ASI yang Bunda berikan.
9. Mulut bayi harus menempel dengan baik
Ini adalah hal yang paling penting agar bayi dapat menyusui dengan baik. Bunda harus belajar membantu bayi agar bisa menempelkan mulutnya dengan benar pada payudara.
Setelah mulut bayi menempel dengan baik, ia akan dapat menyusu dengan mudah, dan payudara ibu juga tidak akan sakit.
Cara memastikan mulut bayi menempel dengan baik:
- Mulut bayi terbuka selebar-lebarnya sebelum menempel pada payudara
- Lidah, bibir bawah, dan dagu bayi menyentuh payudara ibu pertama kali
- Ketika sudah menempel, hampir seluruh areola berada di dalam mulut bayi, dan hidungnya tidak tertutup payudara.
Jika payudara Bunda terasa sakit, berarti mulut bayi belum menempal dengan baik. Gunakan jaji Bunda untuk menghentikan bayi menyusu sementara, dan ulangi proses penempelannya.
10. Rawatlah puting Bunda
Pada masa awal menyusui, puting seringkali mengalami masalah, seperti lecet-lecet hingga berdarah. Jika tidak dirawat, luka tersebut akan memicu infeksi lebih lanjut.
Berikut adalaah beberapa tips tentang cara menjaga puting saat menyusui:
- Periksa kedua puting setiap habis menyusui, jika puting sakit atau lecet, Bunda harus segera mengobatinya agar tidak menjadi lebih buruk.
- Jika tidak punya persiadaan krim puting, oleskan saja beberapa tetes ASI pada puting dan biarkan terbuka hingga kering.
Semoga artikel ini bermanfaat, Bunda. Dan selamat menyusui!